Sisi Gelap Autisme  

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 15:57 WIB

Seorang ibu membimbing anaknya yang mengidap autisme dalam membuat kerajinan dari kain perca di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat, 30 April 2016. Pelatihan tersebut digelar oleh Komunitas Accessible Indonesia. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Setengah tahun yang lalu, Leslie Bolen kehilangan anaknya, Michael, dalam usia 14 tahun. Ia mengalami kejang hingga otaknya kekurangan oksigen dan cedera. Semasa hidupnya, Michael menderita autisme dan penyakit penyertanya, epilepsi. "Tidak pernah terpikir anak saya akan meninggal sebelum saya," kata Bolen, seperti dikutip dari CNN, 15 September lalu.

Michael adalah satu di antara ribuan anak yang menderita autism spectrum disorder. Beberapa tahun belakangan, jumlah penderita penyakit ini menunjukkan peningkatan. Pada 1996 ada 3,4 per 1.000 anak yang dilaporkan mengidap autisme, pada 2010 jumlahnya naik menjadi 14,7 per 1.000 anak. Berdasarkan laporan terakhir, ada 14,6 dari 1.000 anak berumur 0–8 tahun yang mengidap autisme.

"Itu artinya, 1 dari 68 anak menderita autisme," kata dokter spesialis anak, Hardiono Pusponegoro, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar di kampus Universitas Indonesia, Depok, Sabtu, 24 September lalu.

Baca: Kapolda Jawa Barat: Empat Anggota TNI Terlibat Perampokan Rp 17 M

Hardiono mengatakan autisme adalah gangguan pada anak yang memiliki ciri khusus kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Tanda-tanda awalnya sering berupa keterlambatan bicara dan kurangnya kontak mata. Anak juga memiliki perilaku, minat, serta aktivitas yang terbatas dan dilakukan berulang-ulang.

"Kalau tak ditata laksana dengan baik, sebagian tetap tidak berbicara, tidak mau bergaul dengan temannya, sehingga tidak dapat bersekolah biasa," kata Hardiono.

Masalahnya, penyebab autisme masih gelap hingga kini. Berbagai faktor lingkungan sudah diteliti, tapi tak ada yang terbukti menyebabkan autisme. Faktor genetik sering disebut sebagai penentu terpenting dalam autisme. "Tapi genetik mana yang berperan belum tersingkap," ujarnya. Akibatnya, belum ada obat yang pas untuk mengatasi masalah ini.

Hardiono mengungkapkan, orang tua bisa mengenali lima tanda-tanda autisme pada anak. Bila orang tua mencurigai adanya tanda-tanda tersebut, anak perlu dinilai secara khusus oleh ahli. Tanpa penilaian yang tepat, 39 persen kasus gagal dideteksi. Jika hasilnya benar bahwa anak mengalami autisme, orang tua harus siap mengikutsertakan anaknya dalam program terapi. Proses ini butuh waktu, biaya, dan pengorbanan yang besar.

Simak: Kasus Dimas Kanjeng, Polisi Akan Periksa Suami Marwah Daud

Menurut Hardiono, ada berbagai penyakit penyerta yang terjadi bersama autisme. Misalnya, disabilitas intelektual yang terjadi pada 30 persen anak autisme, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, gangguan tidur, serta epilepsi. Gangguan tersebut bisa diterapi dengan obat. Meski begitu, pengobatannya hanya bersifat mengurangi gejala apabila anak menunjukkan perilaku hiperaktif dan berbagai gejala berat, seperti tantrum, agresif, atau menyakiti diri sendiri.

Terapi yang paling baik, ucap dia, tetaplah intervensi non-obat yang disesuaikan dengan umur dan kondisi anak. Dia mencontohkan, terapi wicara. Anak juga harus disekolahkan dengan guru yang terlatih dalam terapi perilaku. Hasil penelitian pada 165 anak yang mendapat terapi baik menemukan 75 persen anak bisa berbicara, 1 persen anak dapat berbicara sedikit, dan 15 persen tetap tak bisa berbicara.

Karena dunia autisme masih belum tersibak, penelitian untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyakit itu terus dilakukan. Leslie Bolen turut berpartisipasi dengan menyumbangkan otak almarhum anaknya kepada program nasional Autism BrainNet. Program ini digerakkan jaringan lembaga penelitian di Amerika Serikat, yang memfasilitasi studi autisme menggunakan jaringan otak pasien yang sudah meninggal. Mereka berharap, otak Michael bisa membantu para ilmuwan mendapat pengetahuan lebih ihwal autisme.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

4 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

14 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

27 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

7 Maret 2024

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

25 Desember 2023

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

Warga Kota Depok dipersilakan memanfaatkan Depok Open Space jika ingin membuat pertunjukan di sana tanpa dipungut biaya

Baca Selengkapnya

PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

17 November 2023

PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk lebih menekan angka stunting di Kota Depok ramai diperbincangkan

Baca Selengkapnya

Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

5 Oktober 2023

Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

Bus yang ditumpangi siswa SMP Negeri 3 Depok dikabarkan mengalami kecelakaan di Tol Cipali

Baca Selengkapnya

Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

4 Oktober 2023

Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

Pemerintah Kota Depok menggelar salat minta hujan atau Salat Istisqa di Lapangan Balai Kota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

PKS Prioritaskan Usung Kader Internal untuk Cawalkot Depok

27 Agustus 2023

PKS Prioritaskan Usung Kader Internal untuk Cawalkot Depok

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah membuat petunjuk pelaksanaan soal pemilihan kepala daerah 2024.

Baca Selengkapnya