Penculikan Anak, Efek Pola Pengasuhan yang Longgar

Reporter

Antara

Jumat, 13 Januari 2023 21:41 WIB

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kasus penculikan anak di Gunung Sahari, Jakarta Pusat, dan kasus penculikan anak disertai pembunuhan berencana di Makassar, Sulawesi Selatan, dinilai memiliki kesamaan. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Nahar, mengatakan pengasuhan tidak layak dan masalah ekonomi keluarga menyebabkan rentan terjadinya penculikan anak. Nahar menuturkan pengasuhan yang longgar mengakibatkan anak mudah dibujuk rayu dan menuruti perintah pelaku.

"Anak itu biasanya gampang, dia tidak punya pikiran macam-macam. Kalau ada orang baik mengajak itu pasti mau. Lihat CCTV yang di Makassar, ditawari 'Ayo ke rumah, bersih-bersih rumah nanti dikasih uang.' Dia mau. Yang di Gunung Sahari, si anak suka makanan siap saji, (pelaku mengajak) mari kita berangkat cari itu," katanya.

Untuk kasus di Makassar, pelaku anak AD kerap menyaksikan kekerasan di rumahnya sehingga dia ingin membahagiakan orang tuanya namun dengan cara yang salah. Hal ini diduga memicu AD tergiur dengan iklan di situs jual beli organ tubuh.

"Anak menyaksikan kekerasan di rumahnya, dia terinspirasi bagaimana agar orang tua yang marah-marah karena kebutuhan ekonomi tidak tercukupi. Dia ingin membahagiakan orang tuanya tapi dengan cara yang salah," jelas Nahar.

Tergiur uang
Sebelumnya, MA (6 tahun) diculik dari kios ayahnya di Gunung Sahari oleh pelaku Iwan Sumarno pada 7 Desember 2022 dan baru ditemukan pada 2 Januari 2023 malam di kawasan Pasar Cipadu, Kota Tangerang. MA diselamatkan polisi dari tangan pelaku saat berada di dalam gerobak barang bekas yang digunakan pelaku memulung.

Advertising
Advertising

Sementara penculikan disertai pembunuhan berencana terhadap anak laki-laki 11 tahun di Makassar, MFS, dengan modus iming-iming uang Rp 50.000 di halaman sebuah minimarket di Kota Makassar pada 8 Januari 2023. Setelah itu, korban tidak pernah kembali lagi dan ditemukan tewas di bawah jembatan Kolam Regulasi Nipa-Nipa Moncongloe, Kabupaten Maros. Pelaku AD (17 tahun) mengaku tergiur iming-iming uang di sebuah situs jual beli organ tubuh di internet, kemudian mengajak temannya F (19 tahun) untuk ikut merencanakan penculikan korban untuk mengambil ginjal korban.

Baca juga: Imbauan buat Orang Tua untuk Menghindari Penculikan Anak

Berita terkait

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

1 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

1 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

1 hari lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

4 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

4 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya