Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Pikun, Contoh Jokowi Jalan Kaki

Reporter

Editor

image-gnews
Presiden Jokowi menyapa warga saat berjalan kaki menuju upacara peringatan HUT TNI di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, 5 Oktober 2017. Presiden berjalan kaki setelah turun dari mobil kepresidenan sejak di atas jalan layang menuju ke dermaga. Agus Suparto/Setpres
Presiden Jokowi menyapa warga saat berjalan kaki menuju upacara peringatan HUT TNI di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, 5 Oktober 2017. Presiden berjalan kaki setelah turun dari mobil kepresidenan sejak di atas jalan layang menuju ke dermaga. Agus Suparto/Setpres
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memilih berjalan kaki ke lokasi acara perayaan hari ulang tahun TNI ke-72 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, karena merasa terlalu lama berada di dalam mobil. Kegiatan jalan itu menjadi buah bibir berbagai kalangan. Saat berada di jalan layang menuju dermaga, mobil yang ditumpangi Jokowi terjebak macet karena penuh dengan warga yang ingin menonton perayaan ulang tahun TNI.

Jokowi mengatakan dirinya sudah menunggu setengah jam di mobil dan merasa tidak kuat. Ia pun sempat bertanya kepada timnya, berapa lagi jarak yang harus ditempuh. “Saya tanya masih berapa kilo (kilometer)? Tiga kilometer, ya sudah saya keluar mobil, jalan kaki," kata pria 56 tahun yang sudah merasa terbiasa jalan pagi selama tiga kilometer.

Olahraga ringan seperti berjalan kaki yang dilakukan Jokowi bisa menjadi alternatif bagi Anda dalam mengolah tubuh. Latihan fisik, termasuk olahraga ringan,  memiliki dampak positif terhadap metabolisme otak. Faktanya, berdasarkan penelitian sekelompok ilmuwan dari Goethe University Frankfurt, Jerman, latihan fisik yang dilakukan sehari-hari dapat meningkatkan choline – nutrient esensial yang larut dalam air dan berfungsi untuk menjaga kerja hati, perkembangan otak, fungsi saraf, pergerakan otot dan menjaga metabolisme tubuh secara keseluruhan. Baca: Olahraga pada Lansia Jauhkan Penyakit Serius

“Bukan hanya fitness, olahraga ringan yang rutin dilakukan sehari-hari meningkatkan konstentrasi metabolisme,” ujar Johannes Pantel, profesor dari Goethe University Frankfurt, Jerman.

Dalam penelitian tersebut, latihan fisik terbukti membuat konstentrasi kolin dalam otak stabil. Fitness tidak hanya menjaga kolin dalam otak agar tetap stabil, namun juga meningkatkan kerja (efisiensi) jantung pasca melakukan latihan fisik.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti  menduga bahwa latihan fisik yang dilakukan dapat melindungi sel. Untuk mengetahui dampak latihan fisik terhadap metabolisme otak dan daya ingat seseorang, ahli gerontologi (ilmu medis yang mempelajari penyakit menurut perubahan unsur lansia) menguji partisipan dengan rentang usia antara 65 hingga 85 tahun berdasarkan parameter pergerakan, performa kognitif serta cardiopulmonary fitness - kemampuan jantung, sel darah dan paru-paru menyuplai oksigen selama melakukan latihan fisik. Baca: Malas Olahraga? Ikuti 3 Saran Ampuh dari Melanie Putria

Para partisipan diminta untuk bersepeda selama 30 menit, tiga kali dalam seminggu. Selama 12 minggu, para peneliti menggunakan MRT dan MRS untuk mengukur struktur dan metabolisme otak. Hasilnya menunjukkan bahwa olahraga bermanfaat dalam pencegahan gangguan kognitif dan demensia di usia tua.

THE INDIAN EXPRESS | ESKANISA RAMADIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Jika Cinta Indonesia, Hentikan Infiltrasi Ideologi

26 September 2017

Jokowi Jamin Akan Lindungi KPK
Jokowi: Jika Cinta Indonesia, Hentikan Infiltrasi Ideologi

Menurut Presiden Jokowi, infiltrasi Ideologi menggantikan Panasila tersebut dilakukan dengan cara-cara lembut dan menggunakan pendekatan terkini.