Stroke, Perlukah Pertolongan Pertama?  

Reporter

Editor

Susandijani

Selasa, 7 Februari 2017 18:05 WIB

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za

TEMPO.CO, Jakarta - Saat seseorang terserang stroke, biasanya ada seseorang lainnya yang berinisiatif memberikan pertolongan pertama. Misalnya, dengan menusuk ujung-ujung jemari penderita dengan jarum untuk mengecek apa ia sudah mati rasa atau belum.

Inisiatif tersebut ternyata tidak penting! Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Dr. Mohammad Hasan Machfoed, Sp.S(K), MS di Jakarta, Sabtu, 4 Februari 2017 kemarin.

Baca juga:Kenali Jenis Makanan Ini Agar Ginjal Anda Aman

Menurut Mohammad Hasan, seseorang yang terkena stroke harus segera dibawa ke dokter spesialis. Jangan kebanyakan berpikir. Itu malah memperburuk keadaan.

“Begini, ketika seseorang kena stroke, otak tiba-tiba kekurangan oksigen dan dalam waktu 10 menit dapat merusak seluruh otak. Setelah 10 menit itu, ia mengalami area panombra, yakni antara hidup dan mati. Saat itulah kita harus memberi pertolongan secara tepat dan hanya dokter spesialis yang bisa melakukannya. Salah memberi pertolongan bisa mengakibatkan nekrosis atau kematian sel pada seluruh jaringan tubuh,” ujar Mohammad Hassan.

Stroke menyerang pada waktu yang tidak terduga dan membawa perubahan yang sifatnya progresif. Cepat sekali. Perubahan yang sangat cepat itu, kata Mohammad Hassan, disebabkan oleh otak yang tiba-tiba kekurangan oksigen. Karena kekurangan oksigen, otak membengkak. Jika tidak cepat ditangani pembengkakan itu menyebabkan penderita meninggal dunia.

“Proses menuju kematian akan menjadi sangat cepat jika ia jatuh atau mengalami sumbatan di saluran napas. Yang penting, anggota keluarga mesti cermat mendeteksi gejala-gejala yang ganjil sejak dini. Misalnya, bangun tidur bicaranya 'pelo'. Atau tiba-tiba mengalami lumpuh sebelah. Atau kondisi kejiwaanya berubah, mudah lupa,” ujar Mohammad Hassan.(Baca :Obat Herbal Selalu Aman? Ini Penelitiannya)

Hal lain yang patut diperhatikan adalah pada pukul berapa si penderita kena stroke. Misalnya, jam 6 pagi. Anda harus gerak cepat (membawanya ke dokter) dalam waktu kurang dari empat jam setelah jam 6 pagi. Mohammad Hassan menegaskan, empat jam setelah serangan stroke terjadi adalah waktu yang paling krusial.

“Ia harus mendapat pertolongan yang tepat dan cepat. Jika Anda di Jakarta, Anda bisa membawa pasien ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, misalnya. Di sana, memungkinkan pasien menjalani trombolisis (proses penghancuran gumpalan darah-red) yang memungkinkan penderita stroke pulih. Syaratnya, harus mendapat pertolongan kurang dari empat jam,” tuturnya.

Mohammad Hassan menilai kesadaran masyarakat Indonesia terhadap bahaya stroke sudah membaik. Namun, harus terus ditingkatkan mengingat stroke masih menjadi penyakit paling mematikan di Indonesia.

TABLOIDBINTANG

Baca juga:
Bagaimana Agar Gigi Sehat dan Indah?Ini Kata Ahlinya
Makanan Aditif Berbahaya Ini Harus Dihindari



Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

14 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

15 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

15 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

16 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

16 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

16 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

20 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya