Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Reporter

Antara

Senin, 18 Maret 2024 21:02 WIB

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Hartono Gunadi mengatakan vaksin dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi. Contohnya campak, yang menyebar lewat udara dan satu anak dapat menginfeksi 12-18 orang. Komplikasi campak adalah pneumonia, diare, ensevalitis atau radang otak, kebutaan, dan infeksi telinga.

"Komplikasi tadi, diare dan pneumonia. Keduanya merupakan penyebab kematian bayi. Ini merupakan hal yang bisa kita cegah dengan imunisasi," kata Hartono dalam konferensi pers Pekan Imunisasi Sedunia yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.

Dia menjelaskan juga radang otak komplikasinya adalah gangguan kognitif yang dapat membuat anak kesulitan belajar, lemah, lumpuh, epilepsi, bahkan hidrosefalus. Contoh lain yang adalah difteri, di mana terdapat 103 kejadian luar biasa (KLB) di 19 provinsi pada 2023.

Dia menyebutkan pada penderita difteri, ada selaput yang menutup saluran napas dan gejalanya demam, sakit kepala, serta sulit bernapas. Selaput tersebut tidak bisa sembarangan dibuang karena disentuh saja sudah berdarah.

"Bagaimana kalau dia tersumbat saluran napasnya? Jadi harus dibolongi di sini, namanya trakeostomi," jelasnya.

Advertising
Advertising

Komplikasi difteri
Dia menjelaskan komplikasi akibat difteri termasuk penyakit jantung, gangguan ginjal, serta gangguan saraf. Selain itu, angka mortalitas difteri 5-10 persen.

"Kalau tidak diobati mortalitasnya 50 persen meninggal. Pengobatannya tentu perlu antibiotik dan serum, antidifteri serum. Antidifteri serum ini tidak diproduksi di Indonesia, harus diimpor," paparnya.

Hartono menyebut di negara lain produksi serum itu semakin sedikit karena kasus difteri pun sedikit. "Jadi kembali lagi, apa yang kita perlu lakukan? Yang perlu dilakukan adalah pemberian imunisasi," ujarnya.

Dia mengatakan setiap tahun imunisasi sudah menyelamatkan sekitar 3,5-5 juta nyawa dari penyakit berbahaya seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. Karena itu, imunisasi menjadi hak anak di seluruh dunia. Ia juga menyebutkan lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi sehingga perlu dilakukan imunisasi kejar.

Menurutnya, imunisasi perlu diberikan secara lengkap dan bila pernah mendapatkan imunisasi satu kali dapat dilanjutkan dengan imunisasi lain sesuai jadwal imunisasi yang ideal.

"Kemudian mungkin diperlukan suntikan ganda. Suntikan ganda adalah pemberian suntikan beberapa kali, lebih dari satu kali pada saat perkunjungan. Suntikan ini terbukti aman, efektif, dan efisien," tandasnya.

Pilihan Editor: Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

5 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

8 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

9 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

10 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

10 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

10 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

12 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

53 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

Penyakit ginjal kronis atau juga disebut gagal ginjal kronis adalah ketika ginjal mengalami kerusakan dalam jangka waktu lama.

Baca Selengkapnya