TEMPO.CO, Jakarta - Ada sahabat yang baru saja bercerai. Sebagai teman, kita akan menjadi pendengar yang baik bila ia curhat sebagai salah satu bentuk dukungan terbaik yang bisa dilakukan.

Meski dukungan penuh dan siap membantu kapan pun tetap dibutuhkan, sikap kita harus tetap netral, menurut CheatSheet. Caranya dengan tidak mengucapkan lima hal berikut, walau sepintas menyenangkan karena penerimaannya mungkin berbeda.

Cari yang lain
Kata-kata itu hanya akan membuat teman semakin sedih usai perceraian. Tak baik memberi saran untuk mencari pengganti secepatnya ketika ia belum sepenuhnya melupakan mantan pasangan. Lebih baik ajak dia menikmati masa sendirinya dan isi dengan hal-hal yang positif.

Tak suka mantan pasangannya
Tampaknya seperti kalimat yang menyenangkan namun di sisi lain artinya sama dengan, “Apa saya bilang.” Terkesan menyalahkan dan tidak membantu sama sekali. Teman mungkin sudah menyadari kesalahannya jadi tidak perlu mengingatkan lagi. Ketika ia mulai bercerita, jangan menginterupsi dan jadilah pendengar yang baik.

Paham yang dialami teman
Dengan mengatakan "Aku paham yang kamu alami," mungkin kita ingin agar teman tidak merasa sendiri. Namun, menceritakan pengalaman pahit diri sendiri hanya akan mengingatkan teman pada kesedihannya. Selain itu, tidak ada yang ingin mendengar cerita sedih kita.

Siap jika butuh bantuan
Ambil inisiatif dan lakukan hal tanpa diminta. Temani sahabat makan malam atau berjalan-jalan. Terkadang, orang yang sedang sedih terlalu malas untuk meminta bantuan orang lain. Hanya karena diam, bukan berarti ia tidak butuh bantuan.

Mengajak ke pesta
Gagasan kita yang pertama muncul mungkin mengajak teman yang sedang sedih itu bersenang-senang. Namun, dengan kondisi yang baru bercerai, mungkin ia justru malas bertemu banyak orang. Pilih aktivitas yang menenangkan dan lebih positif.

Pilihan Editor: Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini