TEMPO.CO, Jakarta - Alat elektronik atau gawai, khususnya telepon genggam sudah bukan barang mewah atau barang asing bagi sebagian besar anak. Sisi positifnya, menggunakan gawai atau telepon genggam, mereka tentu mendapatkan banyak informasi yang tersebar di dunia internet, mereka pun mendapatkan berita terbaru dari seluruh dunia. Sebaliknya, anak-anak pengguna gadget ini pun akan memperoleh efek buruk.
Menurut pakar psikologi yang banyak menganalisis anak dan remaja, Sani B Hermawan, hadirnya gadget menyebabkan komunikasi dengan anak semakin susah. Prestasi anak bisa menurun karena konsentrasinya terganggu. Secara fisik, masalah yang akan timbul adalah munculnya masalah kesehatan dan gangguan pada mata. Kondisi tersebut perlu diatasi."Caranya dengan membuat 'deal bersama' antara anak dan orang tua. Proses itu dilakukan dengan menyenangkan dan dua arah," ujar Sani dalam acara launching Optik Tunggal Next Generation dan talkshow tentang Pediatric Vision di Jakarta, Kamis 19 Oktober 2017. Baca: 80 Persen Anak Alami Gangguan Mata karena Gadget
'Deal Bersama' itu mencakup soal durasi pemakain gadget yang tidak lebih dari tiga jam per hari dengan istirahat 30 menit per 1 jam, kecuali untuk tujuan sekolah. "Anak diajak memahami dampak negatif yang merugikan dirinya apabila tidak dibatasi," kata Sani.
Selain itu, pastikan anak menggunakan gadget dengan posisi yang tepat, pencahayaan cukup dan tidak terlalu dekat sehinga tidak merusak mata. Untuk menjaga kesehatan, anak juga dianjurkan tetap bergerak, minum dan makan. Baca: Karyawan Generasi Gadget
Sani juga berbagi tips pencegahan agar anak tidak terpapar dampak negatif gadget, yakni sebagai berikut:
1. Orang tua sebagai pendamping dan menghalangi situs negatif terakses anak
2. Letakkan komputer di ruang umum
3. Tentukan waktu online bersama dan ada pembatasan
4. Perhatikan tingkah laku tak wajar dan konsultasikan
5. Tekankan pentingnya bersosialisasi kehidupan nyata
6. Sosialisasikan cara memakai gadget dengan tepat
7. Pemeriksaan mata secara rutin
