Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Tumor Ganas dan Jinak, Begini Mendeteksinya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi Kanker (Pexel.com)
Ilustrasi Kanker (Pexel.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis bedah saraf dari Comprehensive Brain and Spine Centre (CBSC) Indonesia, Agus C. Anab mengatakan penyakit tumor otak semakin banyak dialami masyarakat Indonesia.

Disebutkan juga ada sekitar 25 ribu pasien tumor otak pertahun di Indonesia. “Kami meyakini lebih banyak, karena masih banyak pasien yang tidak mau melapor dengan mendeteksi dini penyakit itu,” katanya di Jakarta Jumat 13 Oktober 2017.

Otak rata-rata memiliki berat 1,5 kilogram. Walaupun memiliki ukuran yang kecil, namun organ mini itu menyerap 25 persen nutrisi yang masuk ke tubuh. “'Makannya' banyak karena bekerjanya keras.  Semua saraf pada otak itu memiliki fungsi tersendiri bagi tubuh kita,” katanya. Untuk melakukan operasi pada otak, memerlukan kehati-hatian tinggi. Karena bila ada saraf yang tersenggol,  akibatnya pun bisa fatal.   

Baca: Obesitas juga Bisa Sebabkan Kanker, Cek Penelitiannya

Tumor otak sendiri adalah jaringan abnormal yang timbul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam otak. Tumor itu terbagi menjadi dua, ada yang bersifat jinak, dan ada pula yang bersifat ganas. Selain perbedaan sifatnya, tumor otak pun dapat berasal dari jaringan sel otak yang disebut tumor otak primer. Ada pula tumor otak yang berasal dari tumor ganas di bagian tubuh lain yang akhirnya menyebar ke otak. Jenis tumor ini disebut tumor sekunder (metastasis).

Aca mengatakan selain sifatnya yang berbeda, ada juga perbedaan lain antara tumor ganas dan tumor jinak. Dari segi tekstur, kata Aca, biasanya tumor ganas justru berbentuk seperti kumpulan daging yang berbentuk lebih halus. Sebaliknya, tumor jinak biasanya seperti kumpulan daging yang lebih keras teksturnya. “Tumor itu, seperti bakso. Kalau tumor ganas lebih soft dibanding tumor jinak,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tumor jinak pada otak biasanya akan lama tumbuhnya. Dalam jangka waktu setahun, biasanya pertumbuhannya setengah milimeter saja. Tak heran, para penderita tumor otak jinak itu biasanya akan mulai merasakan sakit setelah tumor itu, lebih besar sekitar dua sentimeter atau setelah beberapa tahun setelah tumor itu ada . “Bedanya kalau pertumbuhan tumor ganas, sesuai stadiumnya, bisa hanya dalam hitungan bulan. Cepat sekali mereka membesar,” katanya. Baca juga: Tips Mencegah Tumor Otak

Pada saat melakukan operasi tumor otak, Aca menilai sebenarnya lebih mudah mengeluarkan tumor ganas, dibandingkan tumor jinak. Alasannya, karena tekstur yang lebih keras, saat mengangkat tumor jinak, melalui operasi tumor otak yang melalui alis mata, maka pengambilannya harus dilakukan sedikit demi sedikit. “Jadi seolah dicuil mili demi mili sampai semuanya terangkat,” katanya.

Ketika mengangkat tumor ganas, karena teksturnya halus, maka biasanya akan lebih mudah dan lebih cepat. “Tumor ganas itu seperti gel, operasinya bisa lebih cepat dibandingkan tumor jinak yang memakan waktu 4-6 jam,” kata Aca.

Walau tumor ganas mudah diangkat, ada pula perbedaan perawatan pasca operasi antara tumor jinak dan tumor ganas. Bagi tumor jinak, pasien tidak perlu melakukan terapi lanjutan yang intens. Biasanya penyembuhannya lebih cepat. Sekitar tiga hari setelah operasi, pasien sudah bisa berjalan normal. Kontrol berikutnya pun bisa dilakukan selang sebulan setelah operasi. Hal ini berbeda dengan penanganan tumor ganas. Pasien penderita tumor ganas harus melakukan terapi setelah operasi. "Butuh follow up terapi tergantung stadiumnya. Kalau stadium 1-2 cukup radiasi, stadium 3-4 ditambah kemoterapi," kata Aca.

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita tumor ganas, atau tumor jinak Aca menyarankan agar masyarakat segera melakukan tes Magnetic resonance imaging (MRI) bila merasakan beberapa gejala seperti sakit kepala yang berkepanjangan atau rabun mata. Tes ini pun bisa dilakukan sebagai deteksi dini adanya tumor pada otak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.