Tren Operasi Mengubah Warna Mata, Dokter Beri Peringatan Keras

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Januari 2024 14:49 WIB

Ilustrasi warna mata. (medicalnewstoday.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak manusia yang tak pernah puas atau bersyukur atas apa yang sudah diberikan Tuhan. Sudah dikaruniai fisik yang sempurna tapi masih menginginkan lebih dengan mengubah pemberian tersebut. Tak punya lesung pipit, dibuatlah dengan penjepit pipi. Wajah bersih mulus, sengaja dibuat bintik-bintik dengan tato. Dan yang kini sedang diminati adalah mengubah warna mata.

Warna mata coklat dibuat biru dengan bantuan dokter mata, tak puas lagi dengan lensa kontak. Caranya dengan bantuan pewarna yang dimasukkan ke kornea dengan laser atau lewat operasi implan iris silikon. Terdengar berbahaya? Begitulah faktanya menurut dokter mata.

Di Amerika Serikat, mengubah warna mata belum mendapat persetujuan BPOM negeri itu (FDA) namun sudah banyak yang melakukan. Risikonya adalah sensitivitas parah terhadap cahaya, glaukoma, katarak, penyakit kornea, kehilangan penglihatan, sampai kebutaan. Efek samping langsung muncul setelah prosedur atau butuh waktu bertahun-tahun.

Sebuah klinik di New York yang melayani perubahan warna mata telah menarik perhatian banyak pengguna media sosial dengan dilihat sampai jutaan kali sehari di TikTok. Klinik bernama KERATO ini didirikan oleh Dr. Alexander Movshovich, dan merupakan klinik keratopigmentasi pertama di Amerika Serikat yang menembakkan pigmen ke kornea mata dengan laser untuk menutupi warna asli mata, yang berada di iris. Biayanya USD 12 ribu atau sekitar Rp 190 juta dan tak ditanggung asuransi.

Meski demikian, apapun risikonya tak membuat orang gentar. Pada pemasangan implan di iris, dokter akan mengiris kornea dan memasukkan iris buatan dari silikon ke dalamnya, menurut American Academy of Ophthalmology. Operasi ini ilegal di AS sehingga banyak orang melakukannya di luar negeri. Banyak pakar menilai tindakan ini malpraktek.

Advertising
Advertising

Risiko kehilangan penglihatan
Dr. Guillermo Amescua, spesialis kornea di Institut Mata Bascom Palmer di Universitas Miami mengaku telah merawat beberapa pasien yang mengalami komplikasi serius implan iris dan terpaksa membuang implan itu, yang artinya operasi tambahan yang akan semakin merusak mata. Salah satu pasiennya mengalami kebutaan sebagian, ada juga yang menderita glaukoma. Konsekuensinya tak hanya fisik tapi juga mental.

"Ketika memasang implan, mereka sangat bahagia karena merasa lebih percaya diri. Saat mulai mengalami komplikasi, mereka pun mulai depresi ketika implan dibuang," jelas Amescua kepada USA Today.

Bagaimana dengan keratopigmentasi? Dr. Melissa Daluvoy, dokter mata dari Sekolah Kedokteran Universitas Duke, mengatakan prosedur ini mungkin yang teraman tapi tetap tidak merekomendasikan orang melakukannya. Cara ini juga membuat dokter lebih sulit mendeteksi bila ada masalah mata seperti glaukoma atau katarak.

"Pigmen pada kornea bisa menghalangi pandangan sehingga masalah mata tersebut lebih sulit didiagnosa dan diobati," ujarnya.

Pilihan Editor: Masalah Kesehatan yang Dapat Mempengaruhi Warna Mata

Berita terkait

Tips Perawatan Lensa Kontak

1 hari lalu

Tips Perawatan Lensa Kontak

Lensa kontak menjadi salah satu pilihan alat bantu penglihatan yang kian populer di kalangan masyarakat. Ini tips perawatan lensa kontak.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

11 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

31 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

33 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

35 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

51 hari lalu

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.

Baca Selengkapnya

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

53 hari lalu

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

54 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

56 hari lalu

Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

56 hari lalu

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.

Baca Selengkapnya