Metode untuk Atasi Mata Juling, Mana yang Lebih Disarankan?

Reporter

Antara

Senin, 16 Oktober 2023 09:58 WIB

Ilustrasi mata juling pada anak/Bisnis.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi global di 2021 menyebut prevalensi mata juling di seluruh dunia diperkirakan mencapai 1,93 persen atau lebih dari 148 juta orang. Gejala mata juling antara lain mata tidak sejajar ke arah yang sama, gerakan mata tidak terkoordinasi, kehilangan penglihatan atau persepsi kedalaman, dan memiringkan kepala selama berbagai kegiatan. Akibatnya, penderita berpotensi terkena gangguan penglihatan lain seperti mata malas (ambliopia).

Dokter mata subspesialis strabismus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Gusti G. Suardana, menyatakan mata juling (strabismus) merupakan kelainan pada mata yang bisa disembuhkan dengan metode pengobatan seperti kacamata dan operasi.

“Bila kacamata tidak dapat menghilangkan juling sepenuhnya maka operasi perlu dilakukan untuk menghilangkan juling yang belum terkoreksi,” kata Gusti.

Ia menekankan meski kedua metode tersebut dapat dilakukan, proses tindakan tak bisa langsung diputuskan karena pasien harus melakukan skrining mata terlebih dulu. Penggunaan kacamata hanya dapat diberikan jika juling disebabkan kelainan refraksi (hiperopia atau miopia) yang tidak dikoreksi.

Kacamata dapat mengurangi juling atau menghilangkan kebutuhan operasi juling. Setelah pemakaian, setiap pasien harus diperiksa kembali keadaan mata dan kelainan refraksinya. Kacamata juga harus selalu dipakai dalam segala aktivitas untuk membantu meluruskan mata.

Advertising
Advertising

Untuk operasi, Gusti menjelaskan sebaiknya dilakukan bila penglihatan pada kedua bola mata telah seimbang sehingga penglihatan binokular dapat berkembang. Sebaliknya, jika juling hilang timbul, operasi tidak harus dilakukan segera karena anak masih memiliki penglihatan binokular pada sebagian waktu.

“Pada orang dewasa, bila juling telah terjadi sedemikian lama atau sejak kecil dan tidak mungkin mendapatkan penglihatan binokular maka operasi dilakukan untuk tujuan memperbaiki penampilan atau kosmetik,” ujar dokter di JEC Eye Hospital ini.

Tak pulih 100 persen
Walaupun demikian, Gusti tidak dapat menjamin pasien dapat pulih 100 persen dari juling pascaoperasi karena penyembuhan tergantung kondisi masing-masing pasien. Ia juga meminta masyarakat tidak termakan pengetahuan palsu yang mengatakan mata juling tidak dapat disembuhkan sehingga membentuk stigma orang juling berbeda dan menyebabkan kepercayaan diri menurun hingga tekanan psikologis.

“Mohon dipahami bahwa mata juling terjadi akibat posisi kedua bola mata tidak sinkron dan terlihat menyimpang dari posisi yang seharusnya. Kondisi itu dapat terjadi pada berbagai macam usia, jenis kelamin, secara mendadak atau sejak lama dengan berbagai potensi penyebabnya,” paparnya.

Gusti menambahkan pergerakan mata untuk fokus membutuhkan koordinasi yang diatur oleh 12 otot mata. Jika terkena juling, salah satu mata akan mengarah ke arah yang berlainan dengan mata yang lain.

“Garis penglihatan tidak pararel sehingga kedua bola mata tidak bisa berfokus pada objek yang sama,” ucapnya.

Pilihan Editor: Mata Juling Terjadi Karena Keturunan? Simak Kata Dokter Mata

Berita terkait

Tips Perawatan Lensa Kontak

2 hari lalu

Tips Perawatan Lensa Kontak

Lensa kontak menjadi salah satu pilihan alat bantu penglihatan yang kian populer di kalangan masyarakat. Ini tips perawatan lensa kontak.

Baca Selengkapnya

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

6 hari lalu

Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

Spesialis bedah saraf tak menganjurkan penderita nyeri punggung untuk melakukan berbagai aktivitas berikut beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

10 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

11 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

15 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

25 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

32 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

34 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

35 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

Penderita kanker lidah yang menjalani operasi pengangkatan kanker yang mencakup pemotongan bagian lidah perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

36 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya