Sejarah Kalender Cina dan Perayaan Imlek dari Dinasti Shang hingga Pernah Dihapus Mao Zedong

Sabtu, 10 Februari 2024 07:07 WIB

Ilustrasi imlek. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Selain huruf dan angka, salah satu indikator kemajuan suatu peradaban adalah sistem penanggalan atau kalender. Dalam sejarah peradaban dunia, sejumlah bangsa telah membuat dan menjalankan sistem kalender sendiri. Perayaan tahun barunya pun beragam termasuk Imlek atau tahun baru Cina.

Peredaran bulan, matahari bahkan planet menjadi dasar dalam hitungan berbagai sistem penanggalan tersebut, yang berpatokan pada peredaran matahari misalnya ada kalender Sunda, Masehi, kalender Jawa dan banyak lagi. Ada juga penanggalan yang berpatokan pada peredaran matahari dan planet seperti kalender Suku Maya. Adapun peredaran bulan biasanya jadi patokan kalender hijriyah dan Cina. Namun sejumlah sumber menyebut jika kalender Cina juga diatur berdasarkan fase bulan dan matahari.

Jika kalender biasa merayakan pergantian tahun pada 1 Januari setiap tahunnya, kebiasaan tersebut berbeda dengan tradisi Cina yang menandai Tahun Baru Imlek pada tanggal yang berubah setiap tahun.

Asal usul Tahun Baru Imlek dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Shang pada abad ke-14 SM. Kalender China tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menentukan waktu, tetapi juga sebagai panduan untuk urusan keagamaan, politik, sosial, dan struktural yang berkaitan dengan pemerintahan kaisar.

Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Kalender Cina dalam Tinjauan Historis dan Astronomis karya Elva Imeldatur Rohmah, orang-orang telah menetap di pemukiman di Cina setidaknya sejak tahun 3500 SM.

Advertising
Advertising

Meskipun terdapat narasi-narasi tradisional yang menguraikan asal-usul tersebut, catatan tertulis paling awal ditemukan pada periode Dinasti Shang sekitar tahun 1600 SM. Cina adalah wilayah yang memiliki luas dan keragaman yang signifikan.

Kalender China diatur berdasarkan fase bulan dan posisi matahari, sehingga Tahun Baru Imlek dimulai pada bulan baru yang jatuh antara akhir Januari dan akhir Februari, dan berlangsung selama sekitar 15 hari hingga purnama muncul. Awalnya, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan upacara pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur pada akhir setiap tahun.

Kebiasaan ini berlanjut dari masa Dinasti Zhou, di mana korban dipersembahkan kepada leluhur dan dewa, serta rasa syukur kepada alam untuk hasil panen yang akan datang.

Antara 220 dan 420 Masehi, perayaan Tahun Baru mulai berubah dari upacara agama menjadi perayaan yang lebih bersifat hiburan. Keluarga berkumpul untuk membersihkan rumah, mengadakan pesta, dan merayakan hingga pergantian tahun.

Seiring berjalannya waktu, terutama pada masa Dinasti Tang, Song, dan Qing yang ditandai dengan kemakmuran ekonomi dan budaya, tradisi Tahun Baru Imlek mengalami perkembangan seperti menyalakan petasan, mengunjungi kerabat, makan pangsit, dan menikmati pertunjukan barongsai serta lampion.

Pada masa pemerintahan Mao Zedong pada 1949, perayaan Tahun Baru Imlek tradisional dilarang dan digantikan dengan kalender Barat (Gregorian). Namun, pada akhir abad ke-20, pemerintah Tiongkok mulai menerima kembali tradisi tersebut, bahkan menetapkan libur selama seminggu untuk merayakannya.

Budaya saling menyapa selama Tahun Baru Imlek diungkapkan dengan berbagai cara. Dalam bahasa Mandarin, ucapan yang umum adalah "Xnnián ho" yang berarti "Kebaikan Tahun Baru" atau "Selamat Tahun Baru," serta "Xnnián kuàilè" yang artinya juga "Selamat Tahun Baru."

ANANDA BINTANG | BALQIS PRIMASARI

Pilihan Editor: Mengenal Tradisi Fang Teh, Cara Mendapat Angpao dari Sesepuh saat Imlek

Berita terkait

Penjelasan Hari Akar Kuadrat, Fenomena Matematika yang Langka dan Unik

5 hari lalu

Penjelasan Hari Akar Kuadrat, Fenomena Matematika yang Langka dan Unik

Anda pernah mendengar hari libur matematika tak resmi Hari Akar Kuadrat? Hari yang hanya terjadi 9 kali se-abad ini lebih dari sekadar angka.

Baca Selengkapnya

Hari Ini di 2025 Adalah Hari Akar Kuadrat, Salah Satu Hari Unik yang Terjadi dalam Kalender 100 Tahun

5 hari lalu

Hari Ini di 2025 Adalah Hari Akar Kuadrat, Salah Satu Hari Unik yang Terjadi dalam Kalender 100 Tahun

Keunikan Hari Akar Kuadrat, momen langka yang hanya terjadi 9 kali dalam satu abad kalender.

Baca Selengkapnya

Kalender Mei 2024 Lengkap, Total Ada 5 Tanggal Merah dan Cuti Bersama

10 hari lalu

Kalender Mei 2024 Lengkap, Total Ada 5 Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Berikut ini rincian kalender Mei 2024 lengkap dengan jadwal tanggal merah dan cuti bersama. Total ada 5 hari libur yang bisa Anda manfaatkan.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

30 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

32 hari lalu

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

Menurut Haedar, maklumat yang disampaikan Muhammadiyah lebih awal tak bermaksud mendahului pihak tertentu dalam penentuan Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Prediksi Idulfitri Serempak 10 April, Ketum PP Muhammadiyah Singgung Kalender Global

33 hari lalu

Prediksi Idulfitri Serempak 10 April, Ketum PP Muhammadiyah Singgung Kalender Global

Muhammadiyah akan akan merayakan Idulfitri 1445 Hijriah pada 10 April 2024 dan diprediksi sama dengan penetapan pemerintah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

39 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

6 Maret 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya