Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lama Duduk Mempengaruhi Panjang Usia, Intip Penelitiannya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terlalu banyak duduk memiliki peluang untuk mati cepat, meskipun suka berolahraga. Sebaliknya, orang yang cenderung lebih aktif bergerak setiap setengah jam sekali memiliki peluang untuk lebih panjang umur.

Peneliti Pusat Perilaku Kesehatan Kardiovaskular di Columbia University Medical Center New York, Keith Diaz, menjelaskan temuan tersebut mengindikasikan pentingnya bergerak dan hidup aktif setiap hari.

“Kita harus sering-sering bergerak dalam sehari, karena berolahraga saja tidak cukup,” tegasnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca juga:
Pernikahan Dini Akibat Keluarga Terlalu Sibuk? Simak Risetnya
Disfungsi Ereksi? Hindari 7 Hal Pemicunya
Kontrasepsi Baru untuk Pria, Ini Penelitiannya

Riset yang dilakukan Diaz dan timnya ditujukan untuk membuktikan kaitan antara kematian dan gaya hidup tidak aktif. Salah satunya adalah dengan menghitung berapa banyak seseorang perlu bergerak setiap harinya untuk menurunkan risiko kematian dini.

Diaz menganalisis data dari 7.985 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas. Mereka diminta untuk menggunakan alat accelerometer untuk menghitung tingkat aktivitas mereka selama sepekan penuh.

Secara umum, hasil dari riset tersebut menunjukkan gaya hidup tidak aktif (sedentary) mendominasi 77 persen kehidupan orang-orang dewasa tersebut. Lebih dari 12 jam per hari mereka menghabiskan waktu untuk berdiam diri atau hanya duduk di kursi kerja.  
 
Selain itu, hasil riset tersebut menemukan fakta bahwa rata-rata waktu istirahat orang dewasa dalam sehari adalah 11 menit, dan lebih dari separuh waktu yang dihabiskan untuk duduk dan berdiri terjadi dalam waktu kurang dari setengah jam.

Bagaimanapun, sekitar 14 persen dari orang-orang yang dianalisis pada umumnya melakukan peregangan di sela-sela gaya hidup tidak aktif mereka selama kurang dari 90 menit. Selama proses analisis, terlihat bahwa 340 orang meninggal setelah 4 tahun.

Diaz dan timnya membagi partisipan ke dalam empat kelompok, mulai dari yang gaya hidupnya paling aktif atau menghabiskan 11 jam per hari untuk duduk, hingga yang paling tidak aktif atau hanya duduk selama lebih dari 13 jam per hari.

Mereka juga membagi partisipan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan berapa lama setiap orang berdiam diri sebelum melakukan pergerakan di sela-sela gaya hidup tidak aktifnya. Hasilnya beragam antara 7,7 menit hingga 12,4 menit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dibandingkan dengan kelompok orang yang sesekali melakukan peregangan, mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu duduk seharian terpantau berisiko dua kali lipat meninggal lebih awal selama rentang waktu studi kami,” kata Diaz.

Sayangnya, studi ini memiliki kelemahan yaitu alat accelerometer tidak dapat membedakan waktu tidak aktif saat duduk dan berdiri. Studi tersebut juga tidak didukung dengan pengalaman untuk membuktikan apakah ada kausalitas langsung antara gaya hidup tidak aktif dan kematian dini.

Kepala Penelitian Kardiovaskular dan Metabolisme di University Health Network-Toronto Rehabilitation Institute, David Alter, berpendapat gaya hidup tidak aktif bisa mempercepat kematian karena menyebabkan apa yang disebut di dunia medis sebagai ‘toksisitas metabolik’.

“Jika otot kita kurang beraktivitas, hal tersebut bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengolah gula dengan efisien. Lama kelamaan, tubuh akan mengakumulasi lemak ekses yang bisa berujung pada obesitas, diabetes, penyakit jantung, kanker, dan kematian.”

Alter menambahkan salah satu trik yang dapat membantu seseorang untuk tidak melupakan peregangan adalah dengan menggunakan stopwatch. Sebab, alat tersebut dapat membantu mengingatkan orang kapan harus berdiri dan bergerak untuk menghindari terlalu banyak duduk.

Meskipun saat ini sudah mulai banyak perusahaan yang memproduksi ‘bangku berdiri’ (standing desk) untuk membantu mengatasi masalah gaya hidup tidak aktif, hingga saat ini bangku berdiri masih belum terbukti dapat membantu seseorang hidup lebih sehat.

“Lebih baik menggunakan peralatan yang dapat membantu kita bergerak, seperti treadmill, sepeda statis, atau sekadar berjalan kaki. Itu adalah hal-hal yang mudah diimplementasikan bahkan di kantor,” jelasnya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

21 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).