Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada yang Unik dari Sindrom Putri Tidur, Simak Kata Dokter

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi tidur dengan menggunakan make up. amazonaws.com
Ilustrasi tidur dengan menggunakan make up. amazonaws.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan seorang remaja asal Banjarmasin bernama Siti Raisa Miranda (13) yang tidur selama lebih dari dua minggu.

Siswi kelas 1 SMP yang akrab disapa Icha itu diduga terkena Kleine-Levin syndrome atau sindrom Putri Tidur, penyakit saraf yang langka di mana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuk.

"Sampai saat ini tidak ada yang tahu penyebab penyakit ini," kata praktisi kedokteran tidur dr. Andreas Prasadja kepada ANTARA News, Sabtu.

Baca juga: Hindari Tayangan Tragedi yang Berulang, Trauma Mengancam

"Penyakit ini diawali dengan gejala  hypersomnia atau kantuk berlebihan bahkan jika terjadi serangan episode bisa enam hari, beberapa minggu, bahkan satu bulan, terus hilang kemudian tidak tahu kapan bisa muncul kembali," sambung dia.

Uniknya, menurut Andreas, penderita sindrom Putri Tidur tidak mengalami gangguan pada organ vitalnya. "Tekanan darah, fungsi jantung semua normal," ujar dia.

Sindrom ini biasa muncul pada usia remaja dan jarang sekali ditemukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bisa bangun tapi tidak terjaga, kesadarannya tidak penuh. Disuruh makan, mandi, bisa saja, tapi kemudian tidur lagi," kata Andreas.

Hingga kini belum ada pengobatan untuk sindrom sejenis ini.

"Hanya pengobatan simptomatik untuk mengurangi rasa kantuknya dan memuaskan selera makan karena ada gangguan perilaku juga, saat terjaga selera makan tinggi sekali," ujar Andreas.

Untuk kasus Icha, Andreas menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan yang komprehensif dari seluruh tim dokter, mulai dari dokter saraf hingga psikiatri karena banyak penyakit lain yang juga ditandai dengan hypersomnia, bukan hanya sindrom Putri tidur.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sindrom Sleeping Beauty Ternyata Dipicu Gigitan Lalat Ini

26 Oktober 2017

Siti Raisha Miranda (12) yang terkena Sindrom Putri Tidur ketika ditemui di rumahnya RT 04, Jalan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara. Tempo/ Diananta P. Sumedi
Sindrom Sleeping Beauty Ternyata Dipicu Gigitan Lalat Ini

Lalat ini dapat menularkan parasit yang menginfeksi sistem saraf pusat manusia dan memicu sindrom sleeping beauty.


Dampak Sindrom Sleeping Beauty, Hidup Suram dan Gangguan Jiwa

24 Oktober 2017

Ilustrasi Tidur. dailymail.co.uk
Dampak Sindrom Sleeping Beauty, Hidup Suram dan Gangguan Jiwa

Hidup penderita Sindrom Sleeping Beauty cenderung suram dan jiwanya pun terganggu.


Gejala Sindrom Sleeping Beauty, Antipati Sampai Hiperseks

24 Oktober 2017

Ilustrasi tidur. Shutterstock
Gejala Sindrom Sleeping Beauty, Antipati Sampai Hiperseks

Belum jelas apa penyebab sindrom Sleeping Beauty, tapi ada gejala yang kasat mata.


Misteri Sindrom Sleeping Beauty, Kenapa Banyak Menyerang Remaja

24 Oktober 2017

Ilustrasi tidur lelap. Shutterstok
Misteri Sindrom Sleeping Beauty, Kenapa Banyak Menyerang Remaja

HIngga kini, masih menjadi misteri kenapa Sindrom Sleeping Beauty banyak menyerang remaja.


Sindrom Sleeping Beauty, Adakah Obatnya

24 Oktober 2017

Ilustrasi tidur. Shutterstock
Sindrom Sleeping Beauty, Adakah Obatnya

Penderita sindrom Sleeping Beauty membutuhkan pendampingan sepanjang hari dalam setiap jangka waktu tidur yang panjang.


Gadis di Banjarmasin Kena Sindrom Sleeping Beauty, Bukan Dongeng

24 Oktober 2017

Ilustrasi tidur mangap. Shutterstock
Gadis di Banjarmasin Kena Sindrom Sleeping Beauty, Bukan Dongeng

Sindrom Sleeping Beauty dikenal dengan nama penyakit Kleine-Levin Syndrome atau KLS.