Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Tua dan Guru Perlu Ajakan Literasi Kriminal untuk Anak

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Sejumlah siswa memperhatikan guru saat menampilkan ilustrasi yang menggambarkan seorang siswa dianiaya oleh seorang guru, dan menjelaskan langkah-langkah ketika terjadi pelecehan seksual, di Shadabad Sekolah Dasar Perempuan di desa Gohram Panhwar di Johi Pakistan (12/2). Pendidikan seks adalah umum di sekolah-sekolah Barat tetapi pelajaran terobosan ini sedang berlangsung di pedesaan sangat konservatif Pakistan, sebuah negara Muslim dari 180 juta orang.  REUTERS/Akhtar Soomro
Sejumlah siswa memperhatikan guru saat menampilkan ilustrasi yang menggambarkan seorang siswa dianiaya oleh seorang guru, dan menjelaskan langkah-langkah ketika terjadi pelecehan seksual, di Shadabad Sekolah Dasar Perempuan di desa Gohram Panhwar di Johi Pakistan (12/2). Pendidikan seks adalah umum di sekolah-sekolah Barat tetapi pelajaran terobosan ini sedang berlangsung di pedesaan sangat konservatif Pakistan, sebuah negara Muslim dari 180 juta orang. REUTERS/Akhtar Soomro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kejahatan ada di mana-mana, tidak terkecuali di sekitar sekolah atau pun di dunia maya. Salah satu target para penjahat itu adalah anak-anak yang dianggap kebanyak orang masih lugu. Salah satu mencegah agar anak menjadi korban dari kejahatan adalah dengan mengajarkan literasi kriminal.

Ketua Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pangesti Wiedarti mengatakan literasi tidak hanya urusan kefasihan membaca anak-anak atau seberapa banyak anak membaca buku. “Ada juga literasi teknologi informasi, finansial, budaya, dan kriminal,” katanya kepada Tempo pada acara Festival Literasi Sekolah 28 Oktober 2017 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Baca: Menteri Susi: Kalau Ikan Tak Jadi Menu Lebaran, Saya Tenggelamkan

Menurut Pengesti, literasi kriminal adalah salah satu yang penting untuk diajarkan orang tua dan guru kepada anak-anak dari tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. “Tentu pengajarannya sesuai tingkatan masing-masing,” katanya.

Pangesti mengatakan banyak sekolah yang mengklaim menjadi sekolah aman. Padahal tidak ada jaminan sekolah itu bisa aman 100 persen. Ia yakin kesempatan kejahatan bisa saja terjadi di lingkungan sekolah atau sekitar sekolah. “Contohnya saat orang-orang asing membagikan permen yang kita tidak tahu kandungannya kepada anak-anak kita, bisa saja di depan gerbang sekolah atau pun di dalam sekolah,” katanya.

Kepada anak taman kanak-kanak, para orang tua dan guru bisa mulai mengingatkan bahwa bahaya ada di sekitar si anak. “Jadi perlu diingatkan bahwa hati-hati dengan orang-orang yang tidak dikenal,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hati-hati bisa juga dimaknai dengan tidak menerima barang apapun dari orang yang tidak dikenal. Apalagi menerima barang yang bisa dikonsumsi seperti permen atau minuman. Baca: Jika Anak Mulai Memilih-milih Teman, Bagaimana Sikap Orangtua?

Ketika mulai besar, pengajaran bisa dilakukan dengan mengenali kondisi tubuh. Bahwa orang tidak boleh menyentuh beberapa anggota tubuh yang pribadi. Cara penyampaiannya pun bisa dilakukan dengan menyanyi. “Hal ini bisa juga untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap anak,” kata Pangesti.

Pada usia remaja, bisa juga diajarkan literasi kriminal yang berhubungan dengan dunia maya. Hal ini penting dilakukan agar anak tidak terhasut atau menjadi korban para pengguna media sosial yang semakin kental di dunia anak saat ini. Baca: Orang Tua Diimbau Budayakan Makan Ikan di Keluarga Masing-masing

Pangesti menyarankan agar Komite Sekolah juga aktif mengingatkan para orang tua untuk sama-sama mengajarkan literasi kriminal kepada anak-anak. Menurut dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta ini, tidak banyak orang tua yang paham atau ingat mengajarkan buah hati mereka tentang tindakan pencegahan ini. “Caranya, sekolah bisa saja mengundang para orang tua untuk membahas ilmu literasi kriminal itu di rapat orang tua. Rapat orang tua murid jangan hanya membahas soal keuangan saja,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

7 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

10 hari lalu

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya dengan sang kekasih, Jessica Ledon pada Senin, 18 Maret 2024. Foto: Instagram/@davidguetta
Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya bersama sang kekasih, Jessica Ledon.


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

11 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

14 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

14 hari lalu

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih
Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

Dalam lima bulan, Israel membunuh lebih banyak anak-anak di Gaza dibandingkan dengan total anak yang tewas karena konflik global 4 tahun terakhir


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

16 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri


5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

17 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

Orang tua selalu mengontrol, menyalahkan, terlalu mengkritik, mengabaikan. Berikut tanda-tanda Anda hidup dengan orang tua toxic.