Dokter Spesialis Andrologi Ini Gelar Pameran Seni dari Alat Medis Bekas Steril

Reporter

Hanaa Septiana

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 18 Oktober 2024 14:17 WIB

IVF Team at Works karya dr Aucky di Galeri Seni Aucky Hinting Art House Surabaya/TEMPO-Hanaa Septiana

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis andrologi yang kerap menangani proses bayi tabung, Aucky Hinting menggelar pameran seni di galeri teranyarnya di Surabaya. Seluruh lukisan, patung, dan instalasi di galeri itu merupakan hasil karyanya yang terinspirasi dari proses reproduksi dan bayi tabung pada manusia.

Galeri seni yang dinamai Aucky Hinting Art House (AHAH) itu berlokasi di lantai 5 Rumah Sakit Ferina Surabaya. Pria 71 tahun itu sekaligus membuka pameran tunggalnya pada Jumat, 10 Oktober 2023.

Saat masuk ke galeri itu, pengunjung langsung disambut dengan instalasi 4x4 meter yang diberi nama IVF team at works. Yakni sebuah patung perempuan yang terlihat terlentang di bagian tengah dan tiga patung yang menyerupai tenaga medis di sekelilingnya. Ada juga satu patung terlihat melihat mikroskop.

“Karya ini menggambarkan seorang wanita yang akan diambil sel telurnya dengan dikelilingi oleh tim medis,” ucap Aucky saat menjelaskan maksud dari karyanya.

Uniknya, instalasi itu dibuat dari alat medis bekas yang sudah disterilkan seperti tabung penyimpanan sperma. Hal yang sama juga diterapkan pada instalasi di bagian langit-langitnya. Aucky menjelaskan bahwa langit-langit itu terbuat dari botol bekas, kateter, petri dish, jarum suntik, tempat jarum, hiasan botol, dan lain-lain.

Advertising
Advertising

dr Aucky Hinting dan lukisannya Number One is The Best pada Galeri Aucky Hinting Art House di Surabaya, Jumat 10 Oktober 2024/dok RS Ferina Surabaya

Selain instalasi, ada juga puluhan lukisan yang dipajang di sekeliling galeri itu. Seperti lukisan Number One is The Best. Lukisan pada kanvas 290x530 sentimetre itu menggambarkan proses bertemunya sperma dengan sel telur melalui proses bayi tabung.

“Pertemuan sel sperma dan sel telur adalah proses menjadi pemenang atau number one, karenanya karya ini diberi nama Number One is the Best,” kata dokter yang pernah menangani bayi tabung artis Inul Daratista itu.

Selain itu, masih banyak karya seni milik Aucky yang dipamerkan dengan model futuristik dengan lampu-lampu yang menghiasi. Sebagian karya juga terinspirasi dari Formula 1 karena hobinya menonton kompetisi balap mobil tersebut.

“Jadi beberapa lukisan ada yang terinspirasi keduanya (bayi tabung dan Formula 1),” kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) itu.

Dia menambahkan, beberapa patung yang di galeri itu merupakan hasil kolaborasi dirinya dengan seniman Hedi Hariyanto. Kini, galeri yang digagas sejak 2015 itu telah dibuka untuk publik secara gratis hingga Minggu, 13 Oktober 2024.

Pengunjung masih bisa melihat karya-karya tersebut seminggu dua kali, pada Rabu dan Jumat. “Harapannya, ekspresi seni yang ada di karya-karya ini tidak hanya bisa dinikmati bagi pencinta seni, tapi juga sarana edukasi bagi masyrakat,” papar Aucky.

Proses Mencintai Seni

Aucky menceritakan bahwa dirinya mulai tertarik dengan seni saat menempuh studi doktoral di Belgia tahun 1986 hingga 1989. Saat itu, Aucky kerap mengunjungi berbagai galeri-galeri seni dan museum.

Selanjutnya, Aucky juga kerap mengunjungi pameran seni di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. “Saat itu saya mulai mengikuti orang-orang yang melukis,” ujar bapak dua anak itu.

Dia juga mengaku belum pernah melukis pada saat itu. Hingga akhirnya, Aucky pernah ingin membeli sebuah lukisan pada 2007, namun ditolak oleh senimannya.

“Ternyata enggak dijual. Setelah itu saya berpikir ‘Mengapa tidak melukis sendiri?” tuturnya.

Perjalanan melukisnya pun dimulai saat itu. Aucky mulai membeli perlengkapan menggambar seperti spidol dan buku sketsa. Tak terasa, sudah ada 20 sketsa yang dia miliki.

Saat itu, dia langsung tunjukkan karyanya pada seorang seniman. Karyanya pun dianggap layak dan seniman itu membekali Aucky dengan set cat akrilik dan kanvas untuk berkarya.

“Ya akhirnya jadi (lukisan), lalu berkarya terus sampai sekarang. Yang penting berkarya itu ya harus dari diri sendiri,” jelasnya.

Aucky pun ingin menggagas sebuah galeri seni milik pribadi saat rumah sakit miliknya dibangun pada 2015. Salah satu lantai memang sengaja dikosongi untuk galeri tersebut.

“Memang rencana sudah lama, bahkan rumah sakit ini jadi 2017, tapi galerinya baru bisa terealisasi tahun ini,” papar Aucky.

Aucky pun menjelaskan bahwa dirinya sempat mengalami sejumlah kendala dalam membangun galeri seni. Sebab, dia harus membagi waktu dengan bekerja dan mengajar.

“Saya juga pernah jatuh waktu membuat salah satu lukisan. Karena ukurannya besar, saya harus naik tangga, enggak terasa jatuh. Untung enggak kena kepala,” ceritanya.

Selain itu, proses pembuatan karya pun juga tak kalah menantang. Sebagian lukisannya baru selesai dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun. Penyebabnya karena ukuran dan tingkat kesulitan.

“Waktu pandemi itu banyak berkarya juga karena saya enggak praktek. Jadi sebagian lukisan banyak yang diselesaikan saat pandemi,” tuturnya.

Sebelum pameran tunggal di galerinya sendiri, Aucky sudah pernah memamerkannya di Surabaya, Jakarta, dan Yogyakarta. Sayangnya, Aucky belum berniat menjual karya-karyanya itu walau sudah banyak dilirik oleh kolektor.

Dalam waktu dekat, Aucky juga akan memamerkan hasil karyanya pada agenda ARTSUBS 2024 di Pos Bloc Surabaya pada 26 Oktober-24 November 2024.

Pilihan Editor: KBRI Athena Promosi Seni di Peringatan 75 Tahun Hubungan Indonesia-Yunani

Berita terkait

Prancis Larang Perusahaan Israel Tampil di Pameran Militer Euronaval

1 hari lalu

Prancis Larang Perusahaan Israel Tampil di Pameran Militer Euronaval

Pemerintah Prancis melarang perusahaan kontraktor industri pertahanan Israel ikut serta dalam pameran militer Euronaval pada awal November

Baca Selengkapnya

Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Hitam

4 hari lalu

Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Hitam

Teh hitam mengandung antioksidan dan zat lain yang dapat membantu melindungi jantung dan pembuluh darah.

Baca Selengkapnya

Perkuat Perdangan di Pasar Global, CSE Asia 2024 Akan Digelar di ICE BSD City

7 hari lalu

Perkuat Perdangan di Pasar Global, CSE Asia 2024 Akan Digelar di ICE BSD City

CSE Asia 2024 siap digelar di ICE, BSD City, Tangerang, Banten pada 14-16 November. Hal itu untuk memperkuat sektor perdagangan pasar global

Baca Selengkapnya

KBRI Athena Promosi Seni di Peringatan 75 Tahun Hubungan Indonesia-Yunani

11 hari lalu

KBRI Athena Promosi Seni di Peringatan 75 Tahun Hubungan Indonesia-Yunani

Pameran seni ini merupakan perayaan yang meriah atas hubungan budaya yang mendalam antara Indonesia dan Yunani

Baca Selengkapnya

Seniman Bandung Pamerkan Kain Tenun tentang Didikan Ibu kepada Anak Laki-laki

14 hari lalu

Seniman Bandung Pamerkan Kain Tenun tentang Didikan Ibu kepada Anak Laki-laki

Seniman Widi Asari memamerkan kain tenun karyanya di Taman Ismail Marzuki, ada sejarah yang mengaitkan peran ibu dan anak laki-laki.

Baca Selengkapnya

Pameran 100 Tahun Sitor Situmorang, Tampilkan Karya Sang Sastrawan dan Sosoknya Sebagai Ayah

15 hari lalu

Pameran 100 Tahun Sitor Situmorang, Tampilkan Karya Sang Sastrawan dan Sosoknya Sebagai Ayah

Penyair Sitor Situmorang menjadi wacana diskusi dan pameran tentang sosok sastrawan yang hidup berpindah-pindah itu.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 Ide Kencan Tak Umum

16 hari lalu

Rekomendasi 7 Ide Kencan Tak Umum

Dengan mencoba salah satu dari ide kencan ini, kamu dan pasangan bisa menciptakan momen berharga yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Kini Memiliki Spot Seni Disabilitas, Usung Misi Kesetaraan

17 hari lalu

Yogyakarta Kini Memiliki Spot Seni Disabilitas, Usung Misi Kesetaraan

Sebagai salah satu kota seni budaya, Yogyakarta selama ini telah bertabur banyak galeri seni hingga panggung budaya.

Baca Selengkapnya

Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

20 hari lalu

Alumni Seni Rupa ITB 2004 Gelar Pameran Interaktif Ourchetype

Menurut Creative Director Ourchetype Andi Abdulqodir, pameran ini memberikan ruang bagi pengunjung agar dapat menyelami dirinya.

Baca Selengkapnya

Genta Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Dipamerkan di Rijksmuseum Belanda

21 hari lalu

Genta Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Dipamerkan di Rijksmuseum Belanda

Genta Kalasan dan lampu minyak abad ke-8 milik Museum Sonobudoyo, Yogyakarta dipajang di pameran perunggu Asia di Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda

Baca Selengkapnya