Gejala dan Penyebab Pembesaran Prostat

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 7 Februari 2024 17:00 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bertambahnya usia membuat beberapa pria mengalami masalah. Salah satunya adalah pembesaran prostat. Kondisi ini disebut dengan Hiperplasia Prostat Jinak (BPH) dan sering terjadi pada pria berusia 50 tahun ke atas.

Dikutip dari Web MD, dua gejala utama BPH adalah kesulitan memulai buang air kecil dan aliran yang mungkin berhenti beberapa kali selama proses tersebut. Gejala ini menjadi lebih umum terjadi pada usia lanjut dan bisa mempengaruhi rutinitas sehari-hari.

Prostat, kelenjar yang membesar selama masa pubertas dan sekitar usia 25, dapat memberikan tekanan pada uretra, tabung yang membawa urin dari kandung kemih melalui penis.

Penting bagi pria untuk memahami gejala BPH, terutama yang dapat dikategorikan sebagai obstruktif dan yang dimulai di dalam kandung kemih. Gejala obstruktif ini di antaranya yaitu:

- Kesulitan memulai buang air kecil
- Perlu mengejan saat buang air kecil
- Aliran yang lemah
- Berhenti dan memulai kembali selama proses, dan keluarnya urin di akhir.

Advertising
Advertising

Sementara itu, perubahan pada kandung kemih dapat mencakup kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, frekuensi buang air kecil lebih dari 8 kali sehari, perasaan kandung kemih tidak kosong setelah buang air kecil, dan bangun di malam hari untuk buang air besar.

Meskipun BPH dianggap sebagai kondisi penuaan, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola gejalanya. Dilansir dari Healthline, perubahan gaya hidup, seperti buang air kecil segera saat merasakan dorongan dan mengurangi konsumsi alkohol serta kafein, dapat membantu.

Latihan Kegel dan olahraga teratur juga dapat meredakan gejala. Selain itu, mempertahankan kehangatan tubuh menjadi faktor penting, karena kedinginan dapat memperburuk gejala.

Penting untuk memahami bahwa BPH bukanlah faktor peningkatan risiko kanker prostat, dan bukti pengobatan alami belum sepenuhnya terverifikasi. Dalam menghadapi tantangan kesehatan ini, berbicara dengan dokter adalah langkah pertama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang opsi perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Satu teori menyebutkan bahwa BPH adalah kondisi yang disebabkan oleh bertambahnya usia di mana testosteron dalam tubuh menurun (testosteron rendah). Pada saat yang sama, kadar estrogen tetap sama.

Perubahan hormon ini dapat menyebabkan sel prostat tumbuh. Namun, orang yang mengonsumsi testosteron tambahan dapat mengembangkan atau memperburuk BPH.

Orang yang lebih tua juga memiliki tingkat dihidrotestosteron (DHT) yang lebih tinggi. DHT adalah bentuk testosteron yang lebih kuat yang meningkatkan ukuran prostat.

BPH dan kanker prostat bukan kondisi yang sama. Kanker prostat hampir selalu tanpa gejala dan diidentifikasi oleh peningkatan kadar antigen spesifik prostat (PSA) atau nodul prostat. Ini juga merupakan kondisi yang lebih serius dari pembesaran prostat (BPH)..

Pilihan editor: 4 Prosedur Atasi Pembesaran Prostat Seperti yang Dialami Raja Charles III

Berita terkait

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

2 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

9 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

12 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

22 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

25 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

25 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

25 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

35 hari lalu

Bahaya Ibu Hamil Menahan Kencing saat Mudik Lebaran

Sering menahan buang air kecil selama perjalanan mudik Lebaran dapat berisiko buruk pada kesehatan ibu hamil. Apa saja dampaknya?

Baca Selengkapnya

Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

41 hari lalu

Urolog Sebut Pantangan buat Pemudik dengan Pembesaran Prostat

Berikut hal-hal yang tak boleh dilakukan pemudik dengan pembesaran prostat agar tak terjadi masalah yang lebih serius.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapan Mudik untuk Ibu Hamil

41 hari lalu

Tips Persiapan Mudik untuk Ibu Hamil

Ibu hamil perlu lakukan persiapan mudik ini.

Baca Selengkapnya