TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam di RSUD Kota Tangerang, Marcellinus Maharsidi, menjelaskan asam lambung saat berpuasa dapat diredakan dengan cara berbaring dan meninggikan kepala menggunakan tumpukan bantal tanpa harus membatalkan puasa.

"Bisa juga melonggarkan pakaian agak tidak terlalu sesak. Selain itu, bisa juga dengan tidur menghadap ke kiri untuk mencegah asam lambung semakin naik ke kerongkongan," kata Marcellinus, Sabtu, 23 Maret 2024.

Kemudian saat berbuka puasa, pastikan memilih menu yang sehat seperti minum air putih dan makan kurma. Saat makan makanan berat, kunyah secara perlahan dan hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, pedas, gorengan, dan bersantan. Tak hanya itu, ia juga berpesan agar tetap memperhatikan asupan makanan yang baik, memberi jeda 2-3 jam antara selesai makan ke waktu tidur.

"Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, bersoda, serta mengandung kafein. Segera periksa ke dokter apabila asam lambung semakin mengganggu aktivitas untuk mendapatkan penanganan yang tepat," sarannya.

Dua tipe asam lambung
Penyebab asam lambung naik saat menjalani berpuasa adalah akibat kondisi perut yang kosong seharian sedangkan perut tetap memproduksi asam. Hal itulah yang menyebabkan asam lambung naik hingga terasa sesak, mual, dan tidak enak di tenggorokan.

"Apabila penyakit asam lambung mulai terasa saat menjalani puasa bisa diredakan tanpa harus membatalkan puasa," katanya.

Ia juga menuturkan ada dua tipe asam lambung, yaitu fungsional atau setelah melewati berbagai pemeriksaan tidak ditemukan kelainan yang signifikan. Sedangkan tipe organik disebabkan seperti iritasi lambung dan GERD. Di Indonesia sekitar 70-80 persen yang dirasakan pada umumnya adalah asam lambung fungsional.

Pilihan Editor: Awas, Tidur setelah Sahur Picu Kenaikan Asam Lambung