TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat, utamanya di Provinsi Jawa Tengah, diimbau mewaspadai munculnya berbagai penyakit selama musim hujan, terutama penyakit yang dibawa perantara nyamuk, seperti demam berdarah dan kaki gajah.
"Musim hujan sudah tiba. Saya berpesan kepada masyarakat, kontrol tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air agar tidak menjadi sarang nyamuk," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin, 9 Oktober 2017.
Ganjar berujar, di Provinsi Jateng, ada delapan daerah yang menjadi endemis penyakit kaki gajah, sehingga warga harus terus menjalankan pola hidup bersih sehat (PHBS) serta melaksanakan gerakan 3M (menutup, menguras, dan mengubur) dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Baca juga:
7 Faktor Pemicu di Kantor yang Mengancam Kesehatan Jiwa
Zodiak Hari Ini: Gemini, Jangan Takut Sudut Pandang Baru
Delapan daerah endemis kaki gajah itu adalah Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Pati.
"Dengan menjalankan PHBS serta menggiatkan gerakan 3M dan PSN, perkembangbiakan nyamuk dapat ditekan," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Ganjar menyebutkan penyakit kaki gajah masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat karena penyakit itu tidak bisa diobati dan meninggalkan kaki bengkak.
Sebuah gigitan nyamuk yang mengandung parasit mampu membuat kaki penderitanya menjadi bengkak, sehingga memperburuk penampilan sehari-hari.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu mengapresiasi pencanangan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) dan Gerakan Masyarakat Minum Obat Bersama untuk Keluarga Indonesia Bebas Kaki Gajah di Kabupaten Demak.
"Sejak tahun lalu, sudah dilaksanakan Belkaga. Diharapkan hasilnya bisa optimal," katanya.