Seringkali Mengganggu, Bagaimana Proses Dahak Terbentuk?

Selasa, 15 November 2022 09:26 WIB

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Batuk berdahak memang mengganggu. Rasa mengganjal di tenggorokan membuat tak nyaman. Belum lagi saat batuk menyerang di malam hari. Tidur pun jadi terganggu. Lantas, bagaimanakah dahak dapat terbentuk?

Mengutip dari medicalnewstoday.com, dahak atau lendir adalah cairan yang diproduksi tubuh untuk melapisi area lembab, seperti mata, mulut, hidung, paru-paru, tenggorokan, perut, usus, hingga organ reproduksi.

Dahak dan lendir memiliki perbedaan yang cukup tipis. Lendir diproduksi oleh saluran udara bagian bawah sebagai respons terhadap peradangan, sedangkan ketika kelebihan lendir itu terbatuk, itu disebut sebagai dahak.

Kebanyakan orang hanya memperhatikan lendir ketika mereka sakit, terpapar alergen atau iritasi di udara. Tetapi kelenjar di sejumlah area tersebut membuat lendir terus-menerus, hingga mengeluarkan sekitar 1-2 liter setiap hari.

Baca : Kenali 6 Penyebab Batuk Berdahak Pada Bayi

Advertising
Advertising

Lendir dapat melindungi sistem pernapasan. Fungsinya melumasi dan menyaring kotoran yang masuk ke paru-paru. Dahak diproduksi oleh selaput lendir yang mengalir dari hidung ke paru-paru.

Setiap kali menarik napas, alergen, virus, debu, dan kotoran lainnya akan menempel pada lendir di tenggorokan. Tapi terkadang, tubuh bisa menghasilkan terlalu banyak lendir. Sehingga tenggorokan harus sering dibersihkan.

Seseorang mungkin berpikir bahwa tubuh mereka hanya membuat lendir sebagai respons terhadap penyakit, alergen, atau iritasi. Namun sebenarnya tubuh selalu memproduksi lendir yang sangat penting untuk beberapa organ dan kekebalan tubuh.

Proses Terbentuknya Dahak

Baca : Mendorong Lendir Meluncur ke Luar

Masih menurut laman medicalnewstoday.com, dahak terbentuk dari air, tetapi juga mengandung protein penting. Sel-sel yang membuat lendir juga menghasilkan molekul yang mendukung fungsi kekebalan, dan ini menjadi tergabung ke dalam lendir.

Molekul-molekul dalam lendir meliputi molekul antimikroba, molekul modulasi kekebalan, hingga molekul pelindung. Kemudian tentang bagaimana tubuh membuat lendir, menurut healthline.com, ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa memicu produksi lendir berlebih. Antara lain :

  • Refluks asam
  • Alergi
  • Asma
  • Infeksi, seperti flu biasa
  • Penyakit paru-paru, seperti bronkitis kronis, pneumonia, cystic fibrosisatau CF, dan COPD (chronic obstructive pulmonary disease)

Produksi lendir yang berlebihan juga dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup dan lingkungan tertentu, seperti:

  • Lingkungan dalam ruangan yang kering
  • Konsumsi air dan cairan lain yang rendah
  • Konsumsi cairan yang tinggi yang dapat menyebabkan kehilangan cairan, seperti kopi, teh, dan alkohol
  • Obat-obatan tertentu
  • Merokok

Jika Dahak Berlebih

Jika produksi lendir berlebihan dan mengakibatkan paru-paru tidak nyaman, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis untuk dirawat.

Beberapa langkah perawatan diri yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi lendir, seperti:

  • Berkumurlah dengan air garam hangat. Obat rumahan ini dapat membantu membersihkan lendir dari bagian belakang tenggorokan dan dapat membantu membunuh kuman.
  • Melembabkan udara. Sebab kelembaban di udara dapat membantu mengencerkan lendir.
  • Tetap terhidrasi. Minum cukup cairan, terutama air, dapat membantu melonggarkan kemacetan dan membantu aliran lendir Anda. Cairan hangat bisa efektif tetapi hindari minuman berkafein.
  • Berbaring dapat membuat lendir terkumpul di bagian belakang tenggorokan.
  • Hindari dekongestan. Meskipun dekongestan mengeringkan sekret, mereka mungkin membuat lebih sulit untuk mengurangi lendir.
  • Hindari iritasi, wewangian, bahan kimia, dan polusi. Ini dapat mengiritasi selaput lendir, menandakan tubuh untuk memproduksi lebih banyak lendir.
  • Jika merokok, cobalah untuk berhenti. Berhenti merokok sangat membantu, terutama dengan penyakit paru-paru kronis seperti asma atau COPD.

Penting Diperhatikan

Yang terakhir dan tidak kalah penting, segeralah untuk membuat janji dengan dokter jika memiliki gejala-gejala berikut:

  • Kelebihan lendir telah timbul selama lebih dari 4 minggu.
  • Lendir menjadi semakin kental.
  • Lendir bertambah volumenya atau berubah warna.
  • Merasa demam.
  • Mengalami nyeri dada.
  • Mengalami sesak nafas.
  • Muncul batuk darah.
  • Mengalami mengi (suara siulan bernada tinggi ketika bernapas)

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca : Tips Memilih Obat Batuk yang Cocok

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

20 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

23 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

23 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

24 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

28 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

34 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

39 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Resep Ramuan Herbal Habbatussauda untuk Cegah Batuk

41 hari lalu

Resep Ramuan Herbal Habbatussauda untuk Cegah Batuk

Intip resep ramuan herbal untuk mencegah batuk dan gangguan pernafasan di tengah musim hujan dan banjir saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

41 hari lalu

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.

Baca Selengkapnya

Hukum Menelan Dahak Saat Puasa, Apakah Bisa Batal?

42 hari lalu

Hukum Menelan Dahak Saat Puasa, Apakah Bisa Batal?

Apa hukum menelan dahak saat puasa? Beberapa ulama ada yang berpendapat batal dan tidak. Untuk lebih memahami, berikut ini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya