Hukum Aqiqah: Pengertian dan Tata Cara Pelaksanaanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Senin, 4 Desember 2023 15:14 WIB

Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunah muakkad, yakni merupakan hal yang dianjurkan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam agama Islam, merayakan kelahiran bayi dilakukan dengan melaksanakan aqiqah. Apa sebenarnya aqiqah dan bagaimana hukum aqiqah dalam syariat Islam?

Aqiqah adalah sebuah praktik dalam Islam yang melibatkan penyembelihan hewan, biasanya kambing atau domba, sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang bayi.

Daging hewan yang disembelih tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada yang membutuhkan, keluarga, teman, dan juga diberikan kepada mereka yang kurang mampu sebagai amal.

Untuk lebih memahami mengenai hukum aqiqah, syarat, ketentuan, dan tata cara pelaksanaannya, simak uraian berikut ini.

Pengertian dan Hukum Melaksanakan Aqiqah

Secara maknanya aqiqah dilakukan untuk merayakan kelahiran bayi dan sebagai wujud syukur kepada Allah atas anugerah kelahiran yang diberikan.

Advertising
Advertising

Aqiqah bukan kewajiban dalam Islam, tetapi lebih pada anjuran (sunah). Ini berarti tidak menjadi suatu dosa jika tidak dilakukan, namun dianjurkan untuk melakukan aqiqah sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelahiran anak

Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunah muakkad. Sunah muakkad adalah amalan sunah nabi yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW., “Seorang bayi itu digadaikan aqiqahnya, hendaknya disembelih pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur kepalanya.” (HR. At-Tirmidhi 1522)

Selain itu, Rasulullah SAW. juga memerintahkan putrinya, Fatimah, saat melahirkan putranya yang diberi nama, Hasan.

Bahwa Ali bin Abi Thalib berkata: “Rasulullah SAW mengadakan aqiqah untuk Al-Hasan dengan seekor ekor domba, dan bersabda: ‘Wahai Fatimah! Cukurlah kepalanya dan sedekahkan sebagian rambutnya yang ditimbang peraknya.’ Dia berkata: “Maka aku menimbangnya, dan beratnya satu Dirham atau sedikit Dirham.” (HR. At- Tirmidhi 1519)

Memang aqiqah sangat dianjurkan untuk dilaksanakan bagi keluarga yang mampu. Namun, apabila keluarga benar-benar tidak mampu melaksanakan aqiqah maka tidak ada sanksi dari Allah SWT.

Hal ini karena syariat Islam bukan untuk mempersulit melainkan untuk memudahkan manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah dan surah Al-Hajj.

... Allah menghendaki kemudahan dan bukan kesukaran bagimu …” (QS. Al-Baqarah 2:185)

... Allah tidak membebani kamu suatu kesulitan dalam agama …” (QS. Al-Hajj 22:78)

Selain sebagai bentuk ibadah, aqiqah juga memiliki manfaat sosial. Praktik ini membantu memperkuat hubungan antara keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan.

Tata Cara Melaksanakan Aqiqah

Dalam melaksanakan aqiqah terdapat tata cara yang wajib Anda ikuti, seperti waktu pelaksanaannya, jumlah hewan kurban, dan lainnya. Berikut akan dijabarkan tata cara dalam melaksanakan aqiqah.

1. Waktu Pelaksanaan

Berdasarkan hadis sebelumnya waktu pelaksanaan aqiqah adalah hari ke-7 setelah bayi lahir ke dunia. Namun, pelaksanaan aqiqah juga dapat dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21 setelah bayi lahir ke dunia, bahkan hingga masa remaja anak tersebut.

2. Hewan Kurban

Umumnya hewan kurban saat pelaksanaan aqiqah adalah kambing atau domba. Anda perlu perhatikan kondisi hewan kurban itu sehat dan bebas dari cacat apapun. Selain itu, umur hewan yang bisa dikurbankan minimal berusia 12 bulan.

Jumlah hewan yang dikurbankan pada bayi laki-laki dan perempuan berbeda. Jumlah hewan kurban untuk bayi laki-laki adalah dua, sedangkan untuk bayi perempuan adalah satu. Hal ini tertuang dalam hadis berikut ini.

Diriwayatkan Ummu Kurz, bahwa dia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang aqiqah. Beliau bersabda: “Bagi yang laki-laki adalah dua ekor domba, dan untuk anak perempuan adalah satu, maka tidak ada salahnya bagimu jika mereka (yaitu domba) itu jantan atau betina.” (HR. At-Tirmidhi 1516)

3. Memotong Rambut

Dalam aqiqah, memotong rambut bayi adalah sebuah keharusan. Hal ini melambangkan kesucian dan kesiapan untuk berdoa dan ritual keagamaan lainnya.

4. Pembagian Daging Kurban

Daging kurban aqiqah dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiga daging kurban untuk keluarga dan sepertiganya untuk sanak saudara atau teman. Sisanya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Itulah tata cara pelaksanaan aqiqah yang bisa Anda ikuti. Sesuai dengan hukum aqiqah, yakni sunah muakkad. Jadi, apabila Anda mampu untuk melaksanakannya maka laksanakanlah, tetapi bila tidak mampu jangan memaksakan.

Selain sebagai ungkapan syukur, aqiqah juga berfungsi sebagai kesempatan untuk memberikan amal kepada yang membutuhkan. Daging hewan yang disembelih tersebut dibagi-bagikan ke orang-orang yang kurang mampu, sehingga menjadi kesempatan untuk berbagi rezeki.

DIAN RAHMAWAN

Pilihan Editor: Perbedaan Kurban dan Aqiqah Dari Definisi, Tujuan Hingga Ketentuannya

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

5 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

7 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

7 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

10 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

12 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

13 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

14 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

15 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

17 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya