Pemicu Mata Juling pada Anak

Reporter

Antara

Minggu, 15 Oktober 2023 20:56 WIB

Mata juling pada bayi

TEMPO.CO, Jakarta - Anak berumur 0-8 tahun rentan terkena gangguan penglihatan seperti mata juling atau mata malas karena usia tersebut merupakan waktu kritis bagi perkembangan mata anak.

“Fase kritis itu nol hingga delapan tahun, di mana tiga tahun pertama itu adalah fase yang paling kritis. Ketika anak-anak tersebut ada gangguan penglihatan di fase itu kemudian tidak ditangani dengan baik maka akan mengalami mata malas,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Anak dan Strabismus Indonesia (INAPOSS), Feti Karfiati Memed.

Ambliopia atau mata malas adalah kondisi di mana penglihatan anak tidak jelas atau kurang fokus karena adanya gangguan pada perkembangan fungsi penglihatan pada masa pertumbuhan anak. Feti menuturkan usia 0-3 tahun adalah fase kritis pertumbuhan untuk penglihatan anak sebab jika mata malas tidak segera ditangani dengan tepat akan menimbulkan gejala yang semakin parah hingga anak mengalami gangguan penglihatan.

Sayangnya, tidak semua orang tua memperhatikan kondisi mata anak yang sudah terkena gangguan, seperti besarnya ukuran plus, minus, atau silindris sehingga memicu terjadinya mata malas dan mata juling di kemudian hari. Masalahnya, kondisi ini tidak memiliki gejala yang terlihat dan biasanya anak tidak akan menceritakan kondisi matanya.

“Penyebab mata juling itu karena adanya kekeruhan pada media. Jadi, media refraksinya keruh dan kalau tidak segera ditangani, walaupun dia operasi, pasti tidak akan maksimal hasilnya,” jelasnya.

Advertising
Advertising

Penanganan tepat segera
Bila anak segera mendapatkan penanganan yang tepat, dokter dapat memberikan terapi, yaitu dengan menutup satu mata yang dinilai tidak bekerja maksimal atau menyarankan pemakaian kacamata supaya perlahan juling dapat disembuhkan.

“Jadi, mata malas terapinya harus pada masa anak-anak. Ketika tumbuh, kalau telat, itu tidak bisa. Mata malas bisa menyebabkan juling dan juling bisa menyebabkan mata malas. Ini yang perlu diperhatikan,” paparnya.

Sementara itu, spesialis mata konsultan strabismus JEC Eye Hospital and Clinic, Gusti G. Suardana, menyatakan semakin cepat skrining mata anak dilakukan ketika kecil, tata laksana medis dapat segera dijalankan. Karena itu, Gusti mengimbau orang tua tetap memeriksakan anak-anaknya meski tidak menunjukkan adanya keluhan apapun sehingga ahli medis dapat melihat lebih jelas kalau ada gejala-gejala yang menyimpang.

“Orang yang matanya lurus-lurus saja bukan berarti normal, bisa jadi ada mata malas. Oleh karena itu, khususnya pada anak, skrining menjadi penting,” ujar Gusti.

Pilihan Editor: Cegah Juling, Ini Latihan untuk Melatih Koordinasi Mata Anak

Berita terkait

Tips Perawatan Lensa Kontak

1 hari lalu

Tips Perawatan Lensa Kontak

Lensa kontak menjadi salah satu pilihan alat bantu penglihatan yang kian populer di kalangan masyarakat. Ini tips perawatan lensa kontak.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

11 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

18 hari lalu

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

33 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

33 hari lalu

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

33 hari lalu

Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

Awas, kandungan metanol pada miras oplosan dapat menyerang saraf mata sehingga berisiko menyebabkan kebutaan.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

35 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

47 hari lalu

Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata saat puasa Ramadan agar tak ada masalah serius pada penglihatan.

Baca Selengkapnya

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

51 hari lalu

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.

Baca Selengkapnya

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

53 hari lalu

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.

Baca Selengkapnya