Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Rabu, 6 Maret 2024 12:19 WIB

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana yang aktif dalam mempopulerkan wastra nusantara membeberkan trik merawat kain batik. Dalam penjelasannya, ada perawatan khusus agar batik dapat awet dipakai.

"Saya suka pakai batik bahan katun, karena mudah menyerap keringat, murah, dan perawatannya mudah," kata Didiet dalam agenda Ngopi Sore di Tempo, Senin, 4 Maret 2024.

Didiet mengatakan, ada tiga strategi yang harus dilakukan dalam merawat batik agar tidak cepat rusak dan luntur. Mulai dari mencuci hingga menjemurnya, harus melalui tata cara khusus. Berikut tata cara yang harus kamu lakukan di rumah.

Cuci Batik Pakai Lerak

Pertama, kata Didiet, batik harus dicuci dengan lerak atau detergen organik yang didapatkan dari tanaman dengan bahasa latin Sapindus Rarak DC. Tanaman itu disebut sebagai tanaman industri yang tumbuh dengan baik pada ketinggian 450 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut (Dpl).

Lerak biasa tumbuh liar di hutan dengan tinggi 15-42 meter dengan diameter batang 1 meter dan tumbuh rindang. Biji dan kulit buah lerak bila direndam akan mengeluarkan busa karena banyak mengandung saponin sebesar 28 persen, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan sabun.

Advertising
Advertising

Dengan memiliki kandungan saponin (zat penghasil busa), buah lerak juga dapat dijadikan sebagai deterjen alami untuk membersihkan dan mencuci pakaian. Komponen yang terdapat dalam buah lerak: saponin, senyawa alkaloid, polifenol, senyawa antioksidan, flavanoid, dan tannin.

Namun, jika tidak memiliki tanaman ini, Didiet mengatakan, mencucinya bisa menggunakan sabun bayi dengan al (?)

Jangan Pakai Mesin Cuci

Pemilik brand busana hinggil itu mengatakan, kain batik sebaiknya tidak dicuci menggunakan mesin penggiling baju. Marwahnya, kain batik sebaiknya dicuci menggunakan tangan, alasannya, mesin cuci dapat merusak warna dan teksture dari kain batik itu sendiri.

Didiet yang juga konsen terhadap pelestarian batik juga mengatakan, kain asli Indonesia ii juga tidak boleh dikeringkan di mesin penggiling baju.

Jangan Jemur di Bawah Matahari

Didiet mengatakan, agar kain batik tetap memiliki warna yang otentik, maka perlu dikeringkan menggunakan angin alami. Maka, kata dia, dilarang menjemur batik di bawah paparan sinar matahari secara langsung.

"Jadi, jangan pakai mesin cuci ya. Diangin-anginkan aja sampai kering sempurna," kata dia.

Pilihan Editor: Batik Cetak Kian Marak, Batik Tulis Tak Akan Punah

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

16 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

17 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

20 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

45 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

47 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya