Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilih-Pilih Teman, Awas Ada Rumus Penularan Sosial

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Seorang wanita ditaburi bubuk pewarna oleh temannya saat merayakan Festival Holi di Aviles, Spanyol, 27 Agustus 2017. REUTERS
Seorang wanita ditaburi bubuk pewarna oleh temannya saat merayakan Festival Holi di Aviles, Spanyol, 27 Agustus 2017. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Permisalan penjual minyak wangi dan pandai besi sering dijadikan dasar  pertemanan. "Untuk mendapatkan teman yang baik, maka bertemanlah penjual minyak wangi, mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sebaliknya berteman dengan pandai besi, bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap".

Istilah itu mirip dengan studi baru yang ada dalam Jurnal Royal Society Open Science. Dalam penelitiannya, seseorang rentan tertular suasana hati temannya yang sedang baik atau justru buruk. Dengan kata lain, kebahagiaan dan kesedihan - serta gaya hidup dan faktor perilaku seperti merokok, minum, obesitas, kebiasaan menjaga kebugaran, dan bahkan kemampuan untuk berkonsentrasi - dapat menyebar melalui jejaring sosial, baik online maupun di kehidupan nyata.

Namun, hal ini seharusnya tidak menghentikan Anda bergaul dengan teman-teman yang mengalami kesedihan, karena efeknya tidak cukup besar untuk mendorong Anda ke dalam depresi. Baca: Psikolog: 4 Alasan Berteman dengan Mantan

Secara tak langsung, studi itu menunjukkan bagaimana teman benar-benar saling mempengaruhi, dan membantu menyingkirkan kemungkinan pertemanan terjadi karena orang cenderung tertarik dan bergaul dengan orang lain seperti mereka.

Untuk keperluan studi, para peneliti melibatkan sejumlah kelompok siswa menegah pertama dan atas, menanyai mereka soal depresi dan pertanyaan tentang teman terbaik mereka.

Hasilnya, secara keseluruhan, anak-anak yang teman-temannya menderita bad mood lebih cenderung melaporkan mood buruk mereka sendiri. Suasana hati mereka bahkan cenderung tidak membaik saat hal ini diingatkan lagi setelah enam bulan sampai satu tahun kemudian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, ketika para partisipan memiliki lebih banyak teman yang suasana hatinya bagus dan bahagia, suasana hati mereka cenderung membaik seiring berjalannya waktu. Baca: 6 Tanda Dia Sudah Tak Nyaman Berteman Denganmu

Beberapa gejala yang terkait dengan ketidakberdayaan seperti depresi, kelelahan, dan kehilangan minat - juga tampaknya mengikuti pola ini, atau oleh para ilmuwan disebut "penularan sosial'.

"Tapi ini bukan sesuatu yang orang perlu khawatirkan, mungkin ini hanya sebuah "respons empatis normal yang kita semua kenal, dan sesuatu yang kita kenali dengan akal sehat," ujar Robert Eyre, seorang mahasiswa doktoral di University of Warwick's Centre for Complexity Science seperti dilansir laman Health.com.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

2 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

2 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

3 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

5 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

5 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

10 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya


BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

17 hari lalu

Unggahan BEM UI di Instagram pad 26 Maret 2024. Instagram/bemui_official
BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.