TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat musik Bens Leo menyatakan musik dangdut koplo berbeda dengan musik dangdut yang asli. Perbedaannya terletak pada dominannya unsur perkusi pada dangdut koplo. Dan unsur perkusi ini paling banyak ditemukan di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Dangdut sendiri sudah banyak berkembang sejak awal kedatangannya ke Indonesia.
Menurut Bens, dangdut memiliki karakteristik sebagai aliran musik yang sangat terbuka kepada perkembangan dan unsur musik lain. Dengan demikian, dalam perjalanannya, musik ini sering kali dipengaruhi unsur musik lain. Inilah sejumlah turunan dari musik dangdut yang banyak diwarnai genre musik lainnya:
Baca: Hari Ayah Nasional, Anies Baswedan Berkisah tentang Foto Jadul
Rock Dangdut
Berkembang pada 1970-an yang ditandai dengan lahirnya Grup Soneta yang dimotori Rhoma Irama. Lalu juga penyanyi Alam yang terkenal dengan lagu "Mbah Dukun".
Dangdut Melayu
Aliran ini diwakili oleh penyanyi seperti Ikke Nurjanah, Evie Tamala, Elvi Sukaesih, dan Meggy Z.
Dangdut Melayu
Aliran ini diwakili oleh penyanyi seperti Ikke Nurjanah, Evie Tamala, Elvi Sukaesih, dan Meggy Z.
Dangdut Humor
Musik ini diwakili oleh Orkes Melayu Pancaran Sinar Petromaks dan Pengantar Minum Racun.
Dangdut House
Dangdut ini mencampurkan musik dangdut dengan musik house. Motornya antara lain penyanyi Neneng Anjarwati.
Disko dangdut
Musik ini kembali dikenal berkat lagu Cita Citata yang berjudul Goyang Dumang.
Dangdut hip-hop
Dikenal berkat grup NDX a.k.a Familia dan lagu-lagu ciptaan mereka yang dinyanyikan sejumlah penyanyi.
Dangdut koplo
Dangdut yang satu ini merupakan musik dangdut dengan unsur perkusi yang kental. Penyanyi yang terkenal di antaranya Inul Daratista, Via Vallen, Nella Kharisma, dan Lilin Herlina.