Mengintip Jejak Kuliner Indonesia dalam Sebuah Buku

Reporter

Editor

Susandijani

Minggu, 8 Januari 2017 17:34 WIB

Panita mempersiapkan ribuan jenang yang disajikan gratis untuk para warga di Festival Jenang Solo, Surakarta, Jawa Tengah, 17 Februari 2015. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menggali kekayaan kuliner khas Indonesia. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Travel blogger, Trinity, yang sudah mengunjungi 80 negara, mengatakan tidak ada makanan yang lebih enak dari masakan Indonesia. Pujian itu boleh jadi benar karena sebagian besar masyarakat Indonesia berpendapat sama. Namun pernahkah Anda membaca cerita di balik cita rasa masakan Indonesia itu?

Fadly Rahman mengungkap jawabannya dalam buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia yang merupakan hasil penelitian untuk tesisnya di Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada (UGM).

Saat peluncuran bukunya pekan lalu, Fadly mengatakan bahwa menelusuri sejarah makanan Indonesia adalah hal yang menantang. Sebab, budaya lisan lebih dominan di Indonesia sehingga sejarah makanan pada masa lalu tidak dicatat secara rinci.

Catatan mengenai makanan Indonesia ada di berbagai naskah kuno, seperti tempe yang ada dalam naskah kuno Serat Centhini. Namun data itu tersebar di mana-mana. "Ini adalah pengantar bagi siapa pun yang minat dengan sejarah kuliner," kata Fadly.

Buku setebal 395 halaman itu ditulis dengan gaya khas buku teks, lengkap dengan berbagai referensi dan catatan kaki yang jumlahnya nyaris 100 halaman. Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia mengungkapkan perkembangan makanan di Indonesia sejak masa kuno, ketika masyarakat masih membuat makanan dengan memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka.

Kehadiran para pedagang Tiongkok ataupun India hingga masuknya Islam ke Tanah Air yang membawa bahan-bahan makanan baru, baik itu tanaman maupun hewan, kemudian mempengaruhi masakan Indonesia.

India membawa bahan makanan, seperti bawang, ketumbar, jintan hingga jahe, yang kelak mendukung perkembangan kari di Sumatera. Sementara orang-orang Tionghoa mempengaruhi cara mengolah makanan, seperti menggoreng cepat menggunakan wajan.

Kedatangan Islam turut mengubah wajah kuliner dengan pengaruhnya pada pola konsumsi daging. Saat Belanda datang, kuliner Indis alias Indische keukeun pun tercipta.

Buku ini juga mengungkapkan cikal-bakal kuliner Indonesia yang tercitra dalam Kokki Bitja, buku masak pertama yang terbit di Hindia Belanda pada 1857.

Lewat buku ini, penulis ingin mengajak pembaca melestarikan kekayaan sejarah, budaya, dan cita rasa kuliner sebagai bagian dari identitas bangsa. Buku ini bisa menjadi rujukan bagi mereka yang ingin mempelajari sejarah dan perkembangan makanan Indonesia, orang yang benar-benar ingin mengetahui dan membutuhkan referensi mengenai sejarah kuliner Nusantara.

Namun pembaca awam yang sekedar suka kuliner dan ingin tahu sejarah masakan Indonesia, mungkin harus berjuang saat membaca dan menikmati buku ini. Informasi padat yang disampaikan menggunakan kalimat-kalimat yang serius membuat buku ini lebih terasa seperti buku teks atau hasil penelitian ilmiah yang "berat".

Kesan "berat" dan seriusnya makin bertambah dengan gambar-gambar grafik dan tabel serta minimnya gambar dan foto warna-warni yang umumnya menghiasi buku-buku tentang memasak dan makanan.

Meski demikian, gambar sampul muka buku resep masakan masa lalu seperti buku Mustika Rasa (1967), Pandai Masak (1967), Kokki Bitja (1859), dan Kookboek uit het Districtgewet Bedji serta foto demo masak di Bandung pada 1937 dan resep rendang Ietje Go Pheek Thoo bisa menjadi hiburan menyenangkan bagi pembaca buku 396 halaman ini.

ANTARA

Berita terkait

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

5 Februari 2024

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam memajukan sektor perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

17 Oktober 2023

IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

Simak sejarah IKAPI yang salah satu pelopornya merupakan sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana. IKAPI mengecam dan batal hadiri Frankfurt Book Fair 2023

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

11 Mei 2022

4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

Begini cara mengajukan permohonan ISBN dengan memenuhi 8 syarat teknis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

9 September 2021

Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

PT Balai Pustaka membuka lowongan kerja bagi lulusan D3 dan S1.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

2 Juli 2021

Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia juga telah menerapkan dan mengembangkan konsep wisata halal.

Baca Selengkapnya

Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

29 Mei 2021

Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

Di era serba digital, cara dapat uang dari Wattpad pun bisa dilakukan oleh mereka yang suka menulis. Simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

6 Oktober 2020

Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

Pemerintah memberikan stimulus untuk penulis dan penerbit melalui program "Nulis dari Rumah".

Baca Selengkapnya

London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

13 Maret 2019

London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

Pada hari pertama pameran buku London Book Fair (LBF) 2019, Indonesia sudah membukukan penjualan hak penerbitan untuk 12 judul buku.

Baca Selengkapnya

Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

30 Agustus 2018

Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

Penerbit buku independen Elevation Books belum kapok membidani kumpulan tulisan Herry Sutresna aka Ucok Homicide.

Baca Selengkapnya