Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Reporter

Antara

Jumat, 15 Desember 2023 09:54 WIB

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Budi Haryanto, mengatakan sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik. Ia menjelaskan persepsi publik mengenai COVID-19 yang tidak seganas dulu, ditambah kurangnya sosialisasi, mengakibatkan sulitnya menerapkan upaya pencegahan.

"Orang tidak banyak yang tahu persis COVID-19 ini kasusnya naik, itu sebenarnya tidak semua orang tahu," ujarnya.

Menurutnya, kenaikan kasus COVID-19 disebabkan banyaknya orang bergejala flu yang memeriksakan diri karena ada kekhawatiran mengenai merebaknya pneumonia. Dari pemeriksaan-pemeriksaan tersebut ditemukan ada yang ternyata positif COVID-19.

Budi mengatakan di masa sekarang banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti memegang benda di tempat umum macam lift, eskalator, dan lain-lain. Atau, ada juga yang memakai masker di kendaraan umum ketika ada banyak orang namun setelah turun dan berjalan di trotoar mereka mencopotnya dengan dalih tidak banyak orang di sekitar. Dia menjelaskan selama pandemi ada sosialisasi protokol kesehatan yang bersifat memaksa.

"Artinya, ketika mau masuk ke gedung, harus pakai masker. Ketika masuk ke ruang kerja pakai masker, diwajibkan. Itu sesuatu yang ada kewajiban dan kemudian ada sanksinya. Kalau itu sekarang dengan situasi saat ini, enggak mungkin untuk memaksakan, berarti harus pakai cara lain," jelasnya.

Advertising
Advertising

Sosialisasi lewat media
Menurutnya, sosialisasi bisa digalakkan kembali menggunakan media seperti televisi melalui iklan-iklannya. Salah satu contohnya dengan menyematkan pesan tersebut ke dalam iklan tentang multivitamin. Dia menilai TV menjadi pilihan karena menawarkan beragam saluran yang dilihat orang-orang yang berada di rumah. Selain itu, media sosial seperti Instagram yang kini tengah populer bisa juga digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.

"Jangan lupa cuci tangan harus mulai diaktifkan lagi karena bagaimana pun juga kita sudah terbiasa menyentuh lift, eskalator, dan sebagainya. Sekarang semaunya juga," ujarnya. "Akses ke tempat-tempat cuci tangan harus ada lagi. Atau penyediaan itu harus ada lagi, hand sanitizer. Hal-hal itu harus tersedia lagi."

Dia juga mengingatkan orang dengan gejala flu, yang dinilai mirip gejala COVID-19, untuk di rumah dulu hingga sembuh. Setelah sembuh boleh keluar namun tetap memakai masker.

Pilihan Editor: Kasus COVID-19 dan Influenza Meningkat, Cek Gejala yang Beda dan Serupa

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

2 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

6 jam lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 jam lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya