Penjelasan Istilah Bau Tangan dalam Parenting, Ini Keistimewaan Bayi
Reporter
Antara
Editor
Rini Kustiani
Jumat, 1 April 2022 08:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang tua menyebut kondisi bayi senang digendong dengan istilah "bau tangan". Secara harfiah, istilah itu benar adanya. Namun bukan berarti bayi tersebut manja karena menolak dibaringkan.
Dokter Yudhi Gejali yang juga pegiat akupunktur pediatri mengatakan, bayi memiliki cara dalam mengidentifikasi lingkungan di sekitarnya. Bayi akan mengenali aroma orang terdekat yang membuat mereka merasa nyaman.
Gelisah dan berujung rewel bisa muncul jika bayi tidak mencium aroma yang menurut mereka nyaman tadi. Misalkan sering mencium aroma ibu, kemudian tiba-tiba bau itu menghilang. "Bayi mengandalkan penciuman dalam merekam memori tertentu," kata Yudhi pada Kamis, 31 Maret 2022.
Bayi akan merasa nyaman ketika mencium aroma ibu yang memberi memori kesenangan dan cinta. Rewel, menurut Yudhi, adalah cara bayi atau anak berkomunikasi kepada orang di sekitarnya. Dia mengekspresikan perasaan tangis yang disebabkan rasa tidak nyaman.
Saat bayi menangis, langkah pertama yang harus dilakukan orang tua adalah mencari tahu sebabnya. Yudhi mengatakan, anak rewel bisa jadi karena merasa tidak nyaman, tidak aman, digigit serangga, ada bagian tubuh yang sakit, dan keinginan yang tidak terpenuhi.
Orang tua perlu mengenali jenis tangis bayi. Waspada apabila suara tangis bayi terdengar melengking dan semakin tinggi. Ada kemungkinan dia merasakan sakit atau merasa dalam bahaya. Periksa suhu tubuhnya, cek badannya, apakah ada luka, memar, kemerahan, atau popoknya basah.
Baca juga:
6 Tanda Parenting Anak sudah Tepat atau Belum
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.