4 Bahaya Polusi Udara bagi Anak-anak, Salah Satunya Ganggu Perkembangan Saraf dan Kemampuan Kognitif

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Nurhadi

Minggu, 20 Agustus 2023 17:33 WIB

Pemandangan Kota Jakarta yang tertutup polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara mengancam kesehatan masyarakat, terlebih lagi bagi anak-anak. Dilansir dari UN Environment Programme, polusi udara merupakan ancaman lingkungan terbesar bagi kesehatan masyarakat secara global dan menyumbang sekitar 7 juta kematian dini setiap tahun.

Anak-anak paling berisiko pada dampak polusi udara karena paru-paru mereka sedang tumbuh dan sangat aktif sehingga banyak menghirup udara. Tidak hanya penyakit batu, pilek, atau sesak napas saja, tapi polusi udara dapat berisiko lebih parah.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut dampak yang bisa terjadi jika anak terpapar populusi udara.

1. Menganggu perkembangan saraf dan kemampuan kognitif

Merujuk artikel berjudul Ganggguan Kognitif akibat Polusi Udara Ancaman bagi Generasi Mendatang yang ditulis dokter spesialis kejiwaan Irwan Supriyanto pada 2014, polusi udara berdampak pada perkembangan saraf dan kemampuan kognitif. Hal ini karena otak anak-anak masih dalam masa perkembangan sehingga sel-sel sarafnya masih sensitif terhadap pengaruh lingkungan.

Advertising
Advertising

Selain itu, polusi udara juga berdampak pada kemampuan kognitif anak karena karena sistem saraf pusatnya masih dalam masa perkembangan. Anak-anak yang terpapar polusi udara kronis dilaporkan akan mengalami gangguan atensi, memori jangka pendek, dan kemampuan belajar.

2. Memicu Asma

Dilansir dari WHO, polusi udara bisa memicu asma. Kualitas udara yang buruk bisa berakibat pada kambuhnya asma seseoran. Tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak yang pada dasarnya memang rentan terhadap paparan lingkungan. Bahkan anak yang awalnya tidak memiliki riwayat asma bisa saja terkena asma jika terus menerus menghirup udara dengan kualitas yang buruk.

3. Kanker Anak

Polusi udara juga bisa berdampak pada kanker anak. Dalam beberapa penelitian menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara polusi udara luar ruangan dan kanker pada anak, khususnya leukemia. Bahkan risiko relatif lebih tinggi untuk anak di bawah usia 6 tahun dan untuk paparan pada saat diagnosis dibandingkan selama kehamilan atau saat lahir.

4. Penyakit Kardiovaskular

Dilansir dari Pusat Jantung Nasional, WHO menjelaskan bahwa kandungan berbahaya dalam udara yang telah terkontaminasi dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu hipertensi yang berakibat pada peningkatan resiko penyakit kardiovaskular. Apalagi bagi anak-anak yang memang rentan terdapat paparan dari luar.

Pilihan Editor:

Berita terkait

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

1 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

2 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

4 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

5 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

5 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

7 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

7 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

7 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya