Bolehkah Penderita Anemia Donor Darah?

Reporter

Antara

Minggu, 3 September 2023 15:23 WIB

Ilustrasi penderita anemia. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Anemia adalah kondisi di mana sel darah merah atau hemoglobin lebih rendah dari batas normal sesuai batasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Spesialis penyakit dalam Aru Ariadno memberikan beberapa tips hidup sehat untuk penderita anemia.

WHO menyatakan batas hemoglobin penderita anemia pada laki-laki dewasa adalah <13 g/dl, perempuan dewasa <12 g/dl, dan perempuan hamil <11 g/dl. Batasan klinis yang umum digunakan adalah hemoglobin <10 g/dl untuk menyatakan adanya anemia.

Spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Gadjah Mada itu mengatakan anemia bisa disebabkan banyak hal. Salah satunya kebocoran darah seperti pendarahan karena berbagai hal, yakni menstruasi berlebih, wasir berdarah, atau luka yang menimbulkan kehilangan darah. Selain itu, anemia juga dapat disebabkan gangguan penyerapan zat-zat pembentuk sel darah merah hingga gangguan dari dalam tubuh, seperti talasemia, alergi, lupus, anemia hemolitik kanker darah, dan sebagainya.

“Jadi, pengobatan anemia tergantung penyebabnya,” kata Aru.

Karena itu, ia menyarankan penderita anemia segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Jika sudah diketahui, anemia bisa segera tertangani sesuai penyakit yang telah didiagnosis dokter.

Advertising
Advertising

“Selanjutnya, secara umum lakukan pola hidup sehat, makan yang bergizi, dan hindari makan junk food,” tambahnya.

Syarat donor darah
Pola hidup sehat yang dapat dilakukan adalah memastikan diri mendapat cukup asupan zat besi, folat, dan vitamin B12 atau kobalamin. Beberapa jenis makanan yang bisa dipilih misalnya ayam atau kalkun, kacang, bayam, sereal sarapan, dan roti. Jika penderita anemia adalah vegetarian atau vegan, tanyakan pada dokter atau ahli gizi makanan apa saja yang disarankan.

Selain itu, penambahan asupan dari suplemen atau vitamin C dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak zat besi dari makanan dan usahakan kurangi minuman berkafein serta pilih sereal dan roti yang diperkaya zat besi. Aru mengatakan penderita anemia boleh melakukan donor darah. Namun, hal tersebut harus dilakukan dengan persyaratan khusus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Penderita anemia diperbolehkan untuk donor dengan syarat pertama sedang tidak anemia atau Hb-nya cukup,” paparnya.

Penderita anemia maupun pendonor dengan kondisi kesehatan normal lain diharuskan tidak sedang menderita penyakit menular seperti HIV, hepatitis, dan lainnya. Syarat lain adalah pendonor darah tidak sedang dalam kondisi hipertensi sehingga proses pengambilan darah dapat berjalan dengan baik.

Pilihan Editor: Syarat dan Anjuran yang Perlu Diketahui bagi yang Mau Donor Darah

Berita terkait

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

26 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

30 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

30 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

46 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

53 hari lalu

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

53 hari lalu

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.

Baca Selengkapnya

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

10 Maret 2024

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.

Baca Selengkapnya

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

8 Maret 2024

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya

Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

21 Februari 2024

Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

Permasalahan gizi seperti kekurangan zat besi masih menghantui anak-anak Indonesia. Simak 4 tips memilih susu untuk anak.

Baca Selengkapnya

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.

Baca Selengkapnya