Antisipasi Cegah Merebaknya Varian Covid-19 JN.1 Selama Libur Nataru

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 26 Desember 2023 09:01 WIB

Ilustrasi Covid-19 varian Pirola. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Saat perayaan Natal dan Tahun Baru alias libur Nataru penting bagi Anda melakukan antisipasi untuk mencegah merebaknya varian Covid-19 JN.1. Hal ini dikarenakan saat Nataru terdapat mobilitas masyarakat tinggi.

Kementerian Kesehatan RI sangat merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus covid-19 yang kembali melonjak. Mengamati perkembangan Covid-19 belakangan ini, telah terjadi peningkatan kasus di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, sebagai langkah pencegahan, berikut sejumlah antisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat, yakni:

1. Masyarakat yang batuk flu segera lakukan tes Covid-19. Jika hasilnya positif lakukan isolasi mandiri dan akses telemedisin setelah mendapatkan notifikasi dari Kemenkes.

2. Gunakan masker saat sakit flu atau saat berada di kerumunan atau tempat umum yang berisiko.

Advertising
Advertising

3. Lakukan cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir.

4. Lengkapi vaksinasi sampai booster kedua.

5. Tunda bepergian ke daerah yang melaporkan lonjakan kasus Covid-19.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono berikan tips antisipasi lonjakan Covid-19 ketika libur Nataru. Ia menyebut, protokol kesehatan adalah kunci dalam pencegahan Covid-19.

Menjaga jarak dan menggunakan masker adalah keharusan demi mengurangi kemungkinan penularan kasus di masyarakat. Misalnya di tempat pariwisata, penginapan, restoran, atau di tempat umum lainnya. Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat yang mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, pilek, dan demam dianjurkan untuk tidak berkerumun dan tidak memaksakan diri untuk bepergian. Apalagi jika gejala tersebut disertai dengan batuk.

Ketika hendak berpergian, gunakan moda transportasi yang aman. Miko mengatakan, moda transportasi yang paling aman saat ini bagi masyarakat yang hendak bepergian jauh adalah pesawat terbang. Setelah itu, kereta api antarprovinsi, kemudian bus dan seluruh angkutan yang ketat dalam memberlakukan protokol. Di samping itu, tak kalah penting adalah memilih hotel atau akomodasi yang memberlakukan protokol kesehatan.

Selain menggunakan moda transportasi yang aman, penting juga untuk menggalakkan kembali vaksinasi. Harapannya, dapat mengurangi jumlah kasus yang berat di Indonesia, termasuk kasus varian Covid-19 JN.1. Di samping vaksinasi, masyarakat juga diimbau untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung probiotik karena dapat mencegah penyakit infeksi yang menular melalui droplet atau udara.

RINDI ARISKA | ANNISA FEBIOLA
Pilihan editor: Kasus Covid-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

3 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

5 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

7 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

7 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

9 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya