Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Luka Penderita Diabetes Banyak di Kaki? Simak Kata Ahli

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengusung spanduk saat menggelar aksi memperingati World Diabetes Day di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh (16/11).  ANTARA/Ampelsa
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengusung spanduk saat menggelar aksi memperingati World Diabetes Day di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh (16/11). ANTARA/Ampelsa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi penyandang penyakit diabetes, salah satu akibat jangka panjangnya adalah dilakukannya amputasi salah satu organ tubuh. Biasanya amputasi itu berawal dari luka kecil. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes RS Pondok Indah Wismandari Wisnu mengatakan luka bagi penyandang penyakit ini paling sering berawal di kaki.

Alasannya kaki letaknya jauh dari jantung yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. "Yang pompa darah itu kan jantung, kaki sudah nyaris tidak mendapatkan asupan darah karena letaknya sangat jauh dari jantung," katanya pada acara temu media di Ming by Tung Lok, Jakarta Selasa 7 November 2017.

Wisma, sapaan Wismandari, mengatakan penyandang diabetes memiliki pembuluh darah dengan kualitas buruk. Pembuluh darah itu biasanya menyempit karena tertutup lapisan lemak dan bentuknya pun tidak elastis alias kaku. Padahal pembuluh darah memiliki tugas untuk menyebarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh dengan tujuan salah satunya untuk menyebuhkan luka pada tubuh. Bila pembuluhnya menyempit, maka akan sulit pula penyebaran itu dilakukan. "Dengan pembuluh darah rusak, maka suplai oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka jadi berkurang, sehingga sembuhnya juga lama atau bahkan ada juga nutrisinya tidak sampai karena pembuluh sudah mati," katanya.

Selain itu, kata Wisma, kaki pun mudah terluka karena organ itu paling terpapar dunia luar. Contohnya saja, setiap jalan, kaki seseorang tentunya akan menyentuh lantai. "Akibatnya mudah terjadi gesekan," katanya. Baca: Cara Mengolah Pare agar Tidak Pahit ala Okinawa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain terluka, di saraf-saraf di kaki juga bisa cepat rusak. Hal ini masih berhubungan dengan jauhnya letak jantung dengan kaki. "Saraf di kaki itu mudah rusak, balik lagi karena dia jauh dari jantung," katanya.

Bila merasakan masalah saraf bagi penyandang diabetes, organ kaki biasanya akan merasa kebas atau ujung kakinya tidak terasa. Wisma mengatakan dia memiliki pasien yang setiap melakukan kunjungan dengan Wisma keluhannya adalah dia tidak merasa menginjak tanah. "Pasien saya itu merasa selama ini dia tidak napak. Hal ini karena ada masalah saraf di ujung kakinya

Tak jarang penderita pun akan sering merasakan nyeri. "Tidak diapa-apain, saja bisa nyeri. Jadi kalau terkena diabetes, yang sensorik kena, yang motorik juga kena," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

3 jam lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

10 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

19 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

23 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

26 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

26 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.