Tempo, Jakarta - Merayakan HUT TNI ke-72, pasti tidak lepas dengan sosok Jenderal Soedirman. Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) pertama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang nantinya berganti nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), ini dikenal sebagai pribadi yang keras hati.
Wataknya yang keras hati ini kerap menimbulkan masalah, salah satunya adalah kegemarannya untuk tetap merokok, meskipun sudah sakit. Sebagaimana yang ditulis Majalah Tempo edisi khusus Jenderal Soedirman yang terbit pada 12 November 2012, Jenderal Soedirman memang dikenal sebagai perokok berat.
Meskipun pada masa kanak-kanak Jenderal Soedirman dikenal sebagai bintang sepak bola. Namun sejak usia remaja, dirinya sudah merokok. Jenis rokok yang dihisap tidak memiliki merek, alias rokok melinting sendiri (ngelinthing dhewe atau bisa dikenal sebagai Tingwe).
Baca juga:
HUT TNI, Jenderal Soedirman Punya 3 Jimat Sakti, Apa Itu?
HUT TNI: Motif Kamuflase, Motif Tentara yang Tak Lekang Waktu
Seperti yang ditulis di Majalah Tempo, Penyakit Tuberculosis (TBC) menggerogoti paru-paru Jenderal Soedirman sampai salah satu paru-parunya harus dikempiskan. Meskipun dokter sudah melarang Jenderal Soedirman untuk berhenti merokok, namun dirinya tidak bisa benar-benar meninggalkan rokok dan meminta sang Istri untuk merokok dan meniupkan asap rokok ke wajahnya. Pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman mangkat.
Dilansir dari laman Dailymail, Rokok Tingwe memiliki bahaya yang sama dengan rokok biasa. Selain penyakit TBC dan kanker paru-paru, perokok juga bisa terkena penyakit Alzheimer dan menderita gangguan kognitif. Mereka juga memiliki peningkatan risiko nyeri punggung dan leher, dan juga kerusakan pada mata, seperti katarak.
RENDRAWATI l SDJ