Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rabies, di Bali Kasusnya Tertinggi? Simak Peta Penyebarannya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin kepada seekor anjing, program ini diadakan di desa Dalung untuk mencegah penyebaran penyakit rabies di pulau Bali, 20 April 2015. Agung Parameswara / Getty Images
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin kepada seekor anjing, program ini diadakan di desa Dalung untuk mencegah penyebaran penyakit rabies di pulau Bali, 20 April 2015. Agung Parameswara / Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudahkah anjing kesayangan Anda divaksin rabies? Jangan abaikan pemberian vaksinnya. Kasus rabies masih ada di Indonesia. Di Bali, misalnya, selama tiga tahun terakhir,  Pulau Dewata ini  selalu menjadi daerah yang terbanyak kejadian gigitan hewan penular rabies (GHPR),  walau gigitan itu belum terkonfirmasi laboratorium.

Jumlahnya memang terus menurun dari 46,8 ribu gigitan pada 2014 menjadi 30,5 gigitan pada 2016. Namun jumlah gigitan tahun lalu itu tetap saja 12 kali lipat lebih besar dibanding jumlah rata-rata gigitan nasional.

"Di Bali jumlah anjing liar banyak sekali," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh memberikan alasan tingginya kasus gigitan rabies  di Bali saat dihubungi Rabu 27 September 2017.

Menurut Subuh, banyaknya jumlah anjing liar kurang diikuti dengan pengendaliannya. Selain itu, masih banyak juga majikan yang memiliki anjing tidak memberikan vaksinasi agar si hewan terhindar dari penyakit rabies. "Vaksin anjing harganya bisa sampai setengah juta untuk satu dosis, terkadang jumlah itu dianggap terlalu mahal untuk oleh sang pemiliknya," kata Subuh.

Banyaknya jumlah anjing pun berdampak pada banyaknya kasus manusia yang diberikan vaksin anti rabies. Tahun lalu ada 18,4 ribu kasus gigitan dari anjing yang akhirnya diberi vaksin anti rabies. Jumlah itu pun lebih kecil dibanding 29,4 ribu kasus gigitan anjing yang terjadi pada 2015. Baca: 8 Fakta Rabies, 99 Persen Kematian Akibat Gigitan Anjing

Walau tinggi jumlah gigitan anjing dan kasus manusia yang diberikan vaksin anti rabies di Bali, jumlah kematian akibat penyakit ini bukanlah yang terbanyak. Bali menempati posisi kedua kasus positif rabies yang akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia. (Lihat Peta Rabies di bawah ini) 

Grafik Jumlah Kematian Akibat Tertularnya Penyakit Rabies di Indonesia pada 2015 (sumber : Kementerian Kesehatan RI)

Dalam peta itu digambarkan ada 15 korban yang meninggal dunia pada 2015 di Bali. Peringkat Bali pun turun di posisi 4 bersama Bengkulu, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah dengan jumlah kematian hanya 5 pada 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Edukasi penanganan cepat atas gigitan anjing yang terkena rabies cukup baik di Bali, sehingga pencegahan kematian korban akibat digigit pun tidak terlalu banyak," ujar Subuh.

Pada Peta itu juga, digambarkan bahwa kasus kematian tertinggi akibat rabies terdapat di Sulawesi Utara. Tahun 2015 hanya ada 4,3 ribu gigitan hewan penular rabies, dan ada 2,1 kasus orang yang digigit dan diberi vaksin anti rabies. Walaupun jumlah gigitan itu 10 kali lebih kecil dibandingkan Bali pada tahun yang sama, di Sulawesi Utara rabies memakan korban meninggal hingga 28 jiwa pada 2015. Tahun berikutnya, dengan hanya 4,1 gigitan hewan penular rabies, korban meninggal akibat rabies pun masih tetap tertinggi, yaitu 21 korban jiwa.

Menurut Subuh, tingginya korban meninggal di kawasan Sulawesi Utara karena rabies, salah satu faktornya kurang teredukasinya masyarakat dalam menangani penyakit ini. "Petugas kami siap melayani, namun karena tidak paham sebelumnya, banyak yang terlambat memberikan pertolongan sehingga tidak bisa tertolong," kata Subuh. "Di Bali, karena terdapat banyak anjing, mereka jadi cukup teredukasi dan terbiasa dalam menangani masalah rabies."

Hari ini, 28 September, dunia memperingati Hari Rabies. Subuh mengatakan Indonesia menjadi daerah endemis penyakit yang diakibatkan gigitan hewan itu. Dibanding kelelawar dan monyet yang juga menularkan penyakit rabies, 98 persen penularan rabies di Indonesia diakibatkan oleh anjing. Ada daerah yang memang sejak dulu terdapat banyak kasus rabies, seperti di Bali. Namun ada pula daerah yang dulunya bebas rabies, namun jadi memiliki kasus itu seperti Kalimantan Barat. "Kalimantan Barat baru ada kasus rabies sejak 2015. Jumlah anjing liar semakin banyak karena limpahan dari Kalimantan Tengah," katanya. Baca juga: 5 Jenis Makanan Sehat di Musim Pancaroba

Bersama Kementerian Pertanian, Subuh mengatakan timnya dari Kementerian Kesehatan mengendalikan penyakit itu dari akarnya. Kementerian Pertanian lebih fokus mendorong mengendalikan anjing liar, dan penggunaan vaksin anti rabies pada hewan-hewan peliharaan. Kementerian Kesehatan akan lebih fokus pada memberikan penanganan medis di pelayanan umum untuk orang-orang yang terkena gigitan anjing dengan kasus rabies. "Target kami, pada 2020 Indonesia sudah bebas penyakit rabies," kata Subuh.

Menurut Subuh, ada beberapa kasus dimana anjing langsung dibunuh setelah menggigit manusia. Padahal sebenarnya tidak semua gigitan anjing mengandung rabies. Dalam prosedurnya, kata Subuh, anjing akan terlihat terkena rabies atau tidak setelah 10 hari menggigit. "Karena dibunuh lebih awal, banyak yang tidak bisa diteliti apakah anjing ini terkena rabies atau tidak," katanya.

Untuk mengurangi kasus rabies, Subuh meminta agar masyarakat lebih meningkatkan edukasi dalam mewaspadai menularnya penyakit ini kepada hewan-hewan peliharaannya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

3 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

20 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi wanita melakukan senam yoga. shutterstock.com
Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.


Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

1 hari lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.


Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

2 hari lalu

Wisatawan mengikuti ritual melukat atau pembersihan diri di Taman Beji Griya Waterfall, Desa Punggul, Badung, Bali, Kamis 5 Januari 2023. Ritual melukat di objek wisata religi tersebut untuk membersihkan diri dan pikiran secara spiritual dari hal-hal negatif. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

Bali memiliki banyak lokasi melukat, salah satunya yang belakangan ramai dikunjungi para pesohor dunia adalah Pura Tirta Empul.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

5 hari lalu

Pengunjung bersantai di salah satu pantai di Nusa Dua, Bali, pada libur Lebaran 2024 (Dok. ITDC)
Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

ITDC mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika pada periode 8-18 April mencapai 47.786 orang.