Keluarga Jokowi Disoraki, Dampak Sorakan Negatif bagi Kesehatan Mental

Selasa, 22 Oktober 2024 11:11 WIB

Keluarga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Dalam acara ini turut hadir ketiga anak Presiden Jokowi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Jokowi, mendapat sorakan saat menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden dalam sidang Paripurna MPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Momen ini terekam dalam siaran langsung yang ditayangkan melalui kanal YouTube DPR RI. Pada awalnya, kamera menyorot jajaran mantan wakil presiden Indonesia. Ketika Boediono, Jusuf Kalla, dan Try Sutrisno ditampilkan, terdengar tepuk tangan dari para peserta sidang paripurna tersebut.

Tak lama setelahnya, kamera pun berganti mengarahkan ke bagian keluarga Jokowi yang terdiri dari Kaesang Pangarep, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution. Pada saat itu, terdengar suara sorakan 'huuu' dari peserta sidang yang juga disertai tepukan tangan.

Lantaran sorakan bernada negatif tidak hanya memengaruhi suasana acara, tetapi juga memberikan dampak psikologis bagi individu yang menjadi sasaran. Berikut ini adalah penjelasan dan fakta-fakta sorakan bernada negatif terhadap individu.

Ciri-Ciri Sorakan Bernada Negatif

Advertising
Advertising

Seperti dilansir dari jurnal Frontiers, sorakan bernada negatif biasanya ditandai dengan beberapa ciri, seperti:

Komentar Mengenai Penampilan: Banyak sorakan yang berfokus pada aspek fisik, seperti berat badan, bentuk wajah, atau gaya berpakaian. Dalam konteks keluarga Jokowi, anggota keluarganya sering kali dikritik karena cara berpakaian atau penampilan mereka di publik.

Penggunaan Bahasa Kasar: Ejekan sering kali disertai dengan bahasa yang menghina, menyudutkan, dan merendahkan. Ini bisa berupa makian langsung atau sindiran yang dimaksudkan untuk membuat individu merasa tidak nyaman.

Bersifat Publik: Sorakan bernada negatif ini sering kali terjadi di media sosial, di mana individu merasa lebih bebas untuk mengeluarkan pendapat mereka tanpa takut akan konsekuensi. Ini menciptakan budaya di mana ejekan menjadi hal yang biasa.

Didasarkan pada Stereotip: Banyak sorakan yang mencerminkan stereotip gender dan sosial, seperti harapan terhadap penampilan seorang wanita atau seorang pria dalam posisi tertentu. Misalnya, anggota keluarga Jokowi yang berjenis kelamin perempuan mungkin lebih sering menjadi target karena ekspektasi sosial terhadap penampilan perempuan.

Dampak sorakan bernada negatif

Dampak dari sorakan bernada negatif dapat dirasakan tidak hanya oleh individu yang menjadi sasaran tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:

1. Masalah kesehatan mental

Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman ejekan dan sorakan negatif dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Dalam kasus anggota keluarga Jokowi, ejekan yang terus-menerus dapat memengaruhi citra diri mereka dan menyebabkan masalah psikologis.

2. Persepsi publik

Sorakan bernada negatif dapat membentuk persepsi publik terhadap individu yang menjadi target. Keluarga Jokowi, misalnya, mungkin dianggap kurang berkelas atau tidak sesuai dengan harapan masyarakat jika mereka menjadi korban ejekan secara terus-menerus.

3. Menghambat perkembangan karir

Bagi individu yang terlibat dalam politik atau publik, sorakan negatif dapat menghambat karir mereka. Jika publik memiliki pandangan negatif terhadap mereka, ini dapat mempengaruhi dukungan yang mereka terima dalam konteks politik.

4. Ketidakberdayaan sosial

Sorakan bernada negatif dapat menciptakan rasa ketidakberdayaan di kalangan individu yang menjadi target. Mereka mungkin merasa terasing atau tidak mampu untuk bersuara, yang dapat memperburuk kondisi psikologis mereka.

5. Normalisasi kekerasan verbal

Ketika ejekan menjadi hal yang biasa, ini dapat berkontribusi pada normalisasi kekerasan verbal dalam masyarakat. Jika anak-anak dan remaja melihat bahwa ejekan diizinkan, mereka mungkin merasa bahwa perilaku tersebut dapat diterima, yang dapat berujung pada siklus kekerasan verbal yang lebih luas.

MYESHA FATINA RACHMAN | ALFITRIA NEFI P | FRONTIERSIN

Pilihan Editor: Hadiri Pelantikan Prabowo, Keluarga Jokowi Disoraki di Ruang Sidang Paripurna MPR

Berita terkait

Daftar Nama 9 Panelis Debat Perdana Pilgub Sumut 2024

21 menit lalu

Daftar Nama 9 Panelis Debat Perdana Pilgub Sumut 2024

Debat perdana Pilgub Sumut melibatkan 9 panelis dari berbagi kalangan yang terdiri profesional, akademisi, dan tokoh masyarakat. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Besok, Prabowo Gelar Sidang Paripurna Perdana Kabinet Merah Putih

1 jam lalu

Besok, Prabowo Gelar Sidang Paripurna Perdana Kabinet Merah Putih

Presiden RI Prabowo Subianto akan menggelar sidang paripurna perdana pada Rabu besok. Apa materi pembahasannya?

Baca Selengkapnya

Debat Perdana Pilgub Sumut Libatkan 9 Panelis, KPU Minta Paslon Kedepankan Visi-Misi

3 jam lalu

Debat Perdana Pilgub Sumut Libatkan 9 Panelis, KPU Minta Paslon Kedepankan Visi-Misi

KPU Sumut memfasilitasi sebanyak tiga kali debat publik Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah: Megawati Takut Batuk dan Flu Ganggu Pelantikan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Ahmad Basarah: Megawati Takut Batuk dan Flu Ganggu Pelantikan Prabowo-Gibran

Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, Megawati takut batuk dan bisa mengganggu jika hadir pada pelantikan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tepuk Tangan dan Sorakan 'Huuuuu' Saat Pelantikan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Tepuk Tangan dan Sorakan 'Huuuuu' Saat Pelantikan Prabowo-Gibran

Anak-anak Jokowi, Kaesang Pangarep dan Kahiyang Ayu, serta menantunya, Bobby Nasution, disoraki para tamu dalam pelantikan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Saat Kaesang Menangis Anaknya Dihujat Netizen: Enggak Kuat

17 jam lalu

Saat Kaesang Menangis Anaknya Dihujat Netizen: Enggak Kuat

Kaesang Pangarep mengaku tidak kuasa saat melihat orang-orang mendoakan hal buruk untuk anaknya.

Baca Selengkapnya

Saat Kaesang Pangarep Disoraki Anggota DPR/MPR di Acara Pelantikan Presiden

1 hari lalu

Saat Kaesang Pangarep Disoraki Anggota DPR/MPR di Acara Pelantikan Presiden

Kaesang Pangarep, Kahiyang Ayu, dan Bobby Nasution disoraki anggota DPR/MPR ketika disorot kamera di acara pelantikan presiden

Baca Selengkapnya

Bahas Korupsi di Pidato Perdana, Prabowo: Ikan Busuk Mulai dari Kepala

2 hari lalu

Bahas Korupsi di Pidato Perdana, Prabowo: Ikan Busuk Mulai dari Kepala

Prabowo memberi contoh pentingnya dukungan unsur pimpinan dalam pemberantasan korupsi melalui peribahasa soal ikan yang busuk.

Baca Selengkapnya

Persiapan Pemkot Solo Sambut Jokowi Pulang Kampung, Sebut Soal Informasi Sudah A1

2 hari lalu

Persiapan Pemkot Solo Sambut Jokowi Pulang Kampung, Sebut Soal Informasi Sudah A1

Pj Wali Kota Solo Dhoni Widianto sebut beberapa persiapan sambut Jokowi usai lengser jadi presiden. Pemasangan baliho dan videotron disiapkan.

Baca Selengkapnya

6 Restoran Omakase di Jakarta dan Sekitarnya, Reservasi Dulu sebelum Datang

3 hari lalu

6 Restoran Omakase di Jakarta dan Sekitarnya, Reservasi Dulu sebelum Datang

Omakase, yang berarti menyerahkan pilihan hidangan sepenuhnya kepada koki, kini populer di restoran-restoran Jepang di Indonesia.

Baca Selengkapnya