Dom Walsh dari Molecular Bar Afrika Selatan menyajikan minuman saat mengikuti kejuaraan dunia bartender Diageo di Miami Beach, Florida, 27 September 2016. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Minuman keras oplosan kembali merenggut nyawa di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga orang tewas akibat minuman keras yang tidak jelas campuran alkohol dan tanpa takaran yang pas.
"Tiga orang tewas dan satu dalam keadaan kritis akibat minuman keras oplosan," kata Kepala Kepolisian Sektor Bantul Komisaris Paimun, Selasa, 7 Februari 2017.
Tak heran, memang jika efeknya bisa fatal. Dokter spesialis gizi klinik, Inge Permadhi, mengatakan minuman yang sudah dioplos atau dicampur tidak untuk diminum.
"Karena oplosan itu artinya dicampur bahan kimia yang tidak boleh diminum," kata Inge kepada Tempo, beberapa waktu lalu.
Bahan-bahan yang sering dicampurkan biasanya adalah spiritus, metanol, minuman berenergi, minuman bersoda, dan obat-obatan. Spiritus, misalnya merupakan minuman beralkohol yang mengandung etanol dalam kadar tinggi. Pencampuran spiritus dengan minuman beralkohol lainnya meningkatkan tingginya kandungan alkohol dalam minuman tersebut, sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping, termasuk keracunan.
Inge beranggapan, masih ada orang yang meminum minuman oplosan karena tak tahu bahayanya. Padahal, dia melanjutkan, minuman oplosan itu dapat menyebabkan kematian. "Mungkin perasaan yang meminumnya seperti mabuk (tidak sadar) tapi itu sebenarnya antara hidup dan mati".