Saatnya Pria Trendi

Reporter

Editor

Kamis, 29 Oktober 2009 07:48 WIB

TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO Interaktif, Alunan musik berdentam saling mengejar dan mengentak di lantai satu Plaza Ambarrukmo, Yogyakarta, Minggu siang lalu. Seiring dengan musik, lima laki-laki ganteng melangkah dengan mantap di atas catwalk berupa hamparan karpet merah selebar 1 meter berbentuk T di atas lantai. Dilihat dari busananya, lima peragawan asal Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta itu bak orang kantoran.

Lihat saja dari setelan baju atas dan celana panjang yang serba dari kain, mulai kemeja lengan panjang putih bergaris-garis tipis hingga jas warna hitam atau abu-abu dengan celana panjang warna senada. Kemudian ditambah dasi warna hitam atau putih serta sepatu pantofel hitam mengkilat. Karena begitu eksklusifnya penampilan para peragawan, para pengunjung mal itu rela diam menatap mereka.

"Bekerja karier dengan kemeja dan celana kain itu sudah basi," kata Ulis Darama, Manajer Fashion Tren Centro, di acara peragaan busana bertajuk "Men in Style". Tema ini memang sedang giat diusung pusat belanja itu ke Kota Jakarta, Yogyakarta, dan Denpasar. Ulis memastikan sudah saatnya kaum Adam berdandan.

"Berdandan bukan lagi milik kaum Hawa semata. Geliat ini sejak pertengahan 1990-an mulai diminati para pria di kota-kota besar," tutur Ulis, yang selalu berpenampilan modis. Para pria, terutama mereka yang bekerja, sudah waktunya meninggalkan kekakuan dalam berbusana. "Kerja kantoran tidak harus berbusana formal, sehingga terjebak dalam rutinitas berbusana yang full konvensional."

Di tempatnya, Ulis membagi tipe busana pria menjadi tiga. Gaya carrier yang khas dengan setelan blazer dan celana panjang kain serta sepatu pantofel, sehingga tampil rapi dan formal. Lalu kontemporer, paduan gaya konvensional dan modern. Dan terakhir casual, yang identik dengan T-shirt, celana jins atau celana selutut, juga sepatu kets bertali, sehingga terkesan santai.

Advertising
Advertising

Dalam peluncuran program yang sama di Jakarta beberapa waktu lalu, Ulis menuturkan, kini pria tidak lagi malu-malu mendandani diri. Busana ke kantor tidak lagi bergaya klasik, seperti kemeja, dasi, dan celana bahan pantalon. Kemajuan teknologi dan zaman mengubah mereka yang mulai melirik serta terpikir mengutak-atik gaya dan penampilannya.

"Apalagi industri kreatif di Indonesia tumbuh subur. Pilihannya pun beragam, ada yang ngantor pakai jins, kaus, vest atau rompi, celana pendek, serta jodphur yang terinspirasi oleh tren Afrika yang memberikan kesan bohemian dan seruan penyuka kebebasan berekspresi serta berkreasi," tutur Ulis.
Scesikia Febiana, Manajer Pemasaran Centro Lifedata-style Department Store, mengatakan sekarang zamannya berbusana karier kontemporer, di mana pria sepulang dari kantor bisa langsung jalan, entah sekadar kongko atau ke pusat kebugaran.

Seorang peragawan "Men in Style", Rory Ashyari, adalah Cosmo Man 2009. Rory menyulap penampilannya dengan mengenakan kemeja panjang polos atau bergaris vertikal. Namun, tak melulu dipadu dengan blazer. Jas bisa diganti dengan kardigan wol atau tetap mengenakan jas tetapi dengan balutan vest sebelumnya.

Gaya itu tampak berani karena celana kain digeser jins dan sneakers menggantikan pantofel. "Gaya itu membuat laki-laki nggak kehilangan karakternya. Yang penting nyaman tapi keren," Scesilia menegaskan seraya menyebutkan bahwa Centro menggandeng sejumlah merek ternama, dari Levi's, Giordano, Polo, Kickers, hingga Parachute.

Perancang Samuel Wattimena sepakat bahwa kini pria punya hak sama untuk bergonta-ganti gaya atau penampilan. Apalagi belakangan kaum eksekutif muda mulai dikuliti habis-habisan bak berjalan di jalan karpet merah seputar penampilannya. "Banyak faktor, kini emansipasi wanita memberikan ruang sebesar-besarnya bagi pria untuk punya hak sama dalam urusan berdandan," katanya di Jakarta saat dihubungi Tempo.

Tak ada yang aneh dan kini tumbuh subur dengan terbukanya informasi mode pria, dari berbagai media, gerai belanja, hingga pusat kebugaran, demi tampil percaya diri. "Mereka yang sering ke pusat kebugaran tertantang nyalinya unjuk diri dengan busana dan penampilan modis," perancang berkulit hitam manis itu menandaskan.

Samuel pun menggaris bawahi, untuk urusan berdandan, pria lebih detail mengedepankan sisi kualitas, bukan kuantitas. Kalau wanita, cenderung mengadaptasi banyak gaya, tapi pria berdasarkan alasan fungsional.

Soal investasi barang mode, ia menilai justru pria tidak gampang terjebak ini-itu, lebih memiliki keputusan kuat atau fanatisme terhadap suatu merek. "Perniknya memang sedikit, tapi pilihan jam tangan, sabuk, jepit dasi, cincin, dan gadget biasanya selalu berkelas. Bukan asal comot," ujar Samuel memungkasi.

PITO AGUSTIN RUDIANA (Yogyakarta) / HADRIANI P

Berita terkait

Kesuksesan Enos Pimpin OKU Timur: Sektor Pertanian Meningkat Pesat

3 menit lalu

Kesuksesan Enos Pimpin OKU Timur: Sektor Pertanian Meningkat Pesat

Di bawah kepemimpinan Ir. H. Lanosin, M.T, Kabupaten OKU Timur meraih prestasi gemilang, terutama dalam sektor pertanian, yang menempatkan daerah ini dalam 10 besar nasional untuk produktivitas dan produksi padi.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Sri Mulyani dan Menuju Pelantikan Prabowo-Gibran, IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat

5 menit lalu

Kembalinya Sri Mulyani dan Menuju Pelantikan Prabowo-Gibran, IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto, mengatakan IHSG akan kembali menguat.

Baca Selengkapnya

Pakar Soroti Minimnya Keterwakilan Perempuan di Kabinet Prabowo-Gibran

8 menit lalu

Pakar Soroti Minimnya Keterwakilan Perempuan di Kabinet Prabowo-Gibran

Pakar hukum dari UI memprediksi jumlah keterwakilan perempuan di Kabinet Prabowo-Gibran masih jauh dari afirmasi 30 persen.

Baca Selengkapnya

Akuarium di Cina Pamerkan Hiu Paus Replika, Pengunjung Kecewa

12 menit lalu

Akuarium di Cina Pamerkan Hiu Paus Replika, Pengunjung Kecewa

Hiu paus merupakan spesies yang terancam punah yang populasinya saat ini menurun. Akuarium di Cina ini membuat replikanya untuk menarik pengunjung.

Baca Selengkapnya

Prediksi PSBS Biak vs Semen Padang FC di Liga 1 Jumat 18 Oktober 2024: Jadwal, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

15 menit lalu

Prediksi PSBS Biak vs Semen Padang FC di Liga 1 Jumat 18 Oktober 2024: Jadwal, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Jadwal pekan kedelapan Liga 1 2024-2025 Jumat hari ini akan menampilkan laga PSBS Biak vs Semen Padang FC. Inilah prediksinya.

Baca Selengkapnya

6 Fitur Baru YouTube yang Perlu Anda Coba

23 menit lalu

6 Fitur Baru YouTube yang Perlu Anda Coba

YouTube telah melakukan pembaruan dengan mirilis sejumlah fitur di seluruh web, seluler, TV, dan YouTube Music sejak 15 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Shin Tae-yong Tak Bisa Mainkan Jay Idzes dan Ivar Jenner

29 menit lalu

Jadwal Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Shin Tae-yong Tak Bisa Mainkan Jay Idzes dan Ivar Jenner

Jadwal Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan hadir kembali pada November 2024, menjamu Jepang dan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jakarta, Apa Saja Gagasan 3 Cagub untuk Atasi Banjir dan Polusi Udara?

31 menit lalu

Pilkada Jakarta, Apa Saja Gagasan 3 Cagub untuk Atasi Banjir dan Polusi Udara?

Pilkada Jakarta tahun ini dijejali gagasan-gagasan cagub-cawagub seperti samudera biru, atap hIjau, dan pulau utilitas. Siapa yang akan Anda pilih?

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Kerugian Negara selama Era Jokowi Mencapai Rp 290 Triliun

31 menit lalu

ICW Sebut Kerugian Negara selama Era Jokowi Mencapai Rp 290 Triliun

Di Aksi Kamisan terakhir di era Jokowi, aktivis ICW menyinggung besarnya kerugian negara akibat kasus korupsi mencapai Rp 290 triliun

Baca Selengkapnya

Sepekan Jelang Lengser, Kegiatan Jokowi: Tanda Tangan 2 Keppres, ke Aceh dan Sumut sampai Jenguk Cucu

32 menit lalu

Sepekan Jelang Lengser, Kegiatan Jokowi: Tanda Tangan 2 Keppres, ke Aceh dan Sumut sampai Jenguk Cucu

Dalam sepekan terakhir sebelum lengser, Jokowi melakukan berbagai kegiatan mulai dari kunjungan ke Aceh dan Sumut, sampai menandatangani dua Keppres

Baca Selengkapnya