TEMPO, Jakarta - Sekitar 700 pesepeda menjajal lintasan panjang Jakarta-Bandung pada, Sabtu, 7 Oktober 2017. Acara yang bertajuk Indonesia Cycling Marathon 2017 ini menempuh jarak yang cukup jauh, 170 kilometer.
Berawal dari titik start di kawasan Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta Utara dan berakhir di Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat. Selain dari Kemayoran, sekitar seratus peserta sepeda dari komunitas Bintaro Loop mengambil start dari kawasan Bintaro yang kemudian bergabung di pitstop 1 di Kota Bogor.
Peserta didominasi oleh para roadies, sebutan untuk pengguna sepeda balap. Namun ada juga peserta yang menggunakan sepeda gunung bahkan sepeda lipat. Hal ini seperti dikatakan oleh Ketua Panitia ICM 2017, Hermansyah Handoko, bahwa tujuan even ini adalah untuk mempererat silaturahmi di antara komunitas pesepeda dari kalangan manapun. "Acara ini tidak dikhususkan untuk roadbike, tapi 80 persen yang ikutan roadbike", kata Hermansyah. Even ini adalah yang ke 3 kalinya dan diadakan dalam rangka ulang tahun grup sepeda Kelapa Gading Bikers yang ke 24.
Baca juga: 10 Trik Memotret Keren dari Smartphone
Di antara ratusan peserta tampak turut serta Brigjen Polisi Wahyu Hadiningrat. "Wah rute Jakarta-Bandung ini sangat menantang karena variasi tanjakan dan turunannya", ujar Wahyu, yang juga Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sport Sepeda Indonesia.
Tidak cuma dari wilayah Jabodetabek dan Bandung para peserta antara lain datang dari Medan, Makasar, Bali, Menado, Pekanbaru, Riau, Surabaya, Semarang, dan Lombok. Ada juga pesepeda dari negara asing, yaitu: dari Jepang, Singapura, Malaysia, Filipina, Inggris, Denmark, Australia, dan Amerika Serikat.
Dari titik 0 di Kemayoran lintasan terbagi dalam 5 etape, yaitu: Jakarta-Bogor melalui jalan raya Bogor dan dilanjutkan menuju kawasan simpang Gadog. Dari sini para pegowes akan disuguhi tanjakan panjang melalui kawasan Mega Mendung, Cisarua, dan Tugu, kemudian mendaki berkelok menyusuri lintasan di tengah kebun teh Gunung Mas. Akhir pendakian adalah titik tertinggi Puncak Pass yaitu gapura batas Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur yang berketinggian 1450 meter dpl.
Setelah melewati Puncak Pass kemudian jalur relatif menurun namun tetap rolling (naik-turun) menuju Cipanas. Hingga selanjutnya para pesepeda menikmati bonus turunan panjang sampai lepas kota Cianjur.
Menuju kota kecil Ciranjang jalan relatif datar, namun selepas jembatan Citarum yang juga merupakan pintu gerbang Kabupaten Bandung Barat para pesepeda dihadang tanjakan panjang yang lurus di wilayah Rajamandala. Kemudian naik berkelok-kelok melintasi pegunungan kapur Tagog Apu.
Di titik akhir perjalanan di Kota Baru Parahyangan, panitia menyiapkan medali untuk para finisher, yakni pesepeda yang berhasil mencapai garis finish. "Karena ini bukan balapan tidak ada medali khusus untuk peserta tercepat", ujar Hermansyah.
GILANG RAHADIAN