Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Ciri Khas Jika Pria Belanja, Tak Peduli Harga?

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pria eksekutif muda. shutterstock.com
Ilustrasi pria eksekutif muda. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bicara soal belanja, wanita jagonya. Namun, pergeseran budaya telah menujukkan bahwa laki-laki juga ikut menjadi penentu bergeraknya industri, terutama fashion.

Laki-laki yang suka belanja, ini terdiri dari orang yang punya modal waktu dan materi untuk memperhatikan penampilannya, seiring dengan tuntutan berdandan zaman sekarang.

General Manager Marketing & Communications Plaza Indonesia Zamri Mamat mengatakan dirinya menyadari bahwa perkembangan industri mode Tanah Air, khususnya segmentasi baju pria semakin meningkat.

Baca juga:
Pembrolizumab, Terobosan Terbaru Atasi Kanker Paru
Kenapa Main Film Horor? Tilik Jawaban Evan Sanders
Sinyal Bahaya Rokok Sudah Muncul, Vape Bukan Solusi

Tidak hanya terkait dengan permintaan pasar dan tren mode saja, tetapi pergeseran gaya hidup pria urban masa kini yang semakin teredukasi untuk tampil dengan mengedepankan nilai-nilai estetika dan personalitas. 

Ada beberapa ciri khas pria saat belanja. Pertama, pria lebih mudah belanja barang dengan edisi terbatas.

“Konsumen pria lebih mudah membeli daripada konsumen wanita. Kalau mereka suka langsung belia tanpa berpikir. Semakin barangnya terbatas, mereka semakin suka karena pilihan [yang tersedia] lebih sedikit dibanding perempuan,” katanya.

Bahkan, lanjutnya, banyak pelanggan dari mancanegara datang untuk berbelanja di suatu gerai untuk mencari beberapa produk yang tidak dirilis di negaranya. Biasanya pelanggan-pelanggan ini mencari produk dari merek baru dengan kualitas yang esensial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, pria tak peduli soal harga. Laki-laki tidak banyak mempertimbangkan harga karena kebanyakan ritel modern saat ini didukung dengan kesetiaan pelanggan yang loyal. “Mereka percaya apa yang [peritel] berikan. Hal ini diikuti dengan pertumbuhan ritel modern di Indonesia,” tuturnya.

Dia mengklaim, dibanding ritel dengan konsep grosir seperti ITC, pertumbuhan ritel high end masih menunjukkan angka yang positif. Hal ini bisa jadi disebabkan karena pengalaman belanja yang lebih nyaman lebih dirasakan oleh para konsumen yang sudah mapan. Selain itu pertumbuhan peritel asing dengan kualitas mumpuni pun makin gencar.

Guna menarik perhatian kaum Adam, Plaza Indonesia tak hanya menghadirkan merek-merek dari rumah mode ternama, tetapi juga menghadirkan pop up store yang didukung oleh pelaku usaha kelas kecil dan menengah. Kendati dari level yang belum high end, produk yang dijual telah melalui proses kurasi sehingga barang yang dijual dapat dipastikan kualitasnya, seperti batik.

Di samping itu, Direktur Optik Seis Rudhy Buntaram juga mengungkapkan optimismenya. Untuk industri kacamata fesyen, laki-laki tidak mau kalah dengan perempuan. Mereka berani menginvestasikan uangnya untuk membeli koleksi terbaru dari beberapa merek paling laris seperti Oakley dan Ray-Ban.

“Perilaku konsumen antara laki-laki dan perempuan sebenarnya sama saja. Namun, perempuan pasti selalu belanja lebih banyak dibanding laki-laki [di setiap lini produk fashion],” tuturnya.

Selain itu, banyaknya laki-laki yang mengoleksi kacamata dan tingginya pertumbuhan munculnya gera-gerai baru juga menjadi faktor meningkatnya demand untuk membeli produk fashion, terlepas dari faktor perbedaan gender.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengarungi Batasan dengan Semangat "Strive" di Bali Fashion Trend 2024

1 hari lalu

Bali Fashion Trend 2024
Mengarungi Batasan dengan Semangat "Strive" di Bali Fashion Trend 2024

Bali Fashion Trend 2024 juga menyuguhkan serangkaian acara inspiratif seperti talk show, field trip, dan pameran fashion.


Jual Paket Wisata Murah di Korea Selatan, Banyak Pemandu Paksa Turis Belanja

3 hari lalu

Turis asing berfoto dengan remaja Korea berpakaian hanbok  di Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan, 27 Maret 2016. Para remaja juga mempromosikan pakaian khas ini kepada para wisatawan asing. Jean Chung/Getty Images
Jual Paket Wisata Murah di Korea Selatan, Banyak Pemandu Paksa Turis Belanja

Sebagian besar paket wisata memprioritaskan belanja, sehingga wisatawan tidak punya banyak waktu untuk merasakan budaya Korea Selatan.


Apa Itu Doom Spending yang Dilakukan Gen Z dan Milenial?

3 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah.  ANTARA/Puspa Perwitasari
Apa Itu Doom Spending yang Dilakukan Gen Z dan Milenial?

Masyarakat lakukan doom spending untuk menghadapi stres, kecemasan, atau kekhawatiran banyak dilakukan Gen Z dan milenial.


Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

5 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa fenomena doom spending yang sedang jamak dibicarakan akhir-akhir ini merupakan bagian dari kebiasaan belanja impulsif atau impulsive buying.


Riset Bank Mandiri: Kecenderungan Menabung Warga Kelas Bawah RI Turun Drastis

9 hari lalu

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Riset Bank Mandiri: Kecenderungan Menabung Warga Kelas Bawah RI Turun Drastis

RIset Bank Mandiri mencatat kecenderungan menabung warga kelas bawah turun drastis.


Tren Pola Konsumsi Gen Z di China Semakin Bergeser, Tak Berminat Merek Barang Mewah

9 hari lalu

Gen Z  di Cina. Shutterstock
Tren Pola Konsumsi Gen Z di China Semakin Bergeser, Tak Berminat Merek Barang Mewah

Gen Z China berupaya meredefinisi barang-barang mewah yang mengubah pola konsumsi mereka. Pola konsumsi belanja mereka pun berubah.


Mengenal Konsep Fashion Sandwich Outfit yang Sedang Viral di Media Sosial

11 hari lalu

Chef Renatta merupakan koki lulusan Le Cordo Blue Culinary School di Paris, Perancis. Kehadirannya di Master Chef Indonesia identik dengan pakaian warna serba hitam ataupun padu padan monokrom dan coklat. Foto/instagram/renattamoeloek
Mengenal Konsep Fashion Sandwich Outfit yang Sedang Viral di Media Sosial

Konsep fashion sandwich outfit merupakan gaya kombinasi pakaian dengan pemilihan 2 warna atau proporsi yang simpel.


Defisit APBN Capai Rp 153,7 Triliun per Agustus 2024

12 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berserta jajarannya memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kemenkeu, Jakarta, Senin 23 September 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan APBN pada Agustus 2024 defisit Rp153,7 triliun atau 0,68 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) namun defisit tersebut masih sesuai dengan Rancangan Undang-Undang APBN 2024 yakni 2,29 persen dari PDB. TEMPO/Tony Hartawan
Defisit APBN Capai Rp 153,7 Triliun per Agustus 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat bahwa defisit APBN hingga Agustus 2024 mencapai Rp 153,7 triliun atau sebesar 0,68 persen dari PDB.


8 Pasar Malam di Phuket Thailand Surga Belanja yang Menarik Dijelajahi

13 hari lalu

Ilustrasi pasar malam di Phuket, Thailand. Pixabay.com/Michelle_Raponi
8 Pasar Malam di Phuket Thailand Surga Belanja yang Menarik Dijelajahi

Pasar malam paling populer di Phuket menawarkan perpaduan budaya, masakan, dan belanja yang menyenangkan


Baru Saja Diluncurkan di Indonesia, Apa Itu YouTube Shopping?

13 hari lalu

Logo Youtube Shopping. Dok. Youtube
Baru Saja Diluncurkan di Indonesia, Apa Itu YouTube Shopping?

YouTube Shopping adalah fitur terbaru dari YouTube yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi belanja langsung melalui platform tersebut.