Imbauan Dokter Paru untuk Tangkal XBB

Reporter

Antara

Jumat, 28 Oktober 2022 09:53 WIB

Ilustrasi Omicron

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan COVID-19 subvarian XBB perlu diwaspadai. Spesialis paru Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengingatkan pentingnya menjaga kekebalan tubuh selama pandemi COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Secara umum, yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas adalah dengan pola hidup sehat seperti istirahat cukup, makan bergizi, minum cukup, olahraga, serta tidak konsumsi rokok maupun alkohol," kata Agus.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu mengatakan selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, masyarakat juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan melengkapi diri dengan vaksinasi, terutama di tengah kemunculan COVID-19 subvarian XBB, sangat penting menjaga daya tahan tubuh, ditambah disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi. Agus menambahkan gejala COVID-19 subvarian Omicron XBB secara umum tidak berbeda dengan gejala varian Omicron lain.

"Gejalanya seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, lemas, dan pada beberapa orang bisa disertai keluhan sesak napas," jelasnya.

Waspadai lonjakan kasus
Meski demikian, hingga saat ini belum ada bukti Omicron XBB dapat menimbulkan penyakit yang lebih parah. "Kendati demikian, secara umum varian Omicron maupun subvarian XBB tetap perlu diwaspadai dengan cara memperkuat prokes dan vaksinasi, terutama bagi yang memiliki komorbid karena dikhawatirkan bisa memiliki gejala yang lebih berat sehingga harus waspada," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan per 23 Oktober 2022 jumlah penambahan kasus positif dalam satu minggu di tingkat dunia mencapai 2,98 juta.

"Kemunculan COVID-19 subvarian XBB di beberapa negara di dunia diprediksi akan menjadi subvarian penyebab kembalinya lonjakan kasus," katanya.

Para pakar di Amerika Serikat maupun WHO menyebutkan subvarian XBB bisa memicu lonjakan kasus di akhir 2022 dan puncaknya di Januari 2023 namun belum ada bukti subvarian ini lebih berbahaya secara klinis dari varian atau subvarian sebelumnya.

"Pada beberapa negara, kasus varian XBB juga dilaporkan bergejala ringan dan lebih cepat untuk pulih," tuturnya.

Baca juga: Saran Dokter Paru untuk Cegah Penularan Varian XBB

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

8 jam lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

11 jam lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya