Obat yang Sumbernya Dari Diri Sendiri  

Reporter

Editor

Selasa, 14 Juni 2011 08:41 WIB

stemcellbaldnesscures.com

TEMPO Interaktif, Jakarta- Terapi sel punca kini dipandang sebagai terapi masa depan. Pasalnya, hampir setiap bagian tubuh mempunyai sel punca, bahkan di bagian rambut, darah, jaringan ikat, jaringan lemak. Semakin tua usia, maka semakin banyak kerusakan di tubuh. Sel punca juga makin sedikit atau mengecil. Salah satu bagian tubuh yang banyak mengandung mengandung sel punca adalah tali pusat, terutama juga di bagian cord lining. “Tetapi paling bagus di embrionic,” ujar Dr. Boenyamin Setiawan, pendiri PT Kalbe Farma yang juga intens soal terapi sel punca.


Drg. Ferry Sandra, PhD dari Asosiasi Sel Punca Indonesia mengatakan beberapa pengobatan dengan sel punca memang sudah mulai dilakukan. Beberapa penyakit, seperti kanker payudara, jantung, stroke, tulang, dan gigi. Khusus gigi, ini biasanya untuk mendukung pengobatan karena penyakit lain, seperti diabetes. Akibat diabetes, gigi bisa goyang.

“Memang belum sampai membuat gigi baru, tetapi lebih ke jaringan pengikat gigi karena gigi goyang. Diselamatkan daripada dicabut,” ujar Ferry saat konferensi pers untuk "Seminar Sel Punca: Perkembangan dan Masa Depannya" di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Selain untuk gigi, keampuhan sel punca juga terbukti pada kasus penutupan luka bakar atau luka terbuka kulit. Ahli bedah plastik untuk luka bakar, Dr Yefta Moenadjat SpBP, mengatakan banyak masalah untuk menutup luka bakar utama. Kematian akan luka bakar bisa mencapai 30 persen dari 160-180 per tahun. Tantangan juga makin besar jika pasien berhasil diselamatkan.” Angka kecacatan makin tinggi,” ujarnya.

Penyembuhan luka bakar tertentu biasanya membutuhkan penyembuhan hampir tiga minggu atau lebih lama, namun dengan sel punca luka bisa ditutup dalam 10 hari. “Bahkan, di daerah yang sulit seperti lutut atau siku bisa juga ditutup.

Sel ini mempunyai fungsi untuk memperbaiki jaringan tubuh kita. “Sel punca memungkinkan adanya peremajaan bagian tubuh,” ujar Ketua Dewan Ilmiah Asosiasi, Profesor Amin Soebandrio.

Kendati demikian, masih ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pengobatan dengan sel punca, yakni menyangkut etika, legalitas, dan dampak sosial. Menurut dokter Amin, saat ini pengobatan sel terapi ini memang masih dalam tahap penelitian. Untuk memakai pengobatan ini pun tak bisa sembarangan.“Yang menentukan adalah dokter dan tim setelah melihat kondisi pasien,” ujarnya.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

28 November 2023

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

Dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc memberikan rekomendasi pertolongan pertama saat anak demam yakni memberinya minum sesering mungkin.

Baca Selengkapnya

9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

23 Juni 2023

9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

L. Rizka Andalucia menyebutkan sembilan rumah sakit vertikal di bawah Kemenkes yang sudah menerapkan Biomedical and Genome Science initiative (BGSi).

Baca Selengkapnya

Sel Punca Embrionik Potensial Memperbaiki Organ Manusia yang Rusak, Tapi...

21 Mei 2023

Sel Punca Embrionik Potensial Memperbaiki Organ Manusia yang Rusak, Tapi...

Di atas kertas, sel punca embrio memiliki potensi luar biasa karena mereka dapat memperbanyak diri secara tak terbatas.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sel Punca, Sel yang Memiliki Beragam Manfaat Bagi Tubuh

20 Mei 2023

Mengenal Sel Punca, Sel yang Memiliki Beragam Manfaat Bagi Tubuh

Stem cell alias sel punca memiliki peran penting dalam perkembangan dan pemeliharaan organisme, serta berpotensi besar di pengobatan regeneratif.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unej Kembangkan Riset Sel Punca Berbasis Jaringan Rongga Mulut

1 Februari 2023

Peneliti Unej Kembangkan Riset Sel Punca Berbasis Jaringan Rongga Mulut

Peneliti Unej yang tergabung dalam Laboratorium Kedokteran Molekuler mengembangkan riset sel punca berbasis jaringan rongga mulut.

Baca Selengkapnya

Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

10 Desember 2022

Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

Sondang Hutagalung adalah mahasiswa yang nekat melakukan aksi bakar diri atas rasa kecewanya terhadap keadilan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

16 November 2022

Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal perihal satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, bukan disebabkan oleh kelaparan.

Baca Selengkapnya

Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

26 Oktober 2022

Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia menilai tingginya kasus misterius gagal ginjal akut pada anak merupakan bukti buruknya kerja BPOM.

Baca Selengkapnya

Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

21 Oktober 2022

Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

Soliha, masih bertanya-tanya tentang penyebab anak bungsunya yang masih berusia 3,8 tahun, bisa terjangkit gagal ginjal akut dan meninggal

Baca Selengkapnya

Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

7 Mei 2022

Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

Hepatitis akut misterius lebih banyak menyerang anak-anak karena sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna.

Baca Selengkapnya