TEMPO.CO, Jakarta - Bagi penyandang penyakit diabetes, salah satu akibat jangka panjangnya adalah dilakukannya amputasi salah satu organ tubuh. Biasanya amputasi itu berawal dari luka kecil. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes RS Pondok Indah Wismandari Wisnu mengatakan luka bagi penyandang penyakit ini paling sering berawal di kaki.
Alasannya kaki letaknya jauh dari jantung yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. "Yang pompa darah itu kan jantung, kaki sudah nyaris tidak mendapatkan asupan darah karena letaknya sangat jauh dari jantung," katanya pada acara temu media di Ming by Tung Lok, Jakarta Selasa 7 November 2017.
Wisma, sapaan Wismandari, mengatakan penyandang diabetes memiliki pembuluh darah dengan kualitas buruk. Pembuluh darah itu biasanya menyempit karena tertutup lapisan lemak dan bentuknya pun tidak elastis alias kaku. Padahal pembuluh darah memiliki tugas untuk menyebarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh dengan tujuan salah satunya untuk menyebuhkan luka pada tubuh. Bila pembuluhnya menyempit, maka akan sulit pula penyebaran itu dilakukan. "Dengan pembuluh darah rusak, maka suplai oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka jadi berkurang, sehingga sembuhnya juga lama atau bahkan ada juga nutrisinya tidak sampai karena pembuluh sudah mati," katanya.
Selain itu, kata Wisma, kaki pun mudah terluka karena organ itu paling terpapar dunia luar. Contohnya saja, setiap jalan, kaki seseorang tentunya akan menyentuh lantai. "Akibatnya mudah terjadi gesekan," katanya. Baca: Cara Mengolah Pare agar Tidak Pahit ala Okinawa
Selain terluka, di saraf-saraf di kaki juga bisa cepat rusak. Hal ini masih berhubungan dengan jauhnya letak jantung dengan kaki. "Saraf di kaki itu mudah rusak, balik lagi karena dia jauh dari jantung," katanya.
Bila merasakan masalah saraf bagi penyandang diabetes, organ kaki biasanya akan merasa kebas atau ujung kakinya tidak terasa. Wisma mengatakan dia memiliki pasien yang setiap melakukan kunjungan dengan Wisma keluhannya adalah dia tidak merasa menginjak tanah. "Pasien saya itu merasa selama ini dia tidak napak. Hal ini karena ada masalah saraf di ujung kakinya
Tak jarang penderita pun akan sering merasakan nyeri. "Tidak diapa-apain, saja bisa nyeri. Jadi kalau terkena diabetes, yang sensorik kena, yang motorik juga kena," katanya.