Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tempat Kerja Jauh Picu Gangguan Jiwa, Cek 3 Solusinya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pria galau. shutterstock.com
Ilustrasi pria galau. shutterstock.com
Iklan

TEMPO, Jakarta - Jauhnya jarak antara rumah dan kantor ternyata bisa memicu masalah kejiwaan pada pekerjanya. Paling tidak begitu disebutkan Psikiater Sylvia Detri Elvira.

Diperkirakan, meski belum ada penelitiannya, risiko masalah kejiwaan ini lebih tinggi dialami mereka yang jauh jarak rumah dan kantornya dibanding mereka yang jarak rumah dan kantornya dekat. 

 "Di kota besar seperti Jakarta, salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa adalah karena tempat kerja terlalu jauh dari rumah (walau masih banyak faktor lainnya)," katanya Senin 9 Oktober 2017.

Sylvia mengatakan banyak sekali pekerja di Jakarta yang tinggal di kota-kota penyangga ibu kota, seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok. Agar tidak telat ke kantor, para pekerja ini harus berangkat pagi sekali, tak heran, ketika sampai di rumah pun, mereka akan larut malam. Jarak perjalanan yang panjang bisa membuat para pekerja ini mengalami banyak hal.

Baca juga:
Bohong ala Dwi Hartanto, Bagaimana Solusinya?
7 Faktor Pemicu di Kantor yang Mengancam Kesehatan Jiwa 
Hati-hati Curhat di Media Sosial, Belajar dari Lyra Virna

Bisa saja para pekerja ini harus mengalami kemacetan yang panjang. Bisa pula untuk mencapai kantornya, para pekerja harus berpindah-pindah menggunakan angkutan umum. "Bisa dari naik ojek, lalu pindah naik kereta api, atau pindah lagi naik taksi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika pulang larut malam dari kantor pun para pekerja ini pastinya sering ditinggal tidur oleh anak dan istrinya "Pekerja ini jadi jarang ketemu pasangan atau ketemu dan berinteraksi dengan anak. Hal itu berbahaya," katanya.

Sylvia mengatakan gangguan jiwa bisa dialami seseorang karena tiga hal. Pertama dalam hal biologi.Secara biologi, orang bisa terlahir dengan saraf yang rentan memiliki masalah kejiwaan. Faktor kedua adalah psikologi. Bagaimana orang dibesarkan di lingkungan keluarganya, bagaimana hubungan dia dengan saudara kandung dan orang tuanya. Ketiga masalah sosio kultural.Dalam hal ini bagaimana hubungan dia dengan temen-temannya. "Kalau orang yang jarak kantor dan rumah jauh, bisa akibatkan gangguan jiwa karena faktor sosio kulturaL dan psikologi," kata Sylvia.

Untuk menyelesaikannya Sylvia menyarankan beberapa langkah untuk menghindari adanya penyakit kesehatan jiwa bagi orang yang rumahnya jauh dari kantor. Pertama menyadari apa yang baik bagi dirinya. Misalnya dengan menerima kondisi. Ketika menghadapi konflik dengan teman pun di kantor bisa diselesaikan dengan kondisi dingin.

Kedua, para pekerja yang rentan ini perlu memiliki waktu jeda dari kantor. Mereka bisa beristirahat dan berekreasi. "Manusia itu, secara fisik dan mental itu butuh istirahat, dan minimal sabtu pekan, kalau sebulan tidak istirahat bisa burn out," kata Sylvia.

Silaturahmi dengan keluarga dan sahabat pun bisa menjadi salah satu solusi untuk menghindari masalah jiwa bagi orang-orang ini. Gaya hidup sehat seperti makan makanan bergizi serta berolahraga pun bisa melatih kebugaran tubuh dan menyehatkan jiwa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

42 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

45 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.


Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

20 Februari 2024

SMA Binus Serpong di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.


Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

19 Februari 2024

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.


Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara saat dikunjungi teman-temannya. Foto: Instagram.
Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.


Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?