Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPOM : Jangan Percaya Iklan yang Janjikan Sembuh dari Kanker

image-gnews
Ilustrasi penyintas Kanker. Shutterstock
Ilustrasi penyintas Kanker. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ondri Dwi Sampurno, mengimbau agar masyarakat tak percaya dengan iklan pengobatan herbal yang menjanjikan sembuh dari kanker. Ondri mengkhawatirkan, iklan dapat memengaruhi keputusan pasien.

Kanker adalah penyakit yang perlu diagnosa dan penanganan dokter. "Iklan tentang kanker dikhawatirkan menyebabkan pasien atau penderita mengonsumsi obat tradisional dan meninggalkan pengobatan medis,” kata Ondri seperti dikutip dalam rilis yang diterima Tempo, Senin, 13 November 2017. Baca: Hari Ayah Nasional, Anies Baswedan Berkisah tentang Foto Jadul 

Menurut Ondri, obat herbal atau tradisional untuk beberapa penyakit dilarang disebarluaskan melalui iklan. Penyakit itu, di antaranya kanker, tuberkulosis, poliomyelitis, penyakit kelamin, impotensi, tifus, kolera, tekanan darah tinggi, diabetes, dan lever.

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 386 Tahun 1994 Tentang Pedoman Periklanan: Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Dan Makanan-Minuman tertulis larangan untuk mengiklankan obat tradisional yang dinyatakan berkhasiat mengobati atau mencegah penyakit tersebut.

Pengawasan BPOM pada 2016 masih menemukan pelanggaran dalam iklan obat herbal. Sebanyak 78 persen iklan belum disetujui, 18,9 persen iklan mencantumkan klaim tak seperti persetujuan atau berlebihan, 2,7 persen iklan produk tidak terdaftar, 0,2 persen mencantumkan testimoni, dan 0,1 persen memberikan hadiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hal ini berpotensi pada dampak penggunaan obat herbal yang tidak rasional dan membahayakan, terutama bagi kemungkinan memburuknya penyakit serius, seperti kanker,” seperti tertulis dalam rilis BPOM untuk kegiatan ‘Cerdas Menyikapi Herbal untuk Terapi Kanker’.

Adapun produk herbal yang dapat diiklankan, yakni suplemen kesehatan dan obat bahan alam berupa jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka dengan persetujuan BPOM. Jamu adalah obat tradisional dari bahan tanaman yang digunakan turun-temurun dan terbukti keamanannya. Baca: Hindari Pembunuhan antara Suami-Istri, ini Saran Psikolog

Sementara obat herbal terstandar terbuat dari ekstrak bahan alam, seperti tanaman, obat, binatang, dan mineral. Fitofarmaka adalah obat herbal dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern. Proses pembuatannya sesuai dengan standar.

Ondri mengatakan, obat herbal tak dapat dijadikan sebagai pengobatan utama untuk mengatasi kanker. Obat herbal hanya bisa digunakan sebagai terapi pendukung.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.