Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Minggu, 25 Februari 2024 15:40 WIB

Budaya Jamu dipercaya telah hidup sejak abad ke-8 Masehi, terbukti dari relief di Candi Borobudur dan manuskrip kuno seperti Kakawin Ramayana dan Serat Centini. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas Jamu sebagai minuman herbal tradisional dari Indonesia semakin meningkat. UNESCO telah menetapkan Jamu sebagai warisan budaya takbenda pada 6 Desember 2023.

Asal-usul kata "Jamu" berasal dari gabungan kata 'Jawa' yang berarti dari Jawa, dan 'ngraMu' yang berarti meracik bahan-bahan. Tradisi minum Jamu telah ada sejak 1.300 Masehi. Jamu dibuat dengan menggunakan tanaman herbal lokal. Jamu diperkirakan berasal dari Kerajaan Mataram, yang dibuktikan dengan sebutan Acaraki (orang yang meracik Jamu) dalam Prasasti Madhawapura.

Bukti visual tentang pembuatan atau penggunaan jamu dapat ditemukan di beberapa candi terkenal seperti candi Borobudur, Prambanan, Penataran, Sukuh, dan Tegalwangi.

Prasasti Madhawapura, peninggalan Kerajaan Majapahit, juga mencatat adanya profesi peracik jamu yang disebut acaraki. Pada masa itu, seorang acaraki harus melakukan doa, meditasi, dan puasa sebelum meracik jamu.

Pada masa Kerajaan Majapahit, jamu menjadi minuman penting bagi raja dan keluarganya. Terdapat delapan jenis jamu yang dikonsumsi oleh raja dan anggota keraton, di antaranya kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, kunci sirih, kudu laos, uyup-uyup atau gepyokan, dan sinom. Semua jenis jamu tersebut memiliki manfaat untuk menjaga kebugaran.

Advertising
Advertising

Selain memiliki manfaat kesehatan, delapan jenis jamu ini juga memiliki rasa yang beragam. Ada yang manis-asam (kunyit asam), sedikit pedas (beras kencur), pedas manis (cabai puyang), pahit (pahitan), tawar (uyup-uyup), hingga manis lagi (sinom). Urutan rasa jamu ini melambangkan siklus kehidupan manusia.

Referensi tertulis mengenai penggunaan jamu dapat ditemukan dalam Serat Centhini dan Kawruh Bab Jampi-Jampi Jawi. Serat Centhini sendiri ditulis pada 1814.

Jamu baru ditetapkan sebagai sebagai kearifan lokal pada masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 27 Mei 2008 kemudian ditetapkan sebagai Hari Jamu Nasional.

ANANDA BINTANG | MELINDA KUSUMA NINGRUM | DANAR TRIVASYA FIKRI

Pilihan Editor: Temui Pedagang Jamu, Ganjar Janji Dorong Indonesia Jadi Pusat Herbal Dunia

Berita terkait

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

57 menit lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

14 jam lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

1 hari lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

4 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

15 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

15 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Jakarta LavAni Allo Bank Electric untuk Proliga 2024, Juara Bertahan Tak Banyak Perubahan

16 hari lalu

Daftar Pemain Jakarta LavAni Allo Bank Electric untuk Proliga 2024, Juara Bertahan Tak Banyak Perubahan

Tim Susilo Bambang Yudhoyono menatap Proliga 2024 dengan nama baru, Jakarta LavAni Allo Bank Electric, usai menggandeng PLN sebagai sponsor.

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

18 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Proliga 2024: SBY Jamu 2 Pemain Asing dan Pelatih Jakarta LavAni Allo Bank, Netizen Memuji

20 hari lalu

Proliga 2024: SBY Jamu 2 Pemain Asing dan Pelatih Jakarta LavAni Allo Bank, Netizen Memuji

Langkah SBY menjamu dua pemain asingdan pelatih Lavani mendapat pujian dari netizen, dinilai akan berdampak positif bagi juara bertahan Proliga itu.

Baca Selengkapnya

Proliga 2024: SBY Berharap Duet Renan Buiatti dan Reza Beik Perkuat Pertahanan Jakarta LavAni

20 hari lalu

Proliga 2024: SBY Berharap Duet Renan Buiatti dan Reza Beik Perkuat Pertahanan Jakarta LavAni

Apa harapan pemilik klub Jakarta LavAni Allo Bank Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Renan Buiatti dan Reza Beik di Proliga 2024?

Baca Selengkapnya