TEMPO.CO, Jakarta - Hanya suka film horor atau yang menyeramkan tidak berarti efeknya tidak berbahaya.
Sebenarnya, Joanne Cantor, PhD, direktur Pusat Penelitian Komunikasi University of Wisconsin, Madison, seperti dilansir dari laman WebMD menyarankan untuk menjauhkan anak-anak dari film-film horor, dan menambahkan bahwa orang dewasa juga memiliki banyak alasan untuk menghindarinya.
Dalam survei terhadap murid-muridnya, Cantor menemukan bahwa hampir 60 persen melaporkan bahwa sesuatu yang telah mereka amati sebelum usia 14 tahun telah menyebabkan gangguan dalam tidur atau kehidupan mereka.
Cantor telah mengumpulkan ratusan esai dari siswa yang menjadi takut air atau badut, yang memiliki pikiran obsesif tentang gambar yang mengerikan, atau yang menjadi terganggu bahkan saat penyebutan film seperti E.T. atau Nightmare on Elm Street. Lebih dari seperempat siswa mengatakan bahwa mereka masih merasa takut.
Cantor menduga bahwa otak dapat menyimpan kenangan akan film-film ini di amigdala. Yaitu bagian otak yang memainkan peran penting dalam menghasilkan emosi. Dia mengatakan bahwa kenangan film horor dapat menghasilkan reaksi serupa terhadap trauma yang dihasilkan - dan mungkin sama sulitnya untuk dihapus.
Karena itulah, Cantor memandang film horor tidak sehat karena stres fisik yang mereka ciptakan di pemirsa dan "jejak negatif" yang bisa mereka tinggalkan, bahkan pada orang dewasa. Dan efeknya sangat kuat pada anak-anak.