3 Poin Penting sebelum Kirim Dokter ke Daerah Menurut IDI

Reporter

Antara

Rabu, 9 Agustus 2023 20:45 WIB

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pengiriman dokter untuk praktek di daerah minimal harus memperhatikan tiga hal yang menjamin kesejahteraannya.

“Pertama, tempat dia bekerja sudah sesuai belum? Yang kedua, bagaimana terkait perlindungannya? Ketiga, bagaimana terkait dengan kesejahteraannya? Itu paling penting di sana,” ucap Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Ulul Albab, Sp.OG.

Ia mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi dokter tidak mau membuka praktek di daerah. Misalnya, daerah tersebut tidak siap dari segi fasilitas, posisi yang belum tersedia, dan fasilitas medis bagi dokter spesialis yang belum memadai sehingga banyak yang lebih memilih berpraktek di kota besar walau sebenarnya sudah banyak dokter dengan spesialisasi yang sama.

Lulusan spesialis kandungan dan kebidanan di Universitas Indonesia ini juga mengatakan dibukanya peluang dokter asing masuk ke Indonesia bukan berarti menjadi solusi pemerataan dokter di rumah sakit Indonesia.

“Kita bukan anti dokter asing. Sebenarnya karena kualitas kita enggak kalah, sangat-sangat tidak kalah. Permasalahannya adalah pelayanan kesehatan tidak saja tergantung dokternya tapi penunjang nonkesehatan itu jauh lebih menentukan,” paparnya.

Advertising
Advertising

Perhatikan kebutuhan dokter
Ulul mengatakan pembukaan program studi di fakultas kedokteran juga belum tentu menjadi solusi pemerataan dokter di daerah karena pendidikan dokter yang panjang dan tidak instan. Selain itu, setelah lulus masih perlu dipikirkan ke mana dokter-dokter baru tersebut harus mempraktekkan pendidikannya.

Ia menyarankan jika ada pembukaan fakultas kedokteran di setiap universitas di Indonesia yang perlu dipertimbangkan adalah kebutuhan di daerahnya terlebih dulu.

“Misalnya Maluku perlu, bukalah FK di sana, kemudian didik anak-anak FK di sana. Kemudian jadikan dokternya benar dan tetap bekerja untuk Maluku, wajibkan untuk bekerja di sana sehingga masalah distribusi bisa teratasi,” saran Ulul.

Di sisi lain, dengan adanya telemedisin, Ulul mengatakan hal itu bisa menjadi alternatif untuk dokter mendapat informasi kesehatan dan pasien bisa dengan mudah berkonsultasi dengan dokter dari mana saja namun perlu melakukan pemeriksaan fisik ke rumah sakit dan bertemu dokter agar mendapat penanganan yang lebih tepat.

“Kalau telemedisin penting, eranya memang diperlukan. Telemedisin sifatnya konsultatif tetapi ada beberapa hal yang enggak bisa digantikan telemedisin yaitu pemeriksaan fisik,” tutur Ulul.

Pilihan Editor: Dokter Paru Sebut Asap Rokok Sama Bahaya dengan Polusi Udara

Berita terkait

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

6 jam lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

1 hari lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

3 hari lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

3 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

4 hari lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Cek Biaya Kuliah Kedokteran di 4 PTN Top Ini, mulai dari Nol Rupiah

4 hari lalu

Cek Biaya Kuliah Kedokteran di 4 PTN Top Ini, mulai dari Nol Rupiah

Berapa biaya kuliah kedokteran di perguruan tinggi negeri favorit? Bisa nol rupiah alias gratis sampai Rp30 juta per semester.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

4 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya