TEMPO.CO, Jakarta - Membicarakan gaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak akan lepas dari motif kamuflase atau yang kerap dikenal dengan motif loreng.
Motif ini sudah banyak ditemui di mana-mana dan bisa dipakai oleh siapa saja, meskipun demikian motif kamuflase ini diciptakan dengan sengaja demi menjaga keamanan tentara saat bertugas.
Baca: HUT TNI: Seragam Tentara Selalu Bikin Bangga, Ini Kata Psikolog
Dilansir dari laman Anothermag, beberapa penemuan revolusioner, salah satunya adalah motif kamuflase, pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-18 ketika digunakan oleh regu-regu penembak untuk membuat mereka tidak dapat dibedakan dari lingkungan tempat mereka bersembunyi. Pada tahun-tahun setelah itu, motif ini bisa digunakan di medan padang pasir dan hutan.
US Marine atau pasukan marinir Amerika menggunakan seragam dari jenis pixel atau digital yang kini tengah digandrungi. Marine Corps Combat Utility Uniform (MCCUU), merupakan jenis potongan dan warna dari seragam milik marinir Amerika, tersedia dalam warna gurun atau desert dan hutan atau woodland. Seragam ini sangat efektif digunakan dibandingkan ACUPAT milik US Army, seragam ini dikembangkan dari basis seragam tentara Kanada yang mengadopsi bentuk yang sama. Getty Images
Warna dasar dari motif kamuflase, yakni warna khaki - muncul dari adanya keinginan untuk bersatu di kalangan tentara India. Pada tahun 1840-an, tentara di Angkatan Darat India yang terdiri dari tentara Inggris dan pribumi di bawah pemerintahan Inggris, mulai mengenakan pakaian berwarna cokelat pudar untuk menyatukan berbagai warna seragam tentara India yang dari berbagai daerah. Prajurit menggunakan teh, bubuk kari dan lumpur untuk mewarnai pakaian mereka dengan warna yang sama. Warna ini yang dikenal dengan nama khaki, yang diambil dari kata Urdu yang berarti 'debu'.
Baca: HUT TNI, Jenderal Soedirman Punya 3 Jimat Sakti, Apa Itu?
Motif kamuflase juga digunakan bagi mereka yang berada orang-orang sipil atau non militer. Dengan memakai warna khaki dan motif kamuflase, keduanya dijadikan alat ideal untuk subversi atau protes kepada negara. Keduanya telah lama menjadi pilihan warna seragam untuk geng pemuda dan pendukung gerakan politik.
Pada tahun 1960-an, anak muda Inggris mengenakan parka berwarna hijau tentara, sementara kaum hippies AS mengadopsi jaket berwarna khaki atau jaket kamuflase untuk mengecam Perang Vietnam.
Ilustrasi army look. Dhgate.com
Dalam dunia fesyen, motif kamuflase dipakai dengan kesan yang jauh dari asal-usulnya yang rapi: tidak berkancing dan berkuran besar. Ironisnya, dengan memakai pola ini dimaksudkan si pemakai menjadi orang selalu menonjol, bukan lagi sebagai simbol ketidakadilan.
Namun perlu diingat bahwa tidak semua negara menerima orang-orang sipil memakai pakaian bermotif kamuflase karena motif itu hanya milik tentara. Dikutip dari laman Dynamictravel, negara-negara yang memiliki aturan tersebut antara lain adalah Karibia, Jamaika, Barbados, dan Grenada.
RENDRAWATI l SDJ