Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

Minggu, 9 Juli 2023 07:29 WIB

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, publik dihebohkan dengan pemberitaan kasus antraks yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia di Gunung Kidul, Yogyakarta. Lantas, apa penyebab seseorang menderita antraks?

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi menjelaskan bahwa terjadinya antraks ditandai dengan lima kali rangkaian peristiwa kematian hewan ternak di lokasi setempat pada Mei sampai awal Juni 2023.

Dikutip dari Antara, hewan ternak yang berupa sapi dan kambing di daerah tersebut milik warga berinisial KR dan SY. Kematian sapi di daerah tersebut telah dilaporkan pada 18 Mei, 22 Mei, dan 26 Mei 2023, sedangkan kematian kambing terjadi pada 20 Mei dan 2 Juni 2023.

Mengacu Tempo.co, lebih lanjut, Imran menyatakan bahwa tren kejadian antraks di Yogyakarta hampir terjadi setiap tahun, seperti pada 2019 sebanyak 31 kasus dan pada 2022 sebanyak 23 kasus. Namun, saat itu belum ada laporan tentang kematian.

Antraks menjadi suatu kondisi yang masih kerap terjadi di seluruh negara berkembang. Sebagian besar kasus antraks manusia terjadi sebagai akibat dari paparan hewan yang terinfeksi daging atau kulit mereka. Antraks terbentuk dari spora yang terjadi secara alami di tanah. Spora tersebut dapat tetap tidak aktif selama bertahun-tahun sampai menemukan jalan menuju ke inang. Adapun, inang umum antraks terdapat pada ternak liar atau domestik, seperti domba, sapi, kuda, dan kambing.

Advertising
Advertising

Spora dalam inang tersebut berupa bakteri bacillus anthracis yang melahirkan antraks. Hewan liar atau inang-inang tersebut dapat menghirup atau menelan spora yang tidak aktif ketika merumput. Setelah bercampur dengan cairan tubuh, bakteri antraks aktif, berkembang biak, dan menyebar ke seluruh tubuh manusia. Bakteri menyebabkan reaksi beracun dan berpotensi mematikan bagi manusia. Proses yang sama terjadi pada orang yang menghirup, menelan, atau bersentuhan dengan spora tersebut, sebagaimana terangkum dalam clevelandclinic.

Antraks tidak menular, seperti cacar air atau flu dan tidak dapat ditangani secara langsung berhadapan dengan orang lain yang terinfeksi. Namun, terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat membuat seseorang kemungkinan besar menderita antraks.

Merujuk mayoclinic.org, berikut adalah faktor-faktor seseorang terkena antraks, yaitu:

  • Berada di militer dan dikerahkan ke daerah dengan risiko tinggi terpapar antraks
  • Bekerja meneliti atau bersentuhan langsung dengan antraks dalam laboratorium
  • Mengolah kulit binatang, bulu, atau wol dari daerah dengan insiden antraks yang tinggi
  • Bekerja di bidang kedokteran hewan, terutama jika berurusan dengan hewan ternak
  • Menangani atau mendandani hewan buruan yang terkadang ada wabah pada hewan liar, seperti rusa
  • Menyuntikkan obat-obatan terlarang, seperti heroin kepada hewan ternak.

Pilihan editor: Jejak Kasus Antraks di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak 1884

Berita terkait

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

3 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

4 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

1 hari lalu

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

Ratusan sapi dan kerbau yang terserang penyakit ngorok ini mati mendadak.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

1 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

2 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

2 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya