TEMPO.CO, Jakarta - Pernikahan Song Joong ki dan Song Hye kyo yang dilangsungkan tertutup itu tetap menarik perhatian publik. Apakah pasangan yang bertemu di film Descendants of the Sun melakukan ritual khas di pesta pernikahannya? Belum banyak diberitakan. Namun sebagai negara yang kental dengan budaya, ternyata negeri ginseng ini juga memiliki ritual unik dalam melangsungkan pernikahan. Pakar tradisi pernikahan Korea, Shu Shu Costa yang juga penulis buku Wild Geese and Tea : An Asian- American Wedding Planner (Riverhead Books, 1997), menggambarkan beberapa ritual yang biasa dilakukan oleh pasangan pengantin Korea.
Pertunangan
Secara tradisional, hadiah pertunangan Korea dibawa ke rumah pengantin oleh sekelompok teman terdekat mempelai pria. Hadiah itu dimasukkan ke dalam kotak bernama hahm. Kelompok yang mengenakan kostum dengan wajah yang dibuat sedikit menghitam, akan tiba bernyanyi di rumah keluarga mempelai wanita. Mereka akan berhenti di luar rumah dan meneriakkan, "Hahm untuk dijual, hahm untuk dijual!" Keluarga pengantin wanita akan bergegas keluar dan menawarkan uang kepada kelompok tersebut. Melalui negosiasi yang menyenangkan, para pembawa akan disuap sampai akhirnya hahm dikirimkan.
Foto Song Joong Ki dan Song Hye Kyo. Blossom Entertainment and UAA
Pesta Pertunangan
Sebagian besar pesta pertunangan bergaya Korea-Amerika saat ini diadakan di restoran. Hadiah diberikan kepada mempelai wanita, terkadang bernilai US$ 30 ribu sampai US$ 40 ribu. Masing-masing anggota keluarga diperkenalkan secara formal. Pengantin wanita mengenakan hanbok tradisional (pakaian khusus pernikahan tradisi Korea). Hanbok ini terdiri dari jeogori, yang merupakan jaket pendek lengan panjang dan terdapat dua pita panjang. Sebuah chima (rok) dipakai di bawah jeogori. Atribut lain yang digunakan adalah sepasang sepatu dengan kaus kaki putih. Musik klasik Korea pun diputar untuk bersama-sama menyanyi karaoke dengan anggota keluarga. Baca: Sandiago Uno Dorong Hotel Syariah, Apa Contoh Pelayanannya?
Angsa Liar
Sebelum pernikahan, sebuah tradisi khusus terjadi. Calon pengantin laki-laki memberikan mempelai wanita seekor angsa liar. Dahulu, seekor angsa hidup digunakan, Di zaman saat ini hanya menggunakan angsa kayu. Pemberian itu dimaknai sebagai janji bahwa mempelai pria akan merawat putrinya seumur hidup.
Labu Anggur
Pernikahan tradisional Korea diadakan di rumah keluarga mempelai wanita. Janji pernikahan diadakan dalam sebuah upacara bernama kunbere. Mempelai perempuan dan laki-laki saling menunduk dan membaca janji mereka dengan menghirup anggur khusus yang dituangkan ke dalam labu yang disiapkan oleh ibu mempelai wanita.
Kurma & Chestnuts
Beberapa hari setelah upacara tersebut, pasangan mengunjungi keluarga pengantin pria untuk menghadiri upacara pernikahan lainnya, p'ye-baek. Disini pengantin wanita menawarkan kurma dan chestnut, simbol anak - kepada orang tua mempelai pria, sambil duduk di meja rendah yang dipenuhi dengan persembahan simbolis lainnya. Orang tua menawarkan sake sebagai gantinya, dan sebagai isyarat terakhir, mereka melempar kurma dan chestnut pada pengantin wanita, yang mencoba menangkapnya dalam rok pernikahannya yang besar.
Di Amerika Serikat, p'ye-baek paling sering diadakan di resepsi. Pasangan juga menggunakan kostum Korea. Biasanya dihadiri keluarga saja dan dipandu oleh pihak mempelai pria. Pelemparan kurma dan chestnut adalah sorot utama. Anggota keluarga juga menawarkan hadiah uang dalam amplop putih ke pengantin wanita. Baca: Rambut Rusak? Kembalikan Kesehatannya dengan 5 Cara ini
Jamuan Pernikahan
Jamuan pernikahan Korea bisa sangat sederhana. Sup mie adalah satu-satunya hidangan yang dibutuhkan. Perjamuan pernikahan ini disebut kook soo sang, yang secara harafiah artinya "perjamuan mie." Mie dengan tekstur panjang melambangkan keinginan untuk hidup panjang dan bahagia. Mie yang dihidangkan direbus dalam kaldu sapi dan diberi hiasan dengan sayuran. Dok, kue ketan juga merupakan sajian yang paling banyak di setiap acara Korea, terutama pernikahan.
JENNY WIRAHADI | THE KNOT | HUFFINGTONPOST