1 Agustus Hari ASI Sedunia, Ini 5 Alasan Mengapa Air Susu Ibu Tak Tergantikan

Senin, 1 Agustus 2022 13:13 WIB

Ilustrasi ibu sedang menggendong bayi. (Unsplash/The Honest Company)

TEMPO.CO, Jakarta - Melansir situs resmi American Academy of Pediatrics, menjelaskan bahwa hendaknya pemberian ASI eksklusif dilakukan selama 6 bulan. Pemberian ASI harus terus berlanjut sampai bayi mengenal makanan padat, setidaknya usia 1 tahun atau sampai ibu dan bayi sepakat untuk berhenti.

World Health Organization atau WHO juga merekomendasikan untuk memberikan ASI sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih karena memiliki manfaat yang berkelanjutan. Selain itu, manfaat dari ASI tidak dapat ditemukan dalam kandungan formula lainnya. Untuk itu, sangat penting bagi bayi mendapatkan ASI dari ibu.

Khasiat Air Susu Ibu

Berikut terdapat 5 alasan mengapa air susu ibu atau ASI untuk dikonsumsi si kecil.

1. ASI memberikan nutrisi yang ideal untuk bayi

Tidak heran jika sebagian besar ahli kesehatan memberikan saran agar selama 6 bulan atau lebih bayi mendapatkan ASI eksklusif. Sebab, ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya dengan semua proporsi yang tepat.

Advertising
Advertising

Saat beberapa hari pertama setelah melahirkan, payudara seorang ibu menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. Cairan ini mengandung protein yang tinggi, rendah gula, dan beragam senyawa bermanfaat. Kandungan inilah yang tidak bisa tergantikan oleh formula lain

2. ASI mengandung antibodi penting

ASI memiliki kandungan antibodi yang sangat berlimpah untuk membantu bayi melawan virus dan bakteri, terlebih lagi pada bulan-bulan awal ia melihat dunia. Sebab, cairan kolostrum yang dimiliki ibu menyediakan imunoglobulin A (IgA) serta beberapa antibodi lainnya yang sangat banyak. Inilah yang menjadi pelindung bagi bayi dan meningkatkan sistem kekebalannya.

Hal ini terbukti dari penelitian dalam PubMed.gov, menunjukkan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih rentan terserang masalah kesehatan, seperti pneumonia, diare, dan infeksi karena lemahnya sistem kekebalan.

3. Mengurangi risiko penyakit

Saat bayi hanya menerima ASI saja atau yang disebut ASI eksklusif, ini memiliki manfaat yang berlimpah karena bayi dapat terhindari dari beberapa macam penyakit. Penyakit yang dapat dihindari karena mengonsumsi ASI apakah infeksi telinga tengah, infeksi saluran pernapasan, infeksi usus, pilek, kerusakan jaringan usus, sindrom kematian bayi mendadak, rentan terkena alergi, diabetes, atau bahkan leukemia ketika masih kecil.

4. Meningkatkan berat badan bayi yang sehat

Memberikan ASI pada bayi dapat meningkatkan berat badan yang sehat dan membantu mencegah obesitas ketika masa kanak-kanak. Melansir dari healthline, dalam suatu penelitian telah menunjukkan bahwa memberikan ASI selama lebih dari 4 bulan dapat mengurangi kemungkinan bayi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Sebab, bayi yang diberikan ASI memiliki lebih banyak leptin dalam sistem tubuh daripada bayi yang diberi susu formula. Leptin adalah hormon kunci untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.

5. Menyusui dapat membuat anak lebih pintar

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa ada perbedaan perkembangan otak antara bayi yang diberikan air susu ibu (ASI) dan susu formula. Bayi menerima ASI eksklusif akan memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dan cenderung tidak mengalami kesulitan dalam belajar seiring bertambahnya usia.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: 6 Cara Meningkatkan Produksi ASI bagi Ibu Menyusui

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

6 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

6 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya