Atasi Stunting dengan Tingkatkan Faktor Pencegahannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 2 Juni 2024 13:18 WIB

Ilustrasi stunting diturunkan dari orang tua? (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pj Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun mengatakan perlu adanya pemahaman bersama dalam mengatasi stunting. Ia pun mengingatkan agar mengutamakan berbagai faktor dalam pencegahan stunting. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas hidup dalam berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi dan memperbaiki pola asuh. “Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan air minum dan sanitasi, mencegah pernikahan dibawah umur, pemberian ASI pada anak minimal sampai usia dua tahun,” seperti dikutip dalam laman resmi Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Sekretariat Negara, prevalensi stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) cukup tinggi, yaitu 27,3 persen di tahun 2021 dan 21,8 persen di tahun 2022. Angka ini lebih tinggi daripada prevalensi nasional, yaitu 21,6 persen di tahun 2022. Tingginya angka stunting ini salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh dan asupan gizi yang rendah dari makanan yang dikonsumsi selama ibu mengandung dan masa pertumbuhan balita.

Kejadian stunting pada saat balita dapat memberikan dampak pada kejadian stunting usia sekolah maupun dampak jangka panjang di masa depan. Dengan jumlah penduduk 178.681 jiwa sesuai Badan Pusat Statistik Kabupaten PPU tahun 2020. Kabupaten PPU khususnya Kecamatan Penajam menjadi lokus stunting yang membutuhkan edukasi. Pemerintah Kabupaten PPU dan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah bekerja sama dengan Danone Indonesia merilis program Komunitas Isi Piringku yang berlokasi di Penajam Paser Utara. Harapannya untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotif, dan preventif menuju Generasi Emas 2045.

Makmur Marbun berharap dengan adanya program ini, semoga tidak ada lagi anak stunting di daerahnya. "Tidak ada lagi anak-anak sekolah yang sulit berkonsentrasi dan mengantuk karena kurangnya gizi dan nutrisi. Kami menyambut baik inisiatif yang turut membantu pemerintah mengatasi permasalahan gizi dan nutrisi,“ kata Makmur dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 1 Juni 2024.

Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami kekurangan asupan gizi dapat membatasi perkembangan fisik dan kognitif, dalam jangka panjang hal ini berdampak pada kualitas generasi yang rendah sehingga akan berpengaruh pada produktivitas dan daya saing. Mencegah permasalahan ini, diperlukan kerja sama berbagai pihak dalam menjalankan langkah-langkah strategis pencegahan stunting sejak dini.

Advertising
Advertising

Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menuturkan bahwa Nasyiatul Aisyiyah memiliki fokus dan komitmen yang sama terhadap penyelesaian masalah stunting di Indonesia. Ia berharap kerja sama antara pihak ini bisa semakin memberikan manfaat untuk Kabupaten Penajam Paser Utara. “Kami merasa memiliki visi yang sama dengan Danone Indonesia dalam memajukan dan menciptakan generasi sehat dan kuat untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," katanya.

Program Bersama Cegah Stunting sebagai payung program Komunitas Isi Piringku telah menjangkau 8.6 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, melalui 3 pilar, yakni pola asuh, pola makan, dan sanitasi. Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin menjelaskan program Komunitas Isi Piringku yang berfokus pada edukasi gizi seimbang, dengan menjangkau komunitas ibu hingga kader kesehatan, hal ini dapat tercapai tentunya dengan adanya kerja sama yang baik berbagai pihak.

Program yang serupa dengan Isi Piringku telah dilakukan di banyak negara, karena permasalahan gizi ini unik. Gizi tidak boleh berlebih, tapi juga tidak boleh kurang. Apabila kurang dapat menyebabkan stunting, dan apabila berlebih bisa juga sebabkan obesitas dan sebabkan risiko penyakit lainnya. "Untuk mengatasi permasalahan ini, tidak ada satu pun pemangku kepentingan yang bisa menyelesaikannya sendirian. Itulah kenapa hari ini kita patut bersyukur, bahwa ada banyak pihak yang memiliki fokus yang sama dan mau berbuat hal yang sama juga," kata Arif.

Pilihan Editor: Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Berita terkait

Wihaji Mantan Bupati Batang Penuhi Panggilan Prabowo, Siap Tangani Isu Stunting dan Keluarga Berencana

1 hari lalu

Wihaji Mantan Bupati Batang Penuhi Panggilan Prabowo, Siap Tangani Isu Stunting dan Keluarga Berencana

Beberapa nama politikus yang baru terdengar publik menghadap ke Prabowo Subianto di kediamannya, termasuk Wihaji. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Tekan Stunting, Airin-Ade Siapkan Program Posyandu Ceria dan Asupan Gizi

14 hari lalu

Tekan Stunting, Airin-Ade Siapkan Program Posyandu Ceria dan Asupan Gizi

Peneliti BRIN Kembangkan Riset Lidah Buaya untuk Mencegah Stunting

18 hari lalu

Peneliti BRIN Kembangkan Riset Lidah Buaya untuk Mencegah Stunting

Penelitian menunjukkan tanaman lidah buaya memiliki kandungan senyawa aktif, asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral.

Baca Selengkapnya

Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

20 hari lalu

Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

Asupan protein hewani sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan setidaknya 20 jenis asam amino esensial.

Baca Selengkapnya

Sanitasi dan Akses Air Bersih Kunci Utama Cegah Stunting

22 hari lalu

Sanitasi dan Akses Air Bersih Kunci Utama Cegah Stunting

Kualitas air minum yang buruk serta sanitasi yang jelek di lingkungan keluarga meningkatkan risiko stunting hampir 1,5 kali.

Baca Selengkapnya

Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

30 hari lalu

Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

Susu ikan diusulkan menjadi hidangan di program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran. Apa beda susu ikan dan susu sapi?

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

30 hari lalu

Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

Program susu ikan ini diklaim sebagai satu gerakan mengurangi stunting di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BKKBN Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

31 hari lalu

BKKBN Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

Pakar di BKKBN mengatakan program makan bergizi gratis yang diprakarsai Badan Gizi Nasional dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Stunting Menurun Drastis, Bupati OKU Timur Terima Insentif Fiskal

35 hari lalu

Stunting Menurun Drastis, Bupati OKU Timur Terima Insentif Fiskal

Lanosi, Bupati OKU Timur, berhasil menurunkan angka stunting dari 19,1 persen (2022) menjadi 9,3 persen (2023) dan mendapat insentif fiskal Rp 6,8 miliar atas pencapaian tersebut.

Baca Selengkapnya

Trenggalek Serius Tangani Stunting,Wakil Presiden Beri Insentif Fiskal untuk Bupati

42 hari lalu

Trenggalek Serius Tangani Stunting,Wakil Presiden Beri Insentif Fiskal untuk Bupati

Bupati Trenggalek M. Nur Arifin mendapat insentif fiskal lebih dari Rp 5 miliar dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin karena penanganan stunting melibatkan semua komponen di masyarakat.

Baca Selengkapnya